FITNESS & HEALTH

6 Cara Mengatasi Keracunan Makanan, Salah Satunya Minum Air Jahe

Fatha Annisa
Senin 20 Januari 2025 / 15:00
Jakarta: Keracunan makanan merupakan kondisi yang yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, hingga bahan kimia berbahaya.
 
Gejala keracunan makanan dapat bervariasi, namun umumnya meliputi mual, muntah, diare, kram perut, dan demam. Jika Sobat Medcom mengalami gejala keracunan makanan, penting untuk segera mengambil tindakan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
 

Cara Mengatasi Keracunan Makanan

Berikut adalah beberapa langkah efektif yang dapat Sobat Medcom lakukan:

 
Baca juga: Menyantap Jengkol dengan Aman, Begini Tips Mencegah Keracunan
 

1. Hidrasi yang Cukup

Langkah pertama dan terpenting adalah memastikan tubuh tetap terhidrasi. Minum banyak cairan, seperti air putih, air jahe, atau larutan elektrolit, untuk mengganti cairan yang hilang akibat muntah dan diare.
 

2. Makanan yang Tepat

Hindari makanan berlemak, berminyak, atau pedas, karena makanan ini dapat memperburuk gejala. Pilih makanan yang lembut dan mudah dicerna, seperti nasi, bubur, sup, atau pisang.
 

3. Hindari Obat-obatan Tanpa Resep

Jangan gunakan obat-obatan tanpa resep dokter, seperti obat antidiare atau antasida. Obat-obatan seperti yang disebutkan justru dapat memperlambat proses penyembuhan alami tubuh.

 
Baca juga: Enggak Sengaja Konsumsi Makanan Kedaluwarsa? 5 Cara Ini Bisa Dilakukan
 

4. Konsumsi Air Jahe

Air jahe memiliki sifat antiemetik, yang dapat membantu meredakan mual dan muntah. Anda dapat membuat air jahe dengan merebus jahe segar dalam air selama beberapa menit.
 

5. Istirahat yang Cukup

Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih dari keracunan makanan. Istirahatlah yang cukup untuk memberikan waktu bagi sistem pencernaan Anda untuk sembuh.
 

6. Konsultasikan Dokter

Jika gejala keracunan makanan Anda parah atau tidak kunjung membaik, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Perawatan medis mungkin diperlukan untuk mengatasi dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau infeksi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(SUR)

MOST SEARCH