FITNESS & HEALTH
3 Berita Terpopuler Gaya: Seks Bumil Hingga Pencabutan Hak Praktik Dokter yang Rudapaksa Penunggu Pasien
Yatin Suleha
Senin 14 April 2025 / 06:48
Jakarta: Saat perut mulai membesar, seorang wanita mungkin menemukan bahwa posisi tertentu lebih nyaman baginya. Berbicara secara terbuka tentang hubungan intim pasutri, dapat membantu kedua pasangan menikmati seks selama kehamilan.
Seks tidak akan membahayakan bayi pada tahap apa pun selama kehamilan normal yang tidak rumit. Pasalnya, bayi dilindungi oleh otot rahim yang kuat, cairan ketuban, dan sumbat lendir yang terbentuk di sekitar serviks.
Memang, sebagian orang percaya bahwa aktivitas seksual atau orgasme dapat membahayakan bayi, meningkatkan kemungkinan keguguran, atau menyebabkan persalinan dini. Namun, pada kehamilan yang sehat, semua hal ini tidak benar.
Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Minggu, 13 April 2025:
Banyak penelitian yang dikutip dari Medical News Today telah menyimpulkan bahwa seks vaginal selama kehamilan tidak memiliki kaitan dengan peningkatan risiko persalinan prematur atau kelahiran prematur.
Namun, jika dokter menganggap seseorang berisiko tinggi, mereka mungkin menyarankan agar orang tersebut menghindari hubungan seksual selama kehamilan atau hanya pada tahap akhir. Ada kemungkinan bahwa orgasme atau penetrasi seksual dapat memicu kontraksi Braxton Hicks di akhir kehamilan.
Braxton Hicks sendiri merupakan kontraksi ringan yang dialami beberapa wanita menjelang akhir kehamilan. Namun, kontraksi ini tidak menunjukkan atau memicu persalinan sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
Selengkapnya klik di sini
Kanker kulit merupakan penyakit yang melibatkan pertumbuhan sel-sel abnormal di jaringan kulit. Dan salah satu penyebab utama kanker kulit adalah paparan sinar matahari yang berlebihan, terutama saat kamu mengalami kulit terbakar dan melepuh.
Sinar UV dari matahari merusak DNA di kulit, menyebabkan terbentuknya sel-sel abnormal. Sel-sel abnormal ini membelah dengan cepat secara tidak teratur, membentuk massa sel kanker.
Tapi, dalam kebanyakan kasus, kanker kulit dapat dicegah. Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri adalah dengan menghindari terlalu banyak sinar matahari dan kulit terbakar. Sinar UV dari matahari merusak kulit, dan seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kanker kulit.
Selengkapnya klik di sini
Menindaklanjuti permintaan Kementerian Kesehatan, Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) langsung mengambil langkah tegas terhadap dr. Priguna Anugerah P., yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.
Sebagai bentuk komitmennya dalam menjaga integritas dan kehormatan profesi kedokteran serta untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat dan penegakan etik profesi, KKI secara resmi menonaktifkan Surat Tanda Registrasi (STR) milik yang bersangkutan pada Kamis, 10 April 2025, segera setelah status tersangka ditetapkan oleh aparat penegak hukum.
Langkah ini kemudian diikuti dengan koordinasi bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk mencabut Surat Izin Praktik (SIP) atas nama dr. Priguna.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Seks tidak akan membahayakan bayi pada tahap apa pun selama kehamilan normal yang tidak rumit. Pasalnya, bayi dilindungi oleh otot rahim yang kuat, cairan ketuban, dan sumbat lendir yang terbentuk di sekitar serviks.
Memang, sebagian orang percaya bahwa aktivitas seksual atau orgasme dapat membahayakan bayi, meningkatkan kemungkinan keguguran, atau menyebabkan persalinan dini. Namun, pada kehamilan yang sehat, semua hal ini tidak benar.
Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Minggu, 13 April 2025:
1. Bumil Perlu Tahu, Aman Berhubungan Intim Selama Kehamilan
Banyak penelitian yang dikutip dari Medical News Today telah menyimpulkan bahwa seks vaginal selama kehamilan tidak memiliki kaitan dengan peningkatan risiko persalinan prematur atau kelahiran prematur.
Namun, jika dokter menganggap seseorang berisiko tinggi, mereka mungkin menyarankan agar orang tersebut menghindari hubungan seksual selama kehamilan atau hanya pada tahap akhir. Ada kemungkinan bahwa orgasme atau penetrasi seksual dapat memicu kontraksi Braxton Hicks di akhir kehamilan.
Braxton Hicks sendiri merupakan kontraksi ringan yang dialami beberapa wanita menjelang akhir kehamilan. Namun, kontraksi ini tidak menunjukkan atau memicu persalinan sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
Selengkapnya klik di sini
2. Abaikan Pakai Tabir Surya, Kanker Kulit pun Menyerang, John Cena Korbannya
Kanker kulit merupakan penyakit yang melibatkan pertumbuhan sel-sel abnormal di jaringan kulit. Dan salah satu penyebab utama kanker kulit adalah paparan sinar matahari yang berlebihan, terutama saat kamu mengalami kulit terbakar dan melepuh.
Sinar UV dari matahari merusak DNA di kulit, menyebabkan terbentuknya sel-sel abnormal. Sel-sel abnormal ini membelah dengan cepat secara tidak teratur, membentuk massa sel kanker.
Tapi, dalam kebanyakan kasus, kanker kulit dapat dicegah. Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri adalah dengan menghindari terlalu banyak sinar matahari dan kulit terbakar. Sinar UV dari matahari merusak kulit, dan seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kanker kulit.
Selengkapnya klik di sini
3. KKI Cabut Hak Praktik Seumur Hidup Dokter yang Rudapaksa Penunggu Pasien
Menindaklanjuti permintaan Kementerian Kesehatan, Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) langsung mengambil langkah tegas terhadap dr. Priguna Anugerah P., yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.
Sebagai bentuk komitmennya dalam menjaga integritas dan kehormatan profesi kedokteran serta untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat dan penegakan etik profesi, KKI secara resmi menonaktifkan Surat Tanda Registrasi (STR) milik yang bersangkutan pada Kamis, 10 April 2025, segera setelah status tersangka ditetapkan oleh aparat penegak hukum.
Langkah ini kemudian diikuti dengan koordinasi bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk mencabut Surat Izin Praktik (SIP) atas nama dr. Priguna.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)