FITNESS & HEALTH
Canggih, Toilet Pintar Ini Bisa Deteksi Penyakit Lewat Kotoran
Sandra Odilifia
Senin 24 Mei 2021 / 13:36
Jakarta: Biasanya toilet pintar atau smart toilet dilengkapi dengan sensor gerak otomatis atau pintu masuk yang menggunakan kartu akses. Namun, peneliti kali ini menemukan toilet pintar yang mampu mendeteksi penyakit melalui kotoran atau tinja. Hm, canggih ya walau terdengar seperti fiksi ilmiah.
Sebuah penelitian telah menemukan bahwa alat kecerdasan buatan yang sedang dikembangkan di Duke University dapat ditambahkan ke toilet standar untuk membantu menganalisis tinja pasien dan memberi ahli gastroenterologi informasi yang mereka butuhkan untuk memberikan perawatan yang sesuai.
Penelitian ini dipilih untuk dipresentasikan pada Digestive Disease Week (DDW) 2021. Teknologi baru ini dapat membantu dalam mengelola masalah gastrointestinal kronis seperti penyakit radang usus (IBD) dan sindrom iritasi usus besar (IBS).
Peniliti juga mengklaim teknologi ini dapat membantu ahli kesehatan dalam mendiagnosa penyakit dengan lebih efektif, karena dengan kecanggihan buatan, kondisi tinja pasien dapat dianialisis dengan lebih tepat.
"Biasanya, ahli gastroenterologi harus bergantung pada informasi yang dilaporkan sendiri oleh pasien tentang tinja mereka untuk membantu menentukan penyebab masalah kesehatan saluran cerna mereka," kata Deborah Fisher, MD, salah satu penulis utama studi dan rekan profesor kedokteran di Duke University Durham, North Carolina.
"Namun, keterangan pasien kurang bisa diandalkan. Pasien sering kali tidak dapat mengingat seperti apa bentuk feses mereka atau seberapa sering mereka buang air besar, yang merupakan bagian dari proses pemantauan standar," tambahnya.
"Teknologi Smart Toilet akan memungkinkan kami untuk mengumpulkan informasi jangka panjang yang diperlukan untuk membuatnya lebih akurat dan mendiagnosis masalah gastrointestinal kronis dengan tepat waktu."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Sebuah penelitian telah menemukan bahwa alat kecerdasan buatan yang sedang dikembangkan di Duke University dapat ditambahkan ke toilet standar untuk membantu menganalisis tinja pasien dan memberi ahli gastroenterologi informasi yang mereka butuhkan untuk memberikan perawatan yang sesuai.
Penelitian ini dipilih untuk dipresentasikan pada Digestive Disease Week (DDW) 2021. Teknologi baru ini dapat membantu dalam mengelola masalah gastrointestinal kronis seperti penyakit radang usus (IBD) dan sindrom iritasi usus besar (IBS).
Peniliti juga mengklaim teknologi ini dapat membantu ahli kesehatan dalam mendiagnosa penyakit dengan lebih efektif, karena dengan kecanggihan buatan, kondisi tinja pasien dapat dianialisis dengan lebih tepat.
"Biasanya, ahli gastroenterologi harus bergantung pada informasi yang dilaporkan sendiri oleh pasien tentang tinja mereka untuk membantu menentukan penyebab masalah kesehatan saluran cerna mereka," kata Deborah Fisher, MD, salah satu penulis utama studi dan rekan profesor kedokteran di Duke University Durham, North Carolina.
"Namun, keterangan pasien kurang bisa diandalkan. Pasien sering kali tidak dapat mengingat seperti apa bentuk feses mereka atau seberapa sering mereka buang air besar, yang merupakan bagian dari proses pemantauan standar," tambahnya.
"Teknologi Smart Toilet akan memungkinkan kami untuk mengumpulkan informasi jangka panjang yang diperlukan untuk membuatnya lebih akurat dan mendiagnosis masalah gastrointestinal kronis dengan tepat waktu."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)