FITNESS & HEALTH
Kerap Menyerang Wanita, Ini Penyebab dan Cara Mencegah Varises
A. Firdaus
Jumat 03 Mei 2024 / 14:11
Jakarta: Varises merupakan kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi pada orang dewasa maupun lanjut usia. Penyakit ini timbul ketika pembuluh darah vena menjadi melebar dan berkelok yang disertai dengan gangguan sirkulasi darah di dalamnya.
Gangguan sirkulasi darah tersebut dapat menyebabkan sumbatan aliran darah melalui vena untuk kembali ke jantung, sehingga darah mencoba menembus katup dari sistem penyambung. Jika kamu mengalami kondisi ini, kamu akan merasakan pegal dan ketidaknyamanan setelah melakukan aktivitas seperti berdiri dan berjalan lama.
"Meskipun tidak berbahaya, apabila dibiarkan varises dapat menyebabkan komplikasi pada sistem pembuluh darah dan mengganggu kualitas hidup penderitanya," ungkap dr. Hendra Wibowo, SpB.Subsp.BVE (K) Dokter Spesialis Bedah Sub Spesialis BVE Rumah Sakit Royal Progress.
Baca juga: Kapan Penderita Varises Harus Temui Dokter?
Risiko terjadinya varises, dua kali lebih rentan dialami oleh wanita dibandingkan pria. Faktor penyebabnya antara lain yaitu seiring dengan pertambahan usia, katup vena mengalami penuaan sehingga darah lebih rentan menumpuk dan perubahan hormon yang terjadi sebelum periode menstruasi, masa kehamilan hingga menopause juga dapat mengendurkan dinding vena.
Selain itu, faktor genetik, tekanan darah yang tinggi, kelebihan berat badan serta gaya hidup yang tidak sehat juga memicu terjadinya varises. Adapun kondisi medis tertentu seperti deep vein thrombosis yang juga dapat merusak dinding vena dan meningkatkan resiko varises.
Menurut dr. Hendra, dalam kasus varises yang beragam, penderitanya memiliki gejala yang berbeda-beda dan unik. Bahkan ada beberapa yang tidak menimbulkan gejala signifikan.
Keluhan yang umumnya terjadi yaitu berupa pegal, nyeri dan terlihat urat-urat halus yang menonjol di sekitar betis belakang. Untuk kasus pada tingkat yang paling parah yaitu luka atau ulkus yang sulit disembuhkan.
"Karena sering terjadi tanpa gejala tadi, penderitanya menganggap sepele dan biasanya sudah terjadi dalam waktu yang lama yang akhirnya baru dilakukan pengobatan setelah tingkat lanjut," terang dr. Hendra.
"Maka dari itu, pengobatan ataupun terapi dapat dilakukan sesegera mungkin apabila sudah mengalami gejala-gejala yang dirasa mendekati varises," sambungnya.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah varises, yaitu menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara rutin, istirahat teratur selama waktu duduk atau berdiri yang lama, dan mengangkat kaki kamu jika memungkinkan supaya tidak diam terlalu lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Gangguan sirkulasi darah tersebut dapat menyebabkan sumbatan aliran darah melalui vena untuk kembali ke jantung, sehingga darah mencoba menembus katup dari sistem penyambung. Jika kamu mengalami kondisi ini, kamu akan merasakan pegal dan ketidaknyamanan setelah melakukan aktivitas seperti berdiri dan berjalan lama.
"Meskipun tidak berbahaya, apabila dibiarkan varises dapat menyebabkan komplikasi pada sistem pembuluh darah dan mengganggu kualitas hidup penderitanya," ungkap dr. Hendra Wibowo, SpB.Subsp.BVE (K) Dokter Spesialis Bedah Sub Spesialis BVE Rumah Sakit Royal Progress.
Baca juga: Kapan Penderita Varises Harus Temui Dokter?
Risiko terjadinya varises, dua kali lebih rentan dialami oleh wanita dibandingkan pria. Faktor penyebabnya antara lain yaitu seiring dengan pertambahan usia, katup vena mengalami penuaan sehingga darah lebih rentan menumpuk dan perubahan hormon yang terjadi sebelum periode menstruasi, masa kehamilan hingga menopause juga dapat mengendurkan dinding vena.
Selain itu, faktor genetik, tekanan darah yang tinggi, kelebihan berat badan serta gaya hidup yang tidak sehat juga memicu terjadinya varises. Adapun kondisi medis tertentu seperti deep vein thrombosis yang juga dapat merusak dinding vena dan meningkatkan resiko varises.
Menurut dr. Hendra, dalam kasus varises yang beragam, penderitanya memiliki gejala yang berbeda-beda dan unik. Bahkan ada beberapa yang tidak menimbulkan gejala signifikan.
Keluhan yang umumnya terjadi yaitu berupa pegal, nyeri dan terlihat urat-urat halus yang menonjol di sekitar betis belakang. Untuk kasus pada tingkat yang paling parah yaitu luka atau ulkus yang sulit disembuhkan.
"Karena sering terjadi tanpa gejala tadi, penderitanya menganggap sepele dan biasanya sudah terjadi dalam waktu yang lama yang akhirnya baru dilakukan pengobatan setelah tingkat lanjut," terang dr. Hendra.
"Maka dari itu, pengobatan ataupun terapi dapat dilakukan sesegera mungkin apabila sudah mengalami gejala-gejala yang dirasa mendekati varises," sambungnya.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah varises, yaitu menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara rutin, istirahat teratur selama waktu duduk atau berdiri yang lama, dan mengangkat kaki kamu jika memungkinkan supaya tidak diam terlalu lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)