FITNESS & HEALTH
Upaya Meningkatkan Pemahaman Nakes Terhadap Penyakit Varises
Elang Riki Yanuar
Sabtu 15 November 2025 / 13:10
Jakarta: Jakarta Varices Clinic merayakan dua tahun kiprahnya dengan dua agenda besar yang dianggap penting bagi dunia kesehatan. Mereka meluncurkan buku Phlebology: Diagnosis dan Terapi Varises serta penyelenggaraan Phlebology Course 2025 yang dirancang sebagai sarana peningkatan kompetensi para tenaga medis.
Peluncuran buku tersebut menarik perhatian karena menjadi referensi lengkap bagi dokter dan tenaga medis yang menangani keluhan vena. Melalui buku itu, pembaca diajak memahami struktur anatomi dan fisiologi pembuluh darah, standar diagnosis terbaru menggunakan ultrasonografi, serta berbagai pilihan terapi yang kini semakin maju.
Teknologi tanpa operasi seperti terapi kompresi, skleroterapi, ablasi endovena hingga Cryolaser Therapy menjadi bagian yang dibahas secara mendalam. Kehadiran buku ini sekaligus menandai perjalanan dua tahun Jakarta Varices Clinic sebagai klinik spesialis varises pertama yang mengusung layanan lengkap dan modern.
Selama periode tersebut, sekitar empat ribu pasien telah menjalani terapi minimal invasif yang mengikuti standar praktik Eropa. Angka ini menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan vena dan kebutuhan terapi yang aman serta cepat pulih.
Dalam sambutannya, Dr. dr. Vito A. Damay selaku pendiri Jakarta Varices Clinic menjelaskan bahwa buku yang diluncurkan tidak hanya berfungsi sebagai panduan teknis, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya deteksi dini penyakit vena.
Ia menegaskan bahwa varises bukan sekadar persoalan estetika. Berdasarkan penelitian dan pengalaman klinis lebih dari satu dekade, kondisi tersebut merupakan bagian dari penyakit pembuluh darah yang dapat berkembang menjadi lebih serius bila diabaikan.
“Banyak masyarakat dan bahkan sebagian tenaga kesehatan masih menganggap varises hanya persoalan kosmetik. Padahal ini adalah bagian dari penyakit pembuluh darah yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular," ujar dr. Vito.
Sementara Dr. Nana Novia Jayadi menyoroti perkembangan teknologi dalam terapi varises. Ia menjelaskan bahwa metode Cryolaser Sclerotherapy saat ini menjadi salah satu inovasi yang terus berkembang di Eropa dan sudah mulai diterapkan di Indonesia melalui Jakarta Varices Clinic. Teknologi ini menawarkan prosedur yang lebih nyaman dan aman bagi pasien yang membutuhkan penanganan cepat dan minim rasa sakit.
Isu mengenai hubungan antara varises dan kesehatan jantung kembali ditekankan dalam rangkaian acara tersebut. Selama ini masyarakat cenderung melihat varises sebagai gangguan pada permukaan kulit, padahal penelitian menunjukkan adanya hubungan erat antara penyakit vena kronis dengan risiko gangguan jantung.
Dengan latar belakang sebagai spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr. Vito memperkenalkan konsep Wellness Phlebology. Konsep ini menempatkan kesehatan vena sebagai bagian integral dari sistem kardiovaskular. Pendekatan tersebut menggabungkan diagnosis presisi, teknologi minimal invasif, serta pola hidup sehat melalui kolaborasi multidisiplin antar dokter.
Penyelenggaraan Phlebology Course 2025 semakin mempertegas komitmen Jakarta Varices Clinic dalam memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan medis. Melalui pelatihan ini, JVC mendorong berkembangnya ilmu phlebology agar setara dengan standar internasional dan semakin banyak tenaga kesehatan (nakes) yang mampu menangani penyakit vena dengan tepat.
"Peluncuran buku ini menjadi langkah signifikan bagi dunia flebologi di Indonesia. Semoga masyarakat menyadari bahwa varises bukan hanya soal penampilan, tetapi bagian penting dari kesehatan pembuluh darah dan jantung," tutup Vito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)
Peluncuran buku tersebut menarik perhatian karena menjadi referensi lengkap bagi dokter dan tenaga medis yang menangani keluhan vena. Melalui buku itu, pembaca diajak memahami struktur anatomi dan fisiologi pembuluh darah, standar diagnosis terbaru menggunakan ultrasonografi, serta berbagai pilihan terapi yang kini semakin maju.
Teknologi tanpa operasi seperti terapi kompresi, skleroterapi, ablasi endovena hingga Cryolaser Therapy menjadi bagian yang dibahas secara mendalam. Kehadiran buku ini sekaligus menandai perjalanan dua tahun Jakarta Varices Clinic sebagai klinik spesialis varises pertama yang mengusung layanan lengkap dan modern.
Selama periode tersebut, sekitar empat ribu pasien telah menjalani terapi minimal invasif yang mengikuti standar praktik Eropa. Angka ini menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan vena dan kebutuhan terapi yang aman serta cepat pulih.
Dalam sambutannya, Dr. dr. Vito A. Damay selaku pendiri Jakarta Varices Clinic menjelaskan bahwa buku yang diluncurkan tidak hanya berfungsi sebagai panduan teknis, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya deteksi dini penyakit vena.
Ia menegaskan bahwa varises bukan sekadar persoalan estetika. Berdasarkan penelitian dan pengalaman klinis lebih dari satu dekade, kondisi tersebut merupakan bagian dari penyakit pembuluh darah yang dapat berkembang menjadi lebih serius bila diabaikan.
“Banyak masyarakat dan bahkan sebagian tenaga kesehatan masih menganggap varises hanya persoalan kosmetik. Padahal ini adalah bagian dari penyakit pembuluh darah yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular," ujar dr. Vito.
Sementara Dr. Nana Novia Jayadi menyoroti perkembangan teknologi dalam terapi varises. Ia menjelaskan bahwa metode Cryolaser Sclerotherapy saat ini menjadi salah satu inovasi yang terus berkembang di Eropa dan sudah mulai diterapkan di Indonesia melalui Jakarta Varices Clinic. Teknologi ini menawarkan prosedur yang lebih nyaman dan aman bagi pasien yang membutuhkan penanganan cepat dan minim rasa sakit.
Isu mengenai hubungan antara varises dan kesehatan jantung kembali ditekankan dalam rangkaian acara tersebut. Selama ini masyarakat cenderung melihat varises sebagai gangguan pada permukaan kulit, padahal penelitian menunjukkan adanya hubungan erat antara penyakit vena kronis dengan risiko gangguan jantung.
Dengan latar belakang sebagai spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr. Vito memperkenalkan konsep Wellness Phlebology. Konsep ini menempatkan kesehatan vena sebagai bagian integral dari sistem kardiovaskular. Pendekatan tersebut menggabungkan diagnosis presisi, teknologi minimal invasif, serta pola hidup sehat melalui kolaborasi multidisiplin antar dokter.
Penyelenggaraan Phlebology Course 2025 semakin mempertegas komitmen Jakarta Varices Clinic dalam memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan medis. Melalui pelatihan ini, JVC mendorong berkembangnya ilmu phlebology agar setara dengan standar internasional dan semakin banyak tenaga kesehatan (nakes) yang mampu menangani penyakit vena dengan tepat.
"Peluncuran buku ini menjadi langkah signifikan bagi dunia flebologi di Indonesia. Semoga masyarakat menyadari bahwa varises bukan hanya soal penampilan, tetapi bagian penting dari kesehatan pembuluh darah dan jantung," tutup Vito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)