FITNESS & HEALTH
Demi Tangani Kanker, Jantung, Stroke dan Ginjal, Kemenkes Salurkan Alkes ke 172 Rumah Sakit
A. Firdaus
Rabu 26 April 2023 / 09:29
Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan bantuan alat kesehatan (Alkes) sepanjang 2022. Alkes itu disebar ke 172 rumah sakit di daerah.
Bantuan Alkes ini merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) klaster kesehatan untuk meningkatkan penanganan empat penyakit dengan tingkat kematian tertinggi yaitu kanker, jantung, stroke dan ginjal.
Bantuan Kemenkes tersebut diterima oleh 24 rumah sakit vertikal Kemenkes maupun 148 rumah sakit umum daerah di 151 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Bantuan tersebut merupakan komitmen Kemenkes untuk memperkuat dan mempercepat agenda transformasi sistem kesehatan nasional yang ujungnya pada peningkatan layanan untuk masyarakat.
Bantuan pemerintah berupa anggaran pemenuhan alat kesehatan merupakan wujud dari penguatan pilar ke dua serta ke enam dalam transformasi sistem kesehatan nasional yakni, pilar layanan rujukan dan pilar teknologi kesehatan.
"Saat ini RSUP Dr. Kariadi memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk mendukung pemerintah. Dalam hal ini Kemenkes, untuk mengentaskan penyakit-penyakit penyebab kematian tertinggi yaitu, kanker, jantung, stroke, juga gangguan-gangguan sistem ginjal (uronefrologi)," ujar, drg Farichah Hanum M.Kes, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah.
"Bantuan peralatan untuk penanganan penyakit tersebut tentu berguna bagi kami untuk bisa menegakkan diagnosa secara cepat dan tepat, sehingga kami bisa melakukan tindakan dengan cepat dan tepat pula," ucap drg. Farichah.
Kemenkes memiliki target dalam pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS untuk 4 penyakit prioritas yakni, jantung, kanker, stroke dan gagal ginjal (uro-nefro). Hingga 2025 mendatang, capaian target untuk pemerataan layanan rujukan yang optimal di 507 RS di tingkat kabupaten/kota diharapkan mampu mencapai angka 50%.
Lebih lanjut lagi hingga 2027 mendatang 100% RS di 507 kabupaten/kota di Indonesia telah mampu meningkatkan cakupan pelayanan RS rujukan untuk 4 penyakit dengan rasio kematian tertinggi tersebut. Target lainnya, 34 provinsi di Indonesia akan memiliki minimal 1 RS tingkat paripurna atau utama, dan 507 kabupaten/kota memiliki minimal 1 RS tingkat madya.
Sementara itu dr. Sharlie Esa Kennedy, MARS, Direktur RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, mengatakan, pada akhir 2022, RSUD Sekayu, ditetapkan oleh Kemenkes RI sebagai rumah sakit rujukan pengampuan untuk penyakit-penyakit stroke, uro nefro (gagal ginjal), kanker, jantung, dan diabetes militus
"Hingga saat ini RSUD Sekayu telah memperoleh dana PEN yang digunakan untuk membeli alat kesehatan berupa satu unit alat CT Scan 64 slice, dan satu unit UPS 160 kVa," terang dr. Sharlie.
Dengan bantuan alat-alat kesehatan tersebut harapannya, rumah sakit dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanannya, sehingga dengan begitu layanan rujukan di rumah sakit bisa lebih cepat dan tepat mendiagnosa penyakit sekaligus menangani pasien.
Selain itu, pelayanan kesehatan kepada masyarakat diharapkan akan meningkat. Jumlah dan anggaran yang diterima masing-masing rumah sakit juga berbeda-beda, tergantung kebutuhan alat-alat kesehatan di tempat masing-masing.
"Dana PEN digunakan untuk membiayai penyakit-penyakit prioritas yang memerlukan pembiayaan besar dalam program pembiayaan jaminan kesehatan nasional, termasuk penyakit yang meningkatkan angka kematian ibu dan bayi (maternal dan nenonatal)," ucap Direktur Utama RSAB Harapan Kita, dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, MPH, MH.Kes.
"Kemenkes menetapkan maternal dan neonatal ini termasuk dari sembilan prioritas Kemenkes, maka dari itu nilai Rp92,8 miliar di 2022 yang berupa 277 alat akan digunakan untuk peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Bantuan Alkes ini merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) klaster kesehatan untuk meningkatkan penanganan empat penyakit dengan tingkat kematian tertinggi yaitu kanker, jantung, stroke dan ginjal.
Bantuan Kemenkes tersebut diterima oleh 24 rumah sakit vertikal Kemenkes maupun 148 rumah sakit umum daerah di 151 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Bantuan tersebut merupakan komitmen Kemenkes untuk memperkuat dan mempercepat agenda transformasi sistem kesehatan nasional yang ujungnya pada peningkatan layanan untuk masyarakat.
Bantuan pemerintah berupa anggaran pemenuhan alat kesehatan merupakan wujud dari penguatan pilar ke dua serta ke enam dalam transformasi sistem kesehatan nasional yakni, pilar layanan rujukan dan pilar teknologi kesehatan.
"Saat ini RSUP Dr. Kariadi memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk mendukung pemerintah. Dalam hal ini Kemenkes, untuk mengentaskan penyakit-penyakit penyebab kematian tertinggi yaitu, kanker, jantung, stroke, juga gangguan-gangguan sistem ginjal (uronefrologi)," ujar, drg Farichah Hanum M.Kes, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah.
"Bantuan peralatan untuk penanganan penyakit tersebut tentu berguna bagi kami untuk bisa menegakkan diagnosa secara cepat dan tepat, sehingga kami bisa melakukan tindakan dengan cepat dan tepat pula," ucap drg. Farichah.
Kemenkes memiliki target dalam pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS untuk 4 penyakit prioritas yakni, jantung, kanker, stroke dan gagal ginjal (uro-nefro). Hingga 2025 mendatang, capaian target untuk pemerataan layanan rujukan yang optimal di 507 RS di tingkat kabupaten/kota diharapkan mampu mencapai angka 50%.
Lebih lanjut lagi hingga 2027 mendatang 100% RS di 507 kabupaten/kota di Indonesia telah mampu meningkatkan cakupan pelayanan RS rujukan untuk 4 penyakit dengan rasio kematian tertinggi tersebut. Target lainnya, 34 provinsi di Indonesia akan memiliki minimal 1 RS tingkat paripurna atau utama, dan 507 kabupaten/kota memiliki minimal 1 RS tingkat madya.
Sementara itu dr. Sharlie Esa Kennedy, MARS, Direktur RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, mengatakan, pada akhir 2022, RSUD Sekayu, ditetapkan oleh Kemenkes RI sebagai rumah sakit rujukan pengampuan untuk penyakit-penyakit stroke, uro nefro (gagal ginjal), kanker, jantung, dan diabetes militus
"Hingga saat ini RSUD Sekayu telah memperoleh dana PEN yang digunakan untuk membeli alat kesehatan berupa satu unit alat CT Scan 64 slice, dan satu unit UPS 160 kVa," terang dr. Sharlie.
Dengan bantuan alat-alat kesehatan tersebut harapannya, rumah sakit dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanannya, sehingga dengan begitu layanan rujukan di rumah sakit bisa lebih cepat dan tepat mendiagnosa penyakit sekaligus menangani pasien.
Selain itu, pelayanan kesehatan kepada masyarakat diharapkan akan meningkat. Jumlah dan anggaran yang diterima masing-masing rumah sakit juga berbeda-beda, tergantung kebutuhan alat-alat kesehatan di tempat masing-masing.
"Dana PEN digunakan untuk membiayai penyakit-penyakit prioritas yang memerlukan pembiayaan besar dalam program pembiayaan jaminan kesehatan nasional, termasuk penyakit yang meningkatkan angka kematian ibu dan bayi (maternal dan nenonatal)," ucap Direktur Utama RSAB Harapan Kita, dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, MPH, MH.Kes.
"Kemenkes menetapkan maternal dan neonatal ini termasuk dari sembilan prioritas Kemenkes, maka dari itu nilai Rp92,8 miliar di 2022 yang berupa 277 alat akan digunakan untuk peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)