FITNESS & HEALTH
Mengenal Fictophilia dan Penyebabnya: Kondisi Seseorang Terlalu Cinta Karakter Fiksi
Fatha Annisa
Kamis 17 Oktober 2024 / 16:20
Jakarta: Fictophilia merupakan kondisi seseorang mengalami ketertarikan yang kuat terhadap karakter fiksi. Kondisi ini bukan gangguan mental, melainkan sebuah preferensi dan ekspresi dari imajinasi dan kreativitas.
Fictophilia dapat disebut juga dengan kecanduan karakter fiksi yang berasal dari karakter anime, novel, pahlawan game online, tokoh dalam film, dan lain sebagainya. Orang yang mengalami fictophilia dikenal dengan sebutan ‘fictophiles’.
Kondisi ini wajar saja terjadi. Namun akan jadi mengkhawatirkan jika pengidapnya terikat terlalu jauh terhadap karakter fiksi kesayangannya. Misalnya, sampai memiliki hasrat seksual terhadap karakter tersebut.
Selain itu, galeri ponsel yang dipenuhi karakter fiksi yang Sobat Medcom suka juga menjadi salah satu tanda fictophilia. Lalu selalu berbicara tentang karakter fiksi tersebut, selalu memikirkannya, bahkan mencari pasangan yang serupa dengannya.
Anda bisa sekaligus memperluas pertemanan dan mulai bersosialisasi dengan orang lain. Dengan begitu, akan lebih mudah melupakan karakter fiksi kesayanganmu.
Mereka bisa mengajarkan mekanisme penanganan yang lebih sehat untuk mengendalikan gejala yang muncul sehingga Sobat Medcom mampu berhenti menyukai karakter fiksi terlalu berlebihan.
Fictophilia bukanlah gangguan mental, namun dapat memiliki dampak positif dan negatif pada kehidupan individu. Jika fictophilia mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, segeralah mencari bantuan profesional untuk mengatasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)
Fictophilia dapat disebut juga dengan kecanduan karakter fiksi yang berasal dari karakter anime, novel, pahlawan game online, tokoh dalam film, dan lain sebagainya. Orang yang mengalami fictophilia dikenal dengan sebutan ‘fictophiles’.
Kondisi ini wajar saja terjadi. Namun akan jadi mengkhawatirkan jika pengidapnya terikat terlalu jauh terhadap karakter fiksi kesayangannya. Misalnya, sampai memiliki hasrat seksual terhadap karakter tersebut.
Penyebab Fictophilia
Penyebab fictophilia belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang diduga berkontribusi antara lain:Baca juga: 10 Jenis Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Diwaspadai |
1. Kurangnya kontak sosial
Individu yang memiliki sedikit teman atau interaksi sosial cenderung mencari penghiburan dan keintiman dari karakter fiksi.2. Kesepian
Kesepian dapat menyebabkan seseorang merasa terhubung dengan karakter fiksi yang mereka rasa dapat memahami atau memberikan rasa kebersamaan.3. Kebutuhan akan pelarian
Karakter fiksi dapat menjadi pelarian dari kenyataan yang tidak berjalan sesuai kinginan atau menimbulkan frustrasi.4. Idealisasi
Setiap orang punya sosok yang dianggap ideal. Nah, pengidap fictophilia biasanya menemukan sosok ideal mereka dalam karakter fiksi. Hal ini akhirnya menimbulkan rasa ketertarikan yang kuat.Tanda-tanda Fictophilia
Orang-orang yang mengidap fictophilia biasanya akan menggunakan nama karakter fiksi sebagai sandi atau password, mengetahui dan terus berusaha mencari tahu informasi tentang karakter tersebut.Selain itu, galeri ponsel yang dipenuhi karakter fiksi yang Sobat Medcom suka juga menjadi salah satu tanda fictophilia. Lalu selalu berbicara tentang karakter fiksi tersebut, selalu memikirkannya, bahkan mencari pasangan yang serupa dengannya.
Baca juga: Pakar Sebut Gen Z yang Punya Second Account Rentan Alami Depresi |
Cara Mengatasi Fictophilia
Sobat Medcom tidak perlu khawatir apabila telah merasakan tanda-tanda fictophilia. Kondisi ini bisa diatasi, kok! Berikut ini cara mengatasi fictophilia:1. Batasi Akses terhadap Karakter Fiksi
Cobalah membatasi akses terhadap karakter fiksi, misalnya mengurangi penggunaan media sosial di mana tokoh yang Anda suka itu kerap seliweran di linimasa. Jika sulit, cobalah memblokir konten-konten terkait karakter fiksi tersebut.2. Fokus dengan Kehidupan Nyata
Mulailah fokus pada kehidupan nyata. Supaya tidak bosan, Sobat Medcom bisa mengisi waktu dengan berolahraga, jalan-jalan dengan keluarga atau teman, mengkuti komunitas atau kelas yang menarik.Anda bisa sekaligus memperluas pertemanan dan mulai bersosialisasi dengan orang lain. Dengan begitu, akan lebih mudah melupakan karakter fiksi kesayanganmu.
3. Berbicara dengan Terapis
Jika rasa tertarik Anda terhadap karakter fiksi semakin menjadi-jadi meskipun sudah berusaha melakukan dua cara sebelumnya, tidak ada salahnya berbicara dengan terapis, psikolog, atau psikiater.Mereka bisa mengajarkan mekanisme penanganan yang lebih sehat untuk mengendalikan gejala yang muncul sehingga Sobat Medcom mampu berhenti menyukai karakter fiksi terlalu berlebihan.
Fictophilia bukanlah gangguan mental, namun dapat memiliki dampak positif dan negatif pada kehidupan individu. Jika fictophilia mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, segeralah mencari bantuan profesional untuk mengatasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)