Berikut beberapa penyebabnya:
1. Tekanan Akademik dan Kompetisi yang Tinggi
Gen Z dihadapkan pada tuntutan akademis yang tinggi dan persaingan yang semakin ketat untuk mencapai kesuksesan. Tekanan ini dapat menimbulkan kecemasan, stres, dan perasaan tidak mampu.
2. Paparan Media Sosial yang Berlebihan
Penggunaan media sosial yang berlebihan, terutama dalam waktu yang lama, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental Gen Z. Platform media sosial sering kali menampilkan gambaran yang tidak realistis tentang kehidupan, yang dapat menyebabkan perasaan tidak puas dan inadekuat.
Generasi Z pun disebut-sebut menggunakan internet 10 jam atau lebih setiap harinya. Ini membuat waktu mereka untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain lebih sedikit, sehingga meningkatnya perasaan terisolasi dan kesepian.
3. Berpandangan Pesimis Terhadap Dunia
Menurut studi dari Montclair State University, Gen Z cenderung melihat dunia sebagai tempat yang berbahaya. Hal ini dipicu dari berbagai peristiwa yang terjadi belakangan, seperti krisis iklim, tingginya angka kasus kekerasan, hingga pandemi Covid-19.
4. Kebutuhan Sosial yang Tidak Terpenuhi
Gen Z menghadapi tantangan sosial seperti kesulitan ekonomi, akses terbatas ke pendidikan tinggi, dan kurangnya dukungan emosional. Kondisi ini dapat membuat mereka merasa terisolasi sehingga rentan terhadap gangguan kesehatan mental.
5. Kapasitas Mental yang Kurang
Beberapa pakar percaya bahwa Gen Z memiliki kapasitas mental yang lebih rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Faktor-faktor seperti stres berlebihan dan paparan teknologi yang konstan menjadi segelintir pemicu perkembangan mental mereka terhambat. Dok. Medcom.id/gaya Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News