FITNESS & HEALTH

Jantung Koroner, Hipertensi, Hingga Kebiasaan Merokok Jadi Penyebab Gagal Jantung

Medcom
Kamis 10 November 2022 / 11:05
Jakarta: Gagal jantung atau gagal jantung kongestif terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah sebagaimana normalnya. Ketika hal ini terjadi, darah tidak mengalir lancar dan cairan dapat menumpuk di paru-paru, hingga menyebabkan sesak napas. 

Kondisi jantung tertentu, seperti penyempitan arteri di jantung (penyakit arteri koroner) atau tekanan darah tinggi, secara bertahap membuat jantung terlalu lemah atau kaku untuk mengisi dan memompa darah dengan benar. 

Gagal jantung dapat terjadi pada sisi kiri (ventrikel kiri), sisi kanan (ventrikel kanan) atau kedua sisi jantung. Umumnya, gagal jantung dimulai dengan sisi kiri, khususnya ventrikel kiri - ruang pemompaan utama jantung. Gagal jantung dapat berlangsung terus-menerus (kronis), atau mungkin mulai tiba-tiba (akut). 

Spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK), dr. Rarsari Soerarso, Sp. JP(K) menjelaskan bahwa jantung koroner, hipertensi, hingga apnea tidur merupakan beberapa faktor risiko dari adanya gagal jantung.

“Penyebab gagal jantung terbanyak kalau di RS Harapan Kita itu pertama koroner, dan kedua baru hipertensi,” katanya.


(Hipertensi dapat memberikan tekanan ekstra pada jantung, yang seiring waktu dapat menyebabkan gagal jantung. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Dr. Rarsari menambahkan beberapa ciri gagal jantung yang dikenali adalah sesak napas saat istirahat maupun beraktivitas, kelelahan luar biasa, napas pendek, detak jantung cepat, tidak nafsu makan, batuk dan bersin setiap saat, berat badan naik drastis, dan juga sering buang air kecil pada malam hari.

"Biaya gagal jantung itu besar banget dan banyak orang yang enggak tahu kalau dia sudah mengarah ke gagal jantung. Dia juga akan sering bolak balik dirawat," ucapnya.
 

Beberapa faktor risiko terjadinya gagal jantung meliputi:


1. Penyakit jantung koroner, di mana arteri yang memasok darah ke jantung tersumbat oleh zat lemak (aterosklerosis), yang dapat menyebabkan angina atau serangan jantung

2. Hipertensi, dapat memberikan tekanan ekstra pada jantung, yang seiring waktu dapat menyebabkan gagal jantung

3. Kondisi yang memengaruhi otot jantung (kardiomiopati)

4. Aritmia, seperti fibrilasi atrium

5. Kerusakan atau masalah lain dengan katup jantung 

6. Adanya penyakit jantung bawaan

7. Penggunaan alkohol, minum terlalu banyak alkohol dapat melemahkan otot jantung dan menyebabkan gagal jantung

8. Apnea tidur, ketidakmampuan bernapas dengan benar saat tidur menyebabkan kadar oksigen darah rendah dan peningkatan risiko detak jantung tidak teratur.

9. Merokok atau menggunakan tembakau

Saat ini, sudah banyak pilihan pengobatan yang tersedia untuk gagal jantung. Kontrol ketat atas obat dan gaya hidup, ditambah dengan pemantauan yang cermat, adalah langkah utama. Seiring perkembangan kondisi, dokter dapat menawarkan pilihan pengobatan yang lebih lanjut. 

Tujuan pengobatan gagal jantung adalah untuk mencegahnya menjadi lebih buruk (menurunkan risiko kematian dan kebutuhan rawat inap), meredakan gejala, dan meningkatkan kualitas hidup. 


Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH