FITNESS & HEALTH
Merasa Sedih Tanpa Alasan, 6 Faktor Ini Bisa Jadi Alasannya!
Mia Vale
Selasa 14 Januari 2025 / 14:00
Jakarta: Saat kita sedang tertawa, tiba-tiba timbul perasaan sedih. Dan yang membingungkan sedih yang kita rasakan, tanpa alasan. Memang, tidak ada orang yang menyukai perasaan sedih. Namun sering kali, kesedihan tanpa sebab ini datang bersamaan dengan perasaan khawatir akan kemungkinan depresi.
Meskipun tidak ada alasan yang jelas bagi kamu untuk merasa sedih, mungkin ada banyak pertarungan diam-diam yang dilakukan pikiran dan tubuh yang berperan penting dalam membuatmu sedih.
Hal-hal seperti cuaca, kurang tidur, perubahan hormonal, siklus menstruasi, bahkan kehamilan bisa membuat kamu merasa sedih. Sebenarnya, normalkah ini terjadi, dan bagaimana cara untuk mengatasinya?
Saat mempertanyakan mengapa kita sedih, tubuh dan pikiran akan merespons dengan cara yang nyata. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neuroscience & Biobehavioral Reviews via laman HealthShots menggambarkan, kesedihan ditandai dengan alis bagian dalam yang terangkat, sudut mulut yang lebih rendah, kecepatan berjalan yang berkurang, dan postur tubuh yang merosot.
“Secara mental, kesedihan melibatkan peningkatan aktivitas di area otak tertentu yang memproses emosi. Hal ini bisa membuat kita lebih mawas diri, fokus pada kehilangan, atau bahkan menarik diri dari pergaulan,” jelas pakar kesehatan mental, Dr Ajit Dandekar.
Dengan kata lain, ini merupakan respons emosional normal yang dipengaruhi oleh banyak faktor halus yang bekerja sama.
Bisa saja! Jawaban atas pertanyaan 'Mengapa saya sedih' sering kali berasal dari interaksi kompleks di dalam otak dan tubuh.
Misalnya, ketidakseimbangan neurotransmiter (seperti hormon bahagia serotonin) atau aktivitas di area otak seperti amigdala (bagian otak yang mengontrol emosi) dapat menimbulkan perasaan sedih meski tidak ada pemicu eksternal.
Kesedihan yang tidak beralasan ini tidak selalu menunjukkan sesuatu yang serius. Namun, kesedihan tanpa penyebab yang jelas, bisa disebabkan oleh berbagai alasan.
Baca juga: Awas, Respons Trauma Bisa Jadikan Kamu Hyper-Independence
.jpg)
(Tiba-tiba sedih tanpa alasan juga bisa karena hypophrenia, yaitu kondisi ketika seseorang merasa sangat emosional hingga membuat mereka menangis tanpa sebab yang jelas. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ketidakseimbangan kimiawi otak, terutama neurotransmiter seperti serotonin atau dopamin, bisa menjadi jawaban atas pertanyaan, “Mengapa saya sedih tanpa alasan?”
Faktanya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Autonomic Research menyatakan bahwa bahan kimia seperti oksitosin, vasopresin, dan opioid endogen, serta hormon seperti prolaktin dan testosteron, mungkin memiliki pengaruh tambahan pada ambang menangis seseorang. Oleh karena itu, hal ini mungkin juga memengaruhi reaksimu saat sedih, dan seberapa cepat kamu menangis.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Dialogues in Clinical Neuroscience menyebutkan bahwa premenstrual distress, atau perasaan tidak nyaman beberapa hari sebelum menstruasi, didominasi oleh gejala emosional seperti mudah tersinggung, gugup, tegang, dan mood tertekan. Ketidakseimbangan hormon saat menstruasi atau kehamilan juga bisa menyebabkan perasaan sedih yang tidak bisa dijelaskan.
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan mood mungkin lebih rentan mengalami kesedihan yang tidak dapat dijelaskan. Penelitian yang diterbitkan oleh Stanford Medicine menunjukkan bahwa dalam sebagian besar kasus depresi, berkisar 50 persen penyebabnya adalah faktor genetik.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa kecenderungan untuk menjadi depresi hampir seluruhnya bersifat genetik dalam beberapa kasus.
Faktor-faktor seperti ingatan yang tidak disadari atau trauma yang belum terselesaikan dapat menyebabkan respons emosional yang terasa terpisah.
Penelitian yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health, menyatakan bahwa trauma yang belum terselesaikan seringkali bersembunyi di balik emosi yang tidak dapat dibiarkan dialami oleh seseorang. Hal ini juga bisa mengakibatkan kamu bersedih tanpa alasan.
Coba kamu periksa cuaca di luar. National Institute of Mental Health, menyatakan bahwa sinar matahari memengaruhi kadar molekul yang membantu menjaga kadar serotonin normal (hormon bahagia).
Siang hari yang lebih pendek dapat mencegah molekul-molekul ini berfungsi dengan baik, sehingga berkontribusi terhadap penurunan kadar serotonin di musim dingin.
Selain itu, kurangnya sinar matahari dapat menyebabkan berkurangnya vitamin D dan hal ini dapat memperburuk masalah ini pada penderita Gangguan afektif musiman (SAD), di mana pola musim dingin karena vitamin D diyakini meningkatkan aktivitas serotonin.
Oleh karena itu, kurangnya sinar matahari atau terputusnya hubungan sosial juga dapat berdampak halus pada suasana hati, terkadang tanpa kita sadari.
Masalah kesehatan fisik ini tidak harus terlalu besar. Penelitian yang diterbitkan oleh National Institutes of Health menyatakan bahwa masalah tidur, kekurangan energi, dan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan suasana hati tertekan dan perubahan suasana hati.
Pada dasarnya, ada cara untuk mencegah kesedihan yang tidak beralasan. Ini melibatkan membangun ketahanan emosional dan mempertahankan gaya hidup sehat. Olahraga teratur dapat menstabilkan suasana hati dengan melepaskan zat kimia yang membuatmu merasa nyaman seperti endorfin.
“Gizi seimbang, terutama makanan kaya Omega-3 dan vitamin B, mendukung kesehatan otak. Mempertahankan jadwal tidur yang konsisten membantu mengatur zat kimia otak yang mengendalikan suasana hati,” imbuh Dr Dandekar.
Secara emosional, latihan mindfulness atau meditasi dapat membuatmu lebih sadar akan perasaan sendiri, sehingga mengurangi intensitas kesedihan yang tidak dapat dijelaskan.
Hubungan sosial juga penting, misal, menghabiskan waktu bersama orang-orang yang suportif dapat menahan emosi negatif.
Ya, meskipun tidak dapat sepenuhnya menghindari kesedihan, cara tersebut bisa mengurangi frekuensinya dan membantu kamu bangkit kembali lebih cepat ketika kesedihan itu terjadi. Namun, jika perasaan sedih itu tidak kunjung hilang, kamu bisa berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Meskipun tidak ada alasan yang jelas bagi kamu untuk merasa sedih, mungkin ada banyak pertarungan diam-diam yang dilakukan pikiran dan tubuh yang berperan penting dalam membuatmu sedih.
Hal-hal seperti cuaca, kurang tidur, perubahan hormonal, siklus menstruasi, bahkan kehamilan bisa membuat kamu merasa sedih. Sebenarnya, normalkah ini terjadi, dan bagaimana cara untuk mengatasinya?
Respons tubuh, pikiran terhadap kesedihan
Saat mempertanyakan mengapa kita sedih, tubuh dan pikiran akan merespons dengan cara yang nyata. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neuroscience & Biobehavioral Reviews via laman HealthShots menggambarkan, kesedihan ditandai dengan alis bagian dalam yang terangkat, sudut mulut yang lebih rendah, kecepatan berjalan yang berkurang, dan postur tubuh yang merosot.
“Secara mental, kesedihan melibatkan peningkatan aktivitas di area otak tertentu yang memproses emosi. Hal ini bisa membuat kita lebih mawas diri, fokus pada kehilangan, atau bahkan menarik diri dari pergaulan,” jelas pakar kesehatan mental, Dr Ajit Dandekar.
Dengan kata lain, ini merupakan respons emosional normal yang dipengaruhi oleh banyak faktor halus yang bekerja sama.
Bisakah bersedih tanpa alasan?
Bisa saja! Jawaban atas pertanyaan 'Mengapa saya sedih' sering kali berasal dari interaksi kompleks di dalam otak dan tubuh.
Misalnya, ketidakseimbangan neurotransmiter (seperti hormon bahagia serotonin) atau aktivitas di area otak seperti amigdala (bagian otak yang mengontrol emosi) dapat menimbulkan perasaan sedih meski tidak ada pemicu eksternal.
Kesedihan yang tidak beralasan ini tidak selalu menunjukkan sesuatu yang serius. Namun, kesedihan tanpa penyebab yang jelas, bisa disebabkan oleh berbagai alasan.
Baca juga: Awas, Respons Trauma Bisa Jadikan Kamu Hyper-Independence
Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya.
1. Faktor biologis
.jpg)
(Tiba-tiba sedih tanpa alasan juga bisa karena hypophrenia, yaitu kondisi ketika seseorang merasa sangat emosional hingga membuat mereka menangis tanpa sebab yang jelas. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ketidakseimbangan kimiawi otak, terutama neurotransmiter seperti serotonin atau dopamin, bisa menjadi jawaban atas pertanyaan, “Mengapa saya sedih tanpa alasan?”
Faktanya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Autonomic Research menyatakan bahwa bahan kimia seperti oksitosin, vasopresin, dan opioid endogen, serta hormon seperti prolaktin dan testosteron, mungkin memiliki pengaruh tambahan pada ambang menangis seseorang. Oleh karena itu, hal ini mungkin juga memengaruhi reaksimu saat sedih, dan seberapa cepat kamu menangis.
2. Perubahan hormonal
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Dialogues in Clinical Neuroscience menyebutkan bahwa premenstrual distress, atau perasaan tidak nyaman beberapa hari sebelum menstruasi, didominasi oleh gejala emosional seperti mudah tersinggung, gugup, tegang, dan mood tertekan. Ketidakseimbangan hormon saat menstruasi atau kehamilan juga bisa menyebabkan perasaan sedih yang tidak bisa dijelaskan.
3. Genetika
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan mood mungkin lebih rentan mengalami kesedihan yang tidak dapat dijelaskan. Penelitian yang diterbitkan oleh Stanford Medicine menunjukkan bahwa dalam sebagian besar kasus depresi, berkisar 50 persen penyebabnya adalah faktor genetik.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa kecenderungan untuk menjadi depresi hampir seluruhnya bersifat genetik dalam beberapa kasus.
4. Pengaruh psikologis
Faktor-faktor seperti ingatan yang tidak disadari atau trauma yang belum terselesaikan dapat menyebabkan respons emosional yang terasa terpisah.
Penelitian yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health, menyatakan bahwa trauma yang belum terselesaikan seringkali bersembunyi di balik emosi yang tidak dapat dibiarkan dialami oleh seseorang. Hal ini juga bisa mengakibatkan kamu bersedih tanpa alasan.
5. Penyebab lingkungan
Coba kamu periksa cuaca di luar. National Institute of Mental Health, menyatakan bahwa sinar matahari memengaruhi kadar molekul yang membantu menjaga kadar serotonin normal (hormon bahagia).
Siang hari yang lebih pendek dapat mencegah molekul-molekul ini berfungsi dengan baik, sehingga berkontribusi terhadap penurunan kadar serotonin di musim dingin.
Selain itu, kurangnya sinar matahari dapat menyebabkan berkurangnya vitamin D dan hal ini dapat memperburuk masalah ini pada penderita Gangguan afektif musiman (SAD), di mana pola musim dingin karena vitamin D diyakini meningkatkan aktivitas serotonin.
Oleh karena itu, kurangnya sinar matahari atau terputusnya hubungan sosial juga dapat berdampak halus pada suasana hati, terkadang tanpa kita sadari.
6. Kesejahteraan fisik
Masalah kesehatan fisik ini tidak harus terlalu besar. Penelitian yang diterbitkan oleh National Institutes of Health menyatakan bahwa masalah tidur, kekurangan energi, dan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan suasana hati tertekan dan perubahan suasana hati.
Bisa dicegah, kok!
Pada dasarnya, ada cara untuk mencegah kesedihan yang tidak beralasan. Ini melibatkan membangun ketahanan emosional dan mempertahankan gaya hidup sehat. Olahraga teratur dapat menstabilkan suasana hati dengan melepaskan zat kimia yang membuatmu merasa nyaman seperti endorfin.
“Gizi seimbang, terutama makanan kaya Omega-3 dan vitamin B, mendukung kesehatan otak. Mempertahankan jadwal tidur yang konsisten membantu mengatur zat kimia otak yang mengendalikan suasana hati,” imbuh Dr Dandekar.
Secara emosional, latihan mindfulness atau meditasi dapat membuatmu lebih sadar akan perasaan sendiri, sehingga mengurangi intensitas kesedihan yang tidak dapat dijelaskan.
Hubungan sosial juga penting, misal, menghabiskan waktu bersama orang-orang yang suportif dapat menahan emosi negatif.
Ya, meskipun tidak dapat sepenuhnya menghindari kesedihan, cara tersebut bisa mengurangi frekuensinya dan membantu kamu bangkit kembali lebih cepat ketika kesedihan itu terjadi. Namun, jika perasaan sedih itu tidak kunjung hilang, kamu bisa berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)