FITNESS & HEALTH

Klasifikasi dan Gejala Endometriosis pada Perempuan

Kumara Anggita
Rabu 16 Juni 2021 / 15:21
Jakarta: Endometriosis adalah masalah yang dihadapi oleh sejumlah perempuan. Namun, sayangnya banyak dari mereka yang tidak menyadarinya.

Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K), MPH, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi serta Dokter Peneliti Utama penelitian ENVISIOeN di Indonesia mengemukakan bahwa, setidaknya 5 dari 100 perempuan usia produktif di Indonesia serta 1 dari 10 perempuan di Asia, mengalami endometriosis.

"Sayangnya, sebagian besar pasien endometriosis di Indonesia mengalami keterlambatan penegakan diagnosis 9 sampai 10 tahun. Dapat dikatakan, mereka sudah menderita endometriosis namun tidak mengetahuinya lebih awal,” jelas Dr. Andon dalam Virtual Press Conference oleh smart-ivf dan Bayer.
 

Klasifikasi Endometriosis


American Society of Reproductive Medicine (ASRM) membagi endometriosis menjadi 4 derajat keparahan berdasarkan lokasi, luas, kedalaman implantasi dari sel endometriosis, adanya perlengketan, dan ukuran endometrioma ovarium, yaitu menjadi minimal, ringan, sedang, dan berat.

Merujuk pada data RSCM pada 2010–2011, sebanyak 43.4% pasien endometriosis merasakan nyeri berat yang berakibat tidak dapat beraktivitas sehari–hari, 36.7% merasa nyeri derajat sedang dengan keterbatasan aktivitas sehari–hari, dan 20% pasien dengan nyeri derajat ringan.
 

Gejala Endometriosis


Gejala tersering yang dikeluhkan oleh pasien endometriosis adalah nyeri dan atau infertilitas. Nyeri yang dimaksud meliputi dismenorea (nyeri haid), dispareunia (sakit atau nyeri saat melakukan hubungan intim), dan diskezia (kesulitan buang air besar yang diiringi rasa sakit).

Sebanyak 83% perempuan dengan endometriosis mengeluhkan salah satu atau lebih dari gejala–gejala tersebut. Sedangkan sebanyak 29% perempuan tanpa endometriosis yang mengeluhkan gejala tersebut.

Apakah gejala ini nampak sering muncul? Bila iya, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Deteksi dini membantu banyak Endometriosis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH