FITNESS & HEALTH
FAO Saran Beri 'Reward' bagi yang Habiskan Makanan, Efek Food Waste Meningkat
Aulia Putriningtias
Minggu 25 Februari 2024 / 08:05
Jakarta: Dr. Ir. Ageng Setiawan Herianto, M.Sc. selaku Assistant dari Programme of FAO Indonesia memberikan saran 'reward' bagi yang menghabiskan makanan. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya food waste di Indonesia.
Menurut laporan dari United Nations Environment Programme (UNEP) yang bertajuk Food Waste Index 2021, total sampah makanan di Indonesia mencapai 20,93 juta ton tiap tahunnya. Mengutip kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak tahun 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton/tahun.
Menurutnya, bentuk ajakan dari satu kepada lainnya antar masyarakat merupakan hal kecil yang perlu dilakukan. Mengajak seseorang untuk menghabiskan makanan seraya mengingatkan pentingnya tidak food waste.

(Salah satu efek food waste misalnya bisa terjadi pencemaran udara. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
"Bagaimana pun itu harus campaign. Mulai dari misalnya ngajak restoran saja deh, pertama. Kita setiap kali masuk diingatkan jangan pernah mubazirkan makanan," kata Ageng pada acara International Conference of Youth Agriculture (ICYA), Jumat, 23 Februari 2024.
Pemberian insentif berupa potongan harga dari setiap makanan yang dimakan pun juga menjadi saran bagi FAO dalam bekerja sama memerangi food waste. Menurutnya, bagi yang menghabiskan makanan bisa mendapatkan potongan sekitar 5 persen dari harga yang dibeli.
"Coba 5 persen saja deh. Dari harga makanan itu 5 persen saja. Itu akan memberikan efek psikologis konsumen. Oh aku dihargai ya, karena menghabsikan makanannku," jelasnya.
Lebih lanjut, Ageng menjelaskan bahwa dampak food waste tidak hanya dirugikan dari sisi sampah. Melainkan, mulai dari produksi, distribusi, hingga menjadi sebuah pangan akan dirugikan ketika akhirnya tidak terkonsumsi dengan penuh dan baik.
"Dan itu akibatnya banyak. Resourch kita termubazir. Bukan hanya makanan. Kita memproduksi pangan pakai resourche, air, kesuburan lahan, tenaga manusia, tenaga. Itu mubazir semua. Itu tidak terpikirkan kadang-kadang. Harus ada kesadaran," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Menurut laporan dari United Nations Environment Programme (UNEP) yang bertajuk Food Waste Index 2021, total sampah makanan di Indonesia mencapai 20,93 juta ton tiap tahunnya. Mengutip kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak tahun 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton/tahun.
Menurutnya, bentuk ajakan dari satu kepada lainnya antar masyarakat merupakan hal kecil yang perlu dilakukan. Mengajak seseorang untuk menghabiskan makanan seraya mengingatkan pentingnya tidak food waste.

(Salah satu efek food waste misalnya bisa terjadi pencemaran udara. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
"Bagaimana pun itu harus campaign. Mulai dari misalnya ngajak restoran saja deh, pertama. Kita setiap kali masuk diingatkan jangan pernah mubazirkan makanan," kata Ageng pada acara International Conference of Youth Agriculture (ICYA), Jumat, 23 Februari 2024.
Pemberian insentif berupa potongan harga dari setiap makanan yang dimakan pun juga menjadi saran bagi FAO dalam bekerja sama memerangi food waste. Menurutnya, bagi yang menghabiskan makanan bisa mendapatkan potongan sekitar 5 persen dari harga yang dibeli.
"Coba 5 persen saja deh. Dari harga makanan itu 5 persen saja. Itu akan memberikan efek psikologis konsumen. Oh aku dihargai ya, karena menghabsikan makanannku," jelasnya.
Lebih lanjut, Ageng menjelaskan bahwa dampak food waste tidak hanya dirugikan dari sisi sampah. Melainkan, mulai dari produksi, distribusi, hingga menjadi sebuah pangan akan dirugikan ketika akhirnya tidak terkonsumsi dengan penuh dan baik.
"Dan itu akibatnya banyak. Resourch kita termubazir. Bukan hanya makanan. Kita memproduksi pangan pakai resourche, air, kesuburan lahan, tenaga manusia, tenaga. Itu mubazir semua. Itu tidak terpikirkan kadang-kadang. Harus ada kesadaran," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)