Jakarta: Kepala Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjadjaran, Neily Zakiyah mengingatkan para perokok untuk berhenti melakukan kebiasaan mereka. Kalaupun ingin berhenti merokok secara bertahap, mereka bisa menggunakan produk berisiko rendah lain yang dapat mengurangi gejala kecemasan pada perokok.
Menurut Neily Zakiah, saat ini ada beberapa pilihan intervensi yang dapat digunakan oleh perokok dewasa, seperti konseling dengan pihak yang berpengetahuan seperti dokter, psikolog klinis, apoteker dan lain-lain.
Namun, ada juga alternatif lain untuk menggunakan produk terapi pengganti nikotin (NRT) seperti pelega tenggorokan, permen karet, dan semprotan hidung.
"Terkadang, jika proses berhenti merokok tidak dilakukan secara bertahap, maka gejala withdrawal yang bisa membuat kurang nyaman secara fisik dan psikologis dapat terjadi, sehingga meningkatkan kemungkinan orang tersebut untuk kembali merokok atau yang disebut dengan relapse," jelas Nelly Zakiah dalam keterangannya.
Dia menambahkan, produk tembakau alternatif merupakan salah satu alat yang bisa dimanfaatkan para perokok dewasa yang merasa kesulitan untuk berhenti merokok. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.
"Hasil study systemic review kami yang terbaru menunjukkan bahwa berbagai produk tembakau memiliki potensi untuk membantu upaya pengurangan risiko pada perokok aktif dewasa,," ujarnya.
Hal yang sama juga dikemukakan sejumlah pembicara dalam Global Forum on Nicotine (GFN) 2022 dengan tema 'Benefits of Nicotine" yang diselenggarakan baru-baru ini.
Founder Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) dari University of Catania Italia, Ricardo Polossa mengungkapkan, berdasarkan hasil riset yang dilakukan timnya menunjukkan sebanyak 40 orang pasien skizofrenia yang menjalani perawatan antipsikotik bisa berhenti merokok sepenuhnya setelah beralih ke produk tembakau alternatif.
"Temuan menarik lainnya adalah para pasien tersebut tidak mengalami dekompensasi atau perburukan gejala psikotik selama proses penelitian. Pada saat yang bersamaan, dokter juga bisa mengurangi dosis obat antipsikotik yang harus dikonsumsi para pasien. Jadi, secara keseluruhan, kita memperbaiki kualitas hidup mereka, mengurangi dosis obat antipsikotik," katanya.
Saat ini, pihaknya tengah mereplikasi studi yang sama dengan melibatkan banyak partisipan untuk menggali lebih dalam manfaat produk tembakau alternatif bagi perokok dewasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Menurut Neily Zakiah, saat ini ada beberapa pilihan intervensi yang dapat digunakan oleh perokok dewasa, seperti konseling dengan pihak yang berpengetahuan seperti dokter, psikolog klinis, apoteker dan lain-lain.
Namun, ada juga alternatif lain untuk menggunakan produk terapi pengganti nikotin (NRT) seperti pelega tenggorokan, permen karet, dan semprotan hidung.
"Terkadang, jika proses berhenti merokok tidak dilakukan secara bertahap, maka gejala withdrawal yang bisa membuat kurang nyaman secara fisik dan psikologis dapat terjadi, sehingga meningkatkan kemungkinan orang tersebut untuk kembali merokok atau yang disebut dengan relapse," jelas Nelly Zakiah dalam keterangannya.
Dia menambahkan, produk tembakau alternatif merupakan salah satu alat yang bisa dimanfaatkan para perokok dewasa yang merasa kesulitan untuk berhenti merokok. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.
"Hasil study systemic review kami yang terbaru menunjukkan bahwa berbagai produk tembakau memiliki potensi untuk membantu upaya pengurangan risiko pada perokok aktif dewasa,," ujarnya.
Hal yang sama juga dikemukakan sejumlah pembicara dalam Global Forum on Nicotine (GFN) 2022 dengan tema 'Benefits of Nicotine" yang diselenggarakan baru-baru ini.
Founder Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) dari University of Catania Italia, Ricardo Polossa mengungkapkan, berdasarkan hasil riset yang dilakukan timnya menunjukkan sebanyak 40 orang pasien skizofrenia yang menjalani perawatan antipsikotik bisa berhenti merokok sepenuhnya setelah beralih ke produk tembakau alternatif.
"Temuan menarik lainnya adalah para pasien tersebut tidak mengalami dekompensasi atau perburukan gejala psikotik selama proses penelitian. Pada saat yang bersamaan, dokter juga bisa mengurangi dosis obat antipsikotik yang harus dikonsumsi para pasien. Jadi, secara keseluruhan, kita memperbaiki kualitas hidup mereka, mengurangi dosis obat antipsikotik," katanya.
Saat ini, pihaknya tengah mereplikasi studi yang sama dengan melibatkan banyak partisipan untuk menggali lebih dalam manfaat produk tembakau alternatif bagi perokok dewasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)