FITNESS & HEALTH

3 Berita Terpopuler Gaya: Duck Syndrome Hingga Ciri Pasangan Manipulatif

Yatin Suleha
Senin 10 Februari 2025 / 06:32
Jakarta: Duck syndrome terjadi ketika seseorang mencoba dan menciptakan ilusi kehidupan yang sempurna tetapi bekerja keras di bawah permukaan untuk menjaga semuanya tetap utuh.

Sindrom ini, pertama kali diciptakan di Universitas Stanford, Amerika Serikat, untuk menggambarkan persoalan para mahasiswanya. 

Istilah ini dikutip laman menganalogikan bebek yang berenang seolah sangat tenang, tetapi kakinya berjuang keras untuk bergerak agar tubuhnya tetap bisa berada di atas permukaan air. Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Minggu, 9 Februari 2025:
 

1. Duck Syndrome: Saat Terlihat Baik-baik Saja Padahal Ada Struggling


Setiap orang mengalami pasang surut kehidupan, tetapi terkadang orang mungkin menyaring apa yang "boleh" dilihat orang lain. Baik secara daring maupun dalam interaksi di dunia nyata, mungkin sulit untuk memberi tahu orang lain jika kamu sedang mengalami masa sulit. 

Mungkin kamu terlihat berhasil oleh orang lain, tapi siapa sangka kalau di balik semua perjalanan tersebut, ada sekelumit kisah. Namun siapa sangka, di balik hasil yang kita capai saat ini, nyatanya ada tekanan atau segudang masalah yang ditutupi, agar selalu terlihat baik-baik saja. Nah, kondisi ini disebut duck syndrome. 

Duck syndrome terjadi ketika seseorang mencoba dan menciptakan ilusi kehidupan yang sempurna tetapi bekerja keras di bawah permukaan untuk menjaga semuanya tetap utuh.



Selengkapnya klik di sini
 

2. Orang Berempati Tinggi Lebih Mudah Overthinking, Kenapa?


Empati tinggi dan overthinking memiliki hubungan yang erat. Oleh karenanya, individu yang sangat empatik memang cenderung lebih rentan terhadap overthinking atau berpikir berlebihan.
 
Melansir laman Klikdokter, Sebuah studi dari University of Surrey (2023) menemukan bahwa empati berlebih membuat seseorang mengalami emotional contagion, yaitu kondisi emosi orang lain ‘tertular’ sehingga mempengaruhi kesehatan mental individu yang berempati.
 
Ketika mereka merasakan emosi negatif dari orang lain, mereka cenderung terdorong untuk memahami situasi secara mendalam, bahkan mencari cara untuk membantu. Dorongan ini yang sering kali membuat mereka terjebak dalam pola berpikir berlebihan atau overthinking.



Selengkapnya klik di sini
 

3. Selamatkan Diri dari Hubungan Tak Sehat, Kenali 10 Ciri Pasangan Manipulatif


Pasangan manipulatif sangat merugikan dalam hubungan, karena mereka sering berusaha mengendalikan dan mempengaruhi pasangan untuk keuntungan pribadi mereka.
 
Memiliki pasangan yang manipulatif juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental pihak korban. Mereka mampu menghancurkan harga diri, hingga membuat korbannya kehilangan identitas diri.
 
Oleh karena itu, Sobat Medcom harus selalu waspada terhadap sikap pasangan. Jika pasangan sudah menunjukkan ciri-ciri manipulatif, segera akhiri hubungan sebelum kamu terjebak lebih lama dan berakhir sulit mengakhirnya.



Selengkapnya klik di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH