FITNESS & HEALTH

4 Kesalahan Ini Justru Bikin Defisiensi Vitamin D, Apa Saja?

Aulia Putriningtias
Selasa 23 September 2025 / 13:11
Jakarta: Vitamin D merupakan nutrisi penting untuk tulang yang kuat, kekebalan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan. Namun, kesalahan kecil dapat menghambat penyerapan vitamin D oleh tubuh, loh.

Vitamin D, yang sering disebut 'vitamin sinar matahari', memiliki lebih dari sekadar mendukung tulangmu. Vitamin ini juga meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga otot tetap kuat, dan bahkan membantu mengatur suasana hati. 

Namun, banyak orang tanpa sadar kekurangan vitamin D meskipun mengonsumsi suplemen atau berjemur. Hal ini karena mendapatkan vitamin D yang tepat tidak selalu semudah kedengarannya.

Mulai dari melewatkan nutrisi penting yang membantu tubuh menyerap dengan baik, hingga mengonsumsinya dengan cara yang salah. Kesalahan kecil ini dapat mengurangi manfaatnya dan bahkan membahayakan kesehatan seiring waktu.

Menurut Gauri Anand selaku ahli gizi melalui Healthshots, ada beberapa kesalahan yang justru bisa berisiko mengalami defisiensi vitamin D. Adapun beberapa kesalahannya, yakni:
 

1. Konsumsi vitamin D tanpa magnesium


Banyak orang hanya berfokus pada suplemen vitamin D, tetapi tubuh kamu sebenarnya juga membutuhkan magnesium untuk mengaktifkan dan menggunakan vitamin D secara efektif. 

Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam The Journal of the American Osteopathic Association menemukan bahwa vitamin D tidak dapat dimetabolisme tanpa kadar magnesium yang cukup. Hal inilah yang berarti vitamin D tetap tersimpan dan tidak aktif bagi yang tak peduli dengan magnesium.

Untuk meningkatkan kadar magnesium, sertakan makanan seperti bayam, almon, cokelat hitam, edamame, dan biji labu. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter tentang penambahan suplemen magnesium ke dalam pola makan.
 

2. Melupakan vitamin K


Vitamin D membantu tubuh kamu dapat menyerap kalsium. Namun, tanpa vitamin K2 yang cukup, kalsium tersebut dapat menumpuk di arteri alih-alih memperkuat tulang.

Dengan mengonsumsi kedua nutrisi penting ini secara bersamaan, kamu dapat memperkuat tulang, menurunkan risiko osteoporosis, dan menjaga kesehatan jantung. Bukan kewajiban untuk dikonsumsi bersamaan, melainkan kamu harus tetap ingat untuk bisa memenuhi vitamin K, ya!

Makanan kaya vitamin K2 antara lain keju, kuning telur, dan natto (kedelai fermentasi). Pertimbangkan suplemen K2 hanya setelah berkonsultasi dengan dokter kamu.
 

3. Mengonsumsi suplemen vitamin D saat perut kosong


Vitamin D larut dalam lemak. Hal ini memiliki arti bahwa tubuh kamu akan menyerapnya paling baik jika dikonsumsi bersama makanan yang mengandung lemak sehat.

Menelan suplemen saat perut kosong dapat mengurangi efektivitasnya dan menyebabkan masalah seperti mual, sakit perut, sembelit, dan bahkan kembung.

Kamu bisa padukan vitamin D dengan yoghurt, telur, atau segenggam kacang-kacangan. Jangan lupa hindari makanan rendah lemak saat mengonsumsi suplemen untuk hasil terbaik.
 

4. Tidak minum dosis yang tepat


Beberapa orang mengonsumsi vitamin D terlalu sedikit, sementara yang lain memulai dosis tinggi tanpa memeriksa kadarnya terlebih dahulu. Menurut pedoman National Institutes of Health (NIH), berikut jumlah vitamin D yang dibutuhkan:

- Bayi (lahir hingga 12 bulan): 400 IU (10 mcg) per hari.
- Anak-anak dan dewasa (1–70 tahun): 600 IU (15 mcg) per hari.
- Dewasa (71 tahun ke atas): 800 IU (20 mcg) per hari.
- Wanita hamil atau menyusui: 600 IU (15 mcg) per hari.

Sebelum memulai suplemen vitamin D apa pun, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan keamanannya dan menentukan dosis yang tepat. Selain itu, periksakan kadar vitamin D jika kamu ragu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH