Menjaga kesehatan mental adalah investasi untuk kualitas hidup yang lebih baik. (Ilustrasi : Freepik)
Menjaga kesehatan mental adalah investasi untuk kualitas hidup yang lebih baik. (Ilustrasi : Freepik)

10 Jenis Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Diwaspadai

Medcom • 17 Oktober 2024 16:04
Jakarta: Kesehatan mental, seperti halnya kesehatan fisik, merupakan pondasi penting dalam menjalani rutinitas kehidupan. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang belum sepenuhnya memahami dan menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan mental.
 
Seringkali, kita terpaku pada aspek fisik, melupakan bahwa kesehatan mental juga memiliki peran vital dalam menentukan kualitas hidup kita. 
 
Gangguan kesehatan mental bisa dialami siapa saja, tanpa memandang usia, latar belakang, atau status sosial. Depresi, kecemasan, gangguan bipolar, skizofrenia, dan berbagai jenis gangguan mental lainnya, dapat muncul kapan saja dan berdampak serius pada kesejahteraan seseorang. 

"Sebagai contoh, depresi bisa berupa kesedihan berkepanjangan yang kadang mengganggu aktivitas sehari-hari, hingga adanya percobaan bunuh diri yang berulang," tutur dr. Leonardi A. Goenawan, Sp. KJ kepada Medcom.id.
 
Ketika kesehatan mental terabaikan, dampaknya bisa meluas seperti produktivitas menurun, hubungan interpersonal terganggu, hingga munculnya perilaku destruktif, seperti penyalahgunaan alkohol atau narkoba, bisa menjadi konsekuensi terburuk. 
 
Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini 10 jenis gangguan kesehatan mental yang perlu diwaspadai:

1. Mood Disorder 


Ditandai dengan perubahan mood yang drastis, seperti mudah marah atau bahagia berlebihan, tetapi tiba-tiba berubah menjadi depresi. Contohnya adalah gangguan bipolar. Perubahan suasana hati normalnya bisa terjadi ketika menghadapi stres atau perubahan kondisi secara drastis dalam kehidupan.

2. Anxiety Disorder


Penderita mudah mengalami kecemasan dan panik, bahkan tanpa penyebab yang jelas. Contohnya adalah gangguan kecemasan umum, gangguan panik, dan fobia. Gangguan kecemasan cenderung terjadi dalam keluarga biologis. Selain itu bisa pula disebabkan faktor lingkungan hingga pengalaman traumatis.

3. Personality Disorder 


Penderita memiliki cara berpikir dan perilaku yang aneh, sehingga sulit beradaptasi dengan situasi sosial. Contohnya adalah gangguan kepribadian narsistik, gangguan kepribadian borderline, dan gangguan kepribadian antisosial.

4. Psychotic Disorder 


Ditandai dengan halusinasi, delusi, dan flight of idea. Penderita biasanya membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit jiwa. Contohnya adalah skizofrenia.

5. Eating Disorder 


Gangguan perilaku makan akibat gangguan proses berpikir. Contohnya anoreksia nervosa dan bulimia. Eating disorder juga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. 
 
Baca juga:
Mengapa Gen Z Lebih Rentan Alami Gangguan Mental?
 

6. Trauma Related Disorder 


Gangguan trauma akibat kejadian berat dalam hidup. Contohnya PTSD (post traumatic syndrome disorder). Gangguan mental ini bisa disebabkan pengalaman buruk seperti kecalakaan, kekerasan fisik, perundungan, ataupun pelecehan seksual.

7. Substance Abuse Disorder


Gangguan penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol. Menurut penelitian gangguan ini disebabkan perubahan pada sistem otak akibat potensi kecanduan zat terlarang yang dapat menyebabkan kondisi tersebut.

8. Sexual Disorder


Gangguan perilaku seksual, seperti hipersex, hiposex, voyeurism, exhibitionism, dan lainnya. Gangguan ini bisa disebabkan beberapa faktor seperti kecemasan, depresi, perasaan bersalah, citra tubuh yang buruk, riwayat trauma atau pelecehan seksual.

9. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)


Penderita memiliki obsesi dan ketakutan berlebih terhadap sesuatu kondisi atau barang tertentu, yang menyebabkan mereka melakukan tindakan berulang untuk mengurangi kecemasan.

10. Somatic Symptom Disorder 


Gangguan mental yang berkaitan dengan gangguan fisik yang dipengaruhi pikiran. Penderita merasakan nyeri atau ketidaknyamanan pada bagian tubuh tertentu, meskipun tidak ada penyebab medis yang jelas.
 
Oleh karena itu sobat Medcom, penting untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan mental. Mendorong stigma negatif yang melekat pada gangguan mental, serta menciptakan lingkungan yang mendukung dan terbuka untuk membahas isu ini, menjadi langkah awal yang krusial. 
 
Ingat, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda mengalami kesulitan. Terapi, konseling, dan dukungan dari orang terdekat, dapat menjadi jalan menuju pemulihan dan kehidupan yang lebih baik.
 
(Laura Oktaviani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan