FITNESS & HEALTH

Jangan Sembarang Ayun atau Mengguncang Bayi, Shaken Baby Syndrome Akibatnya!

Mia Vale
Selasa 06 Mei 2025 / 18:52
Jakarta: Sebuah postingan dalam media sosial yang dikomentari oleh dr. Miza Afrizal Azwir, Sp.A, Bmedsci.Mkes - seorang Dokter Anak, memperlihatkan sebuah video bayi yang dibedong orang dewasa dilempar-lempar ke arah atas.

Hal ini dikhawatirkan oleh dr. Miza. "Yang paling gue takutin adalah otaknya berdarah," ucap dr. Miza. Hal ini senada dengan kekhawtiran soal sindrom bayi terguncang (shaken baby syndrome).

Mungkin bayi akan tertawa, tapi kalian tidak tahu, ada bahaya yang bisa mengancam jiwanya. Tanpa disadari, mengguncang bayi bisa menimbulkan masalah serius pada otak bayi dan dapat berlangsung permanen, seperti kerusakan otak, cerebral palsy, buta, epilepsi, kesulitan berbicara, kesulitan belajar, kesulitan koordinasi. 

Menurut American Academy of Pediatrics, perilaku mengguncang bayi digolongkan tindakan penyiksaan anak. Parahnya lagi, dari gerakan mengguncang atau mengayun bayi, bisa menyebabkan sindroma guncangan yang dapat menimbulkan kematian mendadak-dikenal sebagai shaken baby syndrome. 

Boleh dibilang, meski goncangan hanya terjadi beberapa detik saja, bisa merusak kehidupan masa depan sang bayi. Yuk, ketahui lebih dalam lagi mengenai shaken baby syndrome ini! 
 

Bisa merusak otak 



(Guncangan shaken baby syndrome dapat menyebabkan perdarahan otak, pembengkakan otak, dan cedera pada mata dan leher. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Perlu Moms ketahui, kepala bayi lebih besar dibandingkan dengan anggota tubuh yang lain, dan otot lehernya masih lemah. Jika diguncang, kepalanya akan tersentak ke depan dan ke belakang. 

Kemudian sentakan tersebut akan mengguncang dan merusak otak. Bahkan pembuluh darah kecilnya bisa ikut rusak dan menimbulkan perdarahan di otak dan sekitarnya, juga pada mata bayi. 

Baca juga: 6 Alasan Bayi Suka Menjambak Rambut Sendiri, Utamanya Saat Menangis

Perlu Moms ketahui, guncangan hebat dapat merobek pembuluh darah, saraf, dan jaringan anak, menyebabkan otak mereka membengkak, memar, dan berdarah. Dan umumnya risiko terbesar dialami bayi berusia di bawah satu tahun, namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada usia yang lebih besar. 

Apalagi bila Moms sedang emosi. Menurut penelitian, mengguncang-guncang anak yang dilakukan saat emosi orang tua tidak terkontrol, kekuatannya meningkat 5 - 10 kali lipat dibandingkan saat bayi jatuh atau terpeleset. 
 

Pengaruh mengguncang bayi


Sampai saat ini, mungkin masih banyak orang dewasa yang bermain dengan melempas sedikit ke udara lalu menangkapnya kembali atau sekadar mengayun saat meninabobokan bayi. Si kecil biasanya akan terkekeh atau cepat tertidur. 

Namun ternyata, menurut Cleveland Clinic, hal itu bisa menyebabkan masalah medis yang serius, termasuk:

- Hematoma subdural, pengumpulan darah antara permukaan otak bayi dan selaput luar yang kuat yang mengelilingi otak mereka. Ini bisa menyebabkan robekan dan perdarahan.

- Perdarahan subaraknoid, yakni perdarahan antara otak bayi dan arakhnoid (selaput seperti jaring yang mengelilingi otak anak).

- Trauma otak langsung, terjadi ketika otak bayi membentur permukaan bagian dalam tengkoraknya.

- Kerusakan otak, terjadi akibat kekurangan oksigen jika bayi berhenti bernapas saat gemetar.

- Kerusakan sel otak, terjadi ketika sel saraf yang terluka melepaskan zat kimia yang memperparah kekurangan oksigen di otak anak.

- Perdarahan retina, terjadi di bagian belakang retina anak.

- Kerusakan leher dan sumsum tulang belakang.

- Fraktur, mencakup fraktur tengkorak dan juga fraktur pada tulang rusuk, tulang selangka, lengan, dan kaki bayi.

Baca juga: Bayi pun Butuh Perawatan Kulit, Ikuti Tips Melindungi Kulit Halus Si Kecil!
 

Gejala sindrom bayi terguncang


Anak atau bayi yang terguncang mungkin mengalami cedera pada otaknya. Tanda-tanda langsung yang parah dari sindrom bayi terguncang mungkin termasuk kehilangan kesadaran, kejang, dan syok. Gejala sindrom bayi terguncang lainnya mungkin termasuk:

- Tidak tersenyum, mengoceh atau berbicara
- Mudah tersinggung
- Muntah 
- Nafsu makan buruk atau masalah makan
- Kesulitan bernalas
- Kelelahan ekstrem, kurang bergerak dan/atau ketidakmampuan untuk tetap terjaga
- Kulit berwarna pucat atau biru
- Memar di lengan atau dada
- Kepala atau dahi yang besar
- Titik lunak yang menonjol di atas kepala mereka
- Ketidakmampuan untuk mengangkat kepala
- Pupil melebar (dilatasi) 
- Ketidakmampuan untuk fokus atau mengikuti gerakan dengan mata mereka
- Getaran
- Koma 

Sindrom bayi terguncang atau shaken baby syndrome merupakan bentuk kekerasan fisik yang parah terhadap anak yang terjadi saat orang tua atau pengasuh mengguncang bayi atau anak dengan "berlebihan". 

Kondisi ini paling sering terjadi saat orang tua atau dewasa lainnya menjadi marah atau frustrasi saat bayi tidak berhenti menangis. Ingat, sindrom bayi terguncang dapat dicegah sepenuhnya. 

Dan jangan lupa mengingatkan pengasuh kamu untuk tidak mengguncang, mangayun atau melempar ke udara si kecil, baik itu sekadar bermain, menidurkan, atau saat tidak berhenti menangis. Carilah cara yang lebih aman untuk berinteraksi dengan anak!


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH