FITNESS & HEALTH
6 Tanda pada Kaki Bisa Ungkap Penyakit Tersembunyi atau Kekurangan Vitamin
Mia Vale
Selasa 25 November 2025 / 18:09
Jakarta: Kaki bukan hanya menopang kehidupan, tetapi juga secara diam-diam mencerminkan apa yang terjadi di dalam tubuh kita. Mungkin kami kamu sudah menunjukkan gejala sebelum penyakit yang lebih serius berkembang.
Dan mengidentifikasi tanda-tanda ini sejak dini akan membantu dalam melakukan tes darah sederhana, perubahan pola makan, atau suplementasi.
Yang lebih penting, mencegah kerusakan jangka panjang. Perlu kamu ketahui, perubahan halus pada kaki bisa menjadi tanda peringatan dini penyakit atau kekurangan vitamin. Berikut beberapa tanda tersebut!
Pecah-pecah yang dalam atau kulit yang sangat kering pada tumit mungkin bukan hanya kapalan kasar, tetapi juga dapat mengindikasikan kekurangan vitamin E, niasin (B3), atau vitamin C.
Nutrisi-nutrisi ini membantu menjaga kelembapan dan keutuhan kulit. Jika kekeringan tersebut tidak membaik dengan pelembap, pemeriksaan nutrisi mungkin perlu dilakukan.
Jika luka kecil atau lepuh di kaki membutuhkan waktu penyembuhan yang sangat lama, hal ini menurut Times of India, bisa jadi disebabkan oleh kekurangan vitamin C atau seng.
Studi ilmiah mendukung hal ini! Kekurangan seng menghambat penyembuhan luka, dan suplementasi telah terbukti mempercepat penyembuhan borok pada kaki penderita diabetes. Mendeteksi hal ini sejak dini dapat membantu mencegah masalah yang lebih besar.
.jpg)
(Kaki kesemutan bisa disebabkan oleh posisi duduk atau berdiri terlalu lama, kekurangan vitamin B12, atau kondisi medis seperti diabetes, saraf terjepit, atau hipotiroidisme. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Ketika kaki terasa seperti "kesemutan", itu mungkin bukan hanya kelelahan atau tekanan dari sepatu. Kesemutan ini bisa menjadi tanda neuropati perifer, yang sering dikaitkan dengan defisiensi vitamin B12.
Studi klinis telah mengaitkan kadar vitamin B12 yang rendah dengan gangguan fungsi saraf. Pada tahap awal, sensasi ini mungkin datang dan pergi, tetapi jika diabaikan, kerusakan saraf dapat memburuk.
Kaki yang terus-menerus dingin atau pucat dapat mengindikasikan sirkulasi darah yang buruk atau bahkan anemia, yang sering kali disebabkan oleh rendahnya zat besi atau vitamin B12. Penurunan pasokan oksigen dalam darah dapat membuat kaki kamu terasa dingin jauh sebelum gejala yang lebih jelas muncul.
Ketidaknyamanan ini dapat mengindikasikan kerusakan saraf yang disebabkan oleh defisiensi, terutama B12 dan terkadang B6. Seiring waktu, rasa terbakar yang terus-menerus dapat mengganggu tidur dan membuat berjalan tidak nyaman.
Kuku kaki yang terbelah, mudah patah, atau memiliki tonjolan aneh sering kali mencerminkan kekurangan nutrisi. Kekurangan seng, biotin, atau zat besi dapat membuat kuku tipis, lunak, atau rapuh.
Penelitian di bidang dermatologi juga mengaitkan kekurangan vitamin A, D, dan B kompleks dengan berbagai kelainan kuku. Karena kuku tumbuh lambat, perubahan ini mungkin muncul sebelum gejala lain yang lebih jelas.
Perhatikan tanda-tanda yang menetap selama seminggu atau lebih. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika melihat dua atau lebih tanda-tanda ini bersamaan.
Lakukan tes darah (vitamin B12, zat besi, seng, vitamin C, dan lainnya.), sesuaikan pola makan dengan makanan kaya nutrisi (buah jeruk, kacang-kacangan, sayuran hijau, biji-bijian utuh). Bila ditemukan defisiensi, tindakan lanjutan atau pengobatan pada tahap awal akan sangat efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dan mengidentifikasi tanda-tanda ini sejak dini akan membantu dalam melakukan tes darah sederhana, perubahan pola makan, atau suplementasi.
Yang lebih penting, mencegah kerusakan jangka panjang. Perlu kamu ketahui, perubahan halus pada kaki bisa menjadi tanda peringatan dini penyakit atau kekurangan vitamin. Berikut beberapa tanda tersebut!
1. Tumit kering dan pecah-pecah
Pecah-pecah yang dalam atau kulit yang sangat kering pada tumit mungkin bukan hanya kapalan kasar, tetapi juga dapat mengindikasikan kekurangan vitamin E, niasin (B3), atau vitamin C.
Nutrisi-nutrisi ini membantu menjaga kelembapan dan keutuhan kulit. Jika kekeringan tersebut tidak membaik dengan pelembap, pemeriksaan nutrisi mungkin perlu dilakukan.
2. Luka yang lambat sembuh
Jika luka kecil atau lepuh di kaki membutuhkan waktu penyembuhan yang sangat lama, hal ini menurut Times of India, bisa jadi disebabkan oleh kekurangan vitamin C atau seng.
Studi ilmiah mendukung hal ini! Kekurangan seng menghambat penyembuhan luka, dan suplementasi telah terbukti mempercepat penyembuhan borok pada kaki penderita diabetes. Mendeteksi hal ini sejak dini dapat membantu mencegah masalah yang lebih besar.
3. Kesemutan atau mati rasa
.jpg)
(Kaki kesemutan bisa disebabkan oleh posisi duduk atau berdiri terlalu lama, kekurangan vitamin B12, atau kondisi medis seperti diabetes, saraf terjepit, atau hipotiroidisme. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Ketika kaki terasa seperti "kesemutan", itu mungkin bukan hanya kelelahan atau tekanan dari sepatu. Kesemutan ini bisa menjadi tanda neuropati perifer, yang sering dikaitkan dengan defisiensi vitamin B12.
Studi klinis telah mengaitkan kadar vitamin B12 yang rendah dengan gangguan fungsi saraf. Pada tahap awal, sensasi ini mungkin datang dan pergi, tetapi jika diabaikan, kerusakan saraf dapat memburuk.
4. Kaki dingin atau pucat
Kaki yang terus-menerus dingin atau pucat dapat mengindikasikan sirkulasi darah yang buruk atau bahkan anemia, yang sering kali disebabkan oleh rendahnya zat besi atau vitamin B12. Penurunan pasokan oksigen dalam darah dapat membuat kaki kamu terasa dingin jauh sebelum gejala yang lebih jelas muncul.
5. Sensasi kaki terbakar
Ketidaknyamanan ini dapat mengindikasikan kerusakan saraf yang disebabkan oleh defisiensi, terutama B12 dan terkadang B6. Seiring waktu, rasa terbakar yang terus-menerus dapat mengganggu tidur dan membuat berjalan tidak nyaman.
6. Kuku kaki rapuh atau berubah warna
Kuku kaki yang terbelah, mudah patah, atau memiliki tonjolan aneh sering kali mencerminkan kekurangan nutrisi. Kekurangan seng, biotin, atau zat besi dapat membuat kuku tipis, lunak, atau rapuh.
Penelitian di bidang dermatologi juga mengaitkan kekurangan vitamin A, D, dan B kompleks dengan berbagai kelainan kuku. Karena kuku tumbuh lambat, perubahan ini mungkin muncul sebelum gejala lain yang lebih jelas.
Perhatikan tanda-tanda yang menetap selama seminggu atau lebih. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika melihat dua atau lebih tanda-tanda ini bersamaan.
Lakukan tes darah (vitamin B12, zat besi, seng, vitamin C, dan lainnya.), sesuaikan pola makan dengan makanan kaya nutrisi (buah jeruk, kacang-kacangan, sayuran hijau, biji-bijian utuh). Bila ditemukan defisiensi, tindakan lanjutan atau pengobatan pada tahap awal akan sangat efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)