FITNESS & HEALTH

Psikolog Ungkap 6 Tanda dan Faktor Seseorang yang Self-Centered

Aulia Putriningtias
Jumat 11 Juli 2025 / 14:09
Jakarta: Apakah kamu pernah menemui seseorang yang self-centered atau seakan dunia berpusat kepada dirinya? Istilah lain yang sering digunakan untuk menggambarkan sifat ini adalah egois atau egosentris. Psikolog pun ungkap enam tanda yang bisa menandakan bahwa seseorang mengalami hal ini.

Self-centered adalah sikap seseorang yang cenderung memfokuskan perhatiannya kepada dirinya sendiri, yang melibatkan pengabaian atau kurang memerhatikan kebutuhan, perasaaan, dan perspektif orang lain. Seseorang yang egois atau terlalu fokus pada diri sendiri cenderung terlalu berfokus pada diri sendiri dan mungkin kesulitan menunjukkan perhatian yang tulus kepada orang lain.

Meskipun perawatan diri melibatkan pemenuhan kebutuhan dengan cara yang sehat dan seimbang, sikap egois lebih dari itu, seringkali muncul sebagai pola rutin yang hanya mengutamakan diri sendiri, tanpa mempedulikan dampaknya terhadap orang lain.

Baca juga: Ini Alasan Ilmiah Mengapa Sebagian Orang Suka Berbicara dengan Suara Keras
 

Mengapa seseorang bisa mengalami atau memiliki sifat self-centered atau egoisme?


Meskipun kamu mungkin merasakan dampak dari perilaku egois seseorang, penting untuk mempertimbangkan bahwa ada alasan mengapa mereka mungkin berperilaku seperti ini. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa seseorang mungkin bersikap egois, menurut para ahli:
 

1. Pola asuh


Orang tersebut mungkin dibesarkan dengan cara yang mengajarkan mereka untuk tidak mempertimbangkan atau melibatkan orang lain. Jika mereka diajari bahwa tidak apa-apa hanya mempertimbangkan diri sendiri, mereka mungkin tidak menyadari bagaimana mereka akan terlihat.
 

2. Alami penolakan


Keegoisan juga bisa muncul dari perasaan penolakan di awal. Orang tersebut mungkin tidak didengarkan atau diprioritaskan saat masih muda sehingga mungkin memiliki kebutuhan yang kuat untuk merasa diperhatikan sebagai orang dewasa.
 

3. Trauma


Orang tersebut mungkin pernah mengalami sesuatu yang traumatis. Pengalaman tersebut bisa jadi mengajarkan mereka untuk tidak bergantung pada orang lain dan lebih mengutamakan kebutuhan diri sendiri.
 

4. Faktor sosiokultural


Faktor sosiokultural juga dapat berkontribusi pada sikap mementingkan diri sendiri. Misalnya, dalam masyarakat yang meyakini bahwa orang kaya mendapatkan dan pantas mendapatkan uang mereka (dan orang berpenghasilan rendah pasti pantas mendapatkan nasib mereka), orang tersebut mungkin menganggap rasa berhak mereka sebagai imbalan karena 'melakukan pekerjaan dengan benar'.
 

5. Kondisi kesehatan mental


Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa menjadi egois dan tidak mampu melihat perspektif orang lain terkait dengan tingkat depresi dan neurotisisme yang lebih tinggi.
 

6. Sosiopati


Orang yang memiliki gangguan kepribadian antisosial, sebelumnya dikenal sebagai sosiopati, mungkin sering mengabaikan atau melanggar hak orang lain. Jika keegoisan seseorang berasal dari sosiopati, mereka mungkin menyadarinya, tetapi mereka mungkin tidak peduli.
 

Apa saja tanda-tanda orang yang self-centered atau egosentris?


Menurut Aimee Daramus, PsyD, seorang psikolog klinis berlisensi di Clarity Clinic Chicago, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan seseorang memiliki sifat self-centered atau tidak, antara lain:
 

1. Mendominasi percakapan


Orang yang egois cenderung lebih banyak bicara dalam percakapan dan rapat. Saat kamu berbicara dengan mereka, rasanya percakapan hanya berfokus pada kehidupan, pencapaian, dan masalah mereka.
 

2. Kurang empati


Berempati terhadap orang lain mengharuskan seseorang untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan memahami perasaan mereka. Orang yang egois mungkin tidak dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain untuk berempati.
 

3. Mengambil lebih banyak daripada memberi


Hubunganmu dengan mereka bisa terasa berat sebelah karena terasa seperti kamu berusaha sekuat tenaga mempertahankannya, tanpa mendapat imbalan apa pun. Hubungan ini bisa merujuk kepada apapun, seperti romansa maupun pertemanan sekali pun.
 

4. Ingin segala sesuatu sesuai rancangan mereka


Orang yang egois sering kali ingin segala sesuatunya dilakukan dengan cara mereka sendiri. Mereka mungkin kesulitan berkompromi dan melakukan segala sesuatu dengan cara orang lain. Misalnya, mereka biasanya tidak akan membiarkan orang lain memilih film atau restoran.
 

5. Cepat menyalahkan orang lain dan lari dari tanggung jawab


Orang yang egois mungkin tidak dapat menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan dan mungkin menyalahkan orang lain atas kesalahan apa pun.
 

6. Ingin selalu menjadi pusat perhatian


Jika fokusnya beralih ke sesuatu atau orang lain, mereka mungkin mencoba mencari cara untuk mengembalikannya kepada diri mereka sendiri. Mereka mungkin menyisipkan cerita mereka sendiri untuk mengungguli orang tersebut atau melibatkan diri mereka dalam situasi tersebut agar semuanya berpusat pada diri mereka sendiri.

"Orang yang egois bahkan mungkin mencoba menghibur seseorang dengan menceritakan kisah-kisah tentang diri mereka sendiri," menurut Dr. Daramus.

Itulah beberapa tanda dari seseorang mengalami egosentris atau self-centered. Menghadapi orang yang egois seringkali melibatkan penetapan batasan, melatih empati, dan penegasan diri. Kamu juga bisa berlatih mengurangi egosentrisme dengan mendengarkan orang lain, menanyakan kebutuhan mereka, dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH