FITNESS & HEALTH
Wajib Tahu, Ini 5 Mitos Penyakit Jantung yang Paling Sering Beredar
A. Firdaus
Rabu 26 Oktober 2022 / 13:15
Jakarta: Penyakit Jantung salah satu penyakit yang berbahaya. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia (berdasarkan Sample Registration System).
Bicara penyakit jantung, terkadang kita selalu mendapatkan informasi tanpa harus dikunyah kebenarannya. Padahal banyak mitos yang beredar terkait penyakit jantung, baik itu dari gejala atau penyebabnya.
Untuk itu, melansir Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Medcom.id merangkum mitos seputar penyakit jantung dan faktanya berikut ini:
Informasi yang beredar kalau wanita tak perlu khawatir karena pria yang lebih sering terkena serangan jantung. Padahal itu cuma mitos.
Faktanya, pada usia yang lebih muda, angka serangan jantung pada wanita memang di bawah angka kejadian pada pria. Meski demikian, telah ditetapkan bahwa gangguan jantung bukanlah masalah pria saja.
Apalagi seiring bertambahnya usia dan saat memasuki usia menopause. Risiko serangan jantung pada wanita sama besarnya dengan pria. Artinya, ini adalah alasan bagi wanita untuk tetap berpola hidup sehat.
Banyak yang bilang penyakit jantung tak menyerang anak muda. Hal itu dibantah oleh P2ptm dan menganggapnya sebuah mitos.
Faktany, caramu menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran jantung secara keseluruhan pada masa muda akan sangat berpengaruh pada kondisi jantung di masa-masa selanjutnya.
Tak perlu menunda untuk menjaga kesehatan jantung. Bila kamu kegemukan, merokok, kurang olahraga dan sering stres, kamu berisiko mengalami gangguan jantung, berapa pun usiamu.
Penyakit jantung kerap dilihat dari beberapa penyebab. Kabar yang beredar adalah penyakit jantung warisan orang tua atau keluargamu.
Faktanya, faktor genetik memang meningkatkan risiko. Tapi bukan berarti kamu ditakdirkan untuk sakit. Karena itulah langkah pencegahan dengan menjalani pola hidup sehat menjadi sangat dibutuhkan.
Ada mitos yang beredar kalau gangguan jantung kerap ditandai dari dada yang sering merasa sakit. Tak pelak, seseorang bakal punya beban yang dipikirkan terkait tanda-tanda tersebut.
Memang nyeri di dada merupakan gejala dari gangguan jantung. Tetapi faktanya, mereka yang mengalami serangan jantung juga mendapatkan gejala yang berbeda-beda.
Seperti berkeringat berlebihan, nyeri di kedua lengan, leher, atau dagu, bahkan perasaan kepala seperti melayang atau gejala sulit tidur. Cek segera ke dokter bila kamu mengalami gejala tersebut.
Orang kurus tak berisiko mengalami gangguan jantung merupakan sebuah mitos, dan faktanya tidak melulu demikian. Bahkan orang dengan berat badan normal atau kurus, memiliki risiko tersembunyi mengalami tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan risiko masalah lain yang biasanya dialami orang kegemukan.
Karena itu, kamu perlu melakukan pengecekan rutin. Dan, pola hidup sehat harus tetap dijalankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Bicara penyakit jantung, terkadang kita selalu mendapatkan informasi tanpa harus dikunyah kebenarannya. Padahal banyak mitos yang beredar terkait penyakit jantung, baik itu dari gejala atau penyebabnya.
Untuk itu, melansir Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Medcom.id merangkum mitos seputar penyakit jantung dan faktanya berikut ini:
1. Pria paling sering terkena penyakit jantung
Informasi yang beredar kalau wanita tak perlu khawatir karena pria yang lebih sering terkena serangan jantung. Padahal itu cuma mitos.
Faktanya, pada usia yang lebih muda, angka serangan jantung pada wanita memang di bawah angka kejadian pada pria. Meski demikian, telah ditetapkan bahwa gangguan jantung bukanlah masalah pria saja.
Apalagi seiring bertambahnya usia dan saat memasuki usia menopause. Risiko serangan jantung pada wanita sama besarnya dengan pria. Artinya, ini adalah alasan bagi wanita untuk tetap berpola hidup sehat.
2. Masih muda jauh dari serangan jantung
Banyak yang bilang penyakit jantung tak menyerang anak muda. Hal itu dibantah oleh P2ptm dan menganggapnya sebuah mitos.
Faktany, caramu menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran jantung secara keseluruhan pada masa muda akan sangat berpengaruh pada kondisi jantung di masa-masa selanjutnya.
Tak perlu menunda untuk menjaga kesehatan jantung. Bila kamu kegemukan, merokok, kurang olahraga dan sering stres, kamu berisiko mengalami gangguan jantung, berapa pun usiamu.
3. Warisan keluarga
Penyakit jantung kerap dilihat dari beberapa penyebab. Kabar yang beredar adalah penyakit jantung warisan orang tua atau keluargamu.
Faktanya, faktor genetik memang meningkatkan risiko. Tapi bukan berarti kamu ditakdirkan untuk sakit. Karena itulah langkah pencegahan dengan menjalani pola hidup sehat menjadi sangat dibutuhkan.
4. Tanda penyakit jantung adalah dada sering sakit
Ada mitos yang beredar kalau gangguan jantung kerap ditandai dari dada yang sering merasa sakit. Tak pelak, seseorang bakal punya beban yang dipikirkan terkait tanda-tanda tersebut.
Memang nyeri di dada merupakan gejala dari gangguan jantung. Tetapi faktanya, mereka yang mengalami serangan jantung juga mendapatkan gejala yang berbeda-beda.
Seperti berkeringat berlebihan, nyeri di kedua lengan, leher, atau dagu, bahkan perasaan kepala seperti melayang atau gejala sulit tidur. Cek segera ke dokter bila kamu mengalami gejala tersebut.
5. Orang kurus bebas gangguan jantung
Orang kurus tak berisiko mengalami gangguan jantung merupakan sebuah mitos, dan faktanya tidak melulu demikian. Bahkan orang dengan berat badan normal atau kurus, memiliki risiko tersembunyi mengalami tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan risiko masalah lain yang biasanya dialami orang kegemukan.
Karena itu, kamu perlu melakukan pengecekan rutin. Dan, pola hidup sehat harus tetap dijalankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)