Kepribadian. DOK Freepik
Kepribadian. DOK Freepik

Kepribadian Seseorang Bisa Berubah dalam Waktu 91 Hari Lho, Kok Bisa?

Renatha Swasty • 31 Oktober 2025 17:11
Jakarta: Founder Biro Psikologi Psikodinamika, Poppy Amalya, membantah anggapan kepribadian introvert tidak bisa berubah. Ia mengungkapkan manusia pada dasarnya bisa berubah, tetapi membutuhkan waktu dan pendampingan tepat melalui metode reprogramming selama 91 hari.
 
"Tidak bisa berubah, saya tidak setuju dengan hal itu karena pada basicnya manusia bisa berubah tapi butuh waktu dan butuh pendampingan gitu loh," kata Poppy dalam diskusi OSC Talks dikutip Jumat, 31 Oktober 2025.
 
Dia menyebut dalam waktu 91 hari, data di otak ditambahkan untuk menjadi habit. Di mana mengubah data lama menjadi data baru.

"Nah itulah dengan pendampingan,” tutur Popy. 
 
Melalui Psikodinamika, timnya mengubah perilaku seseorang dengan cara humanis. Poppy mencontohkan mahasiswa yang gagal mendapat beasiswa karena sejak awal sudah meyakini diri tidak akan lulus dan akhirnya mudah kecil hati serta penuh keluhan. 
 
Pola pikir ini terbentuk dari kebiasaan dan keyakinan lama yang membuat mental juara tidak berkembang. "Mental juaranya ini enggak ada karena kebiasaan tadi. Jadi dia harus menjadi DNA di otaknya, di dalam perasaannya bahwa dia adalah sang juara," tutur Poppy.
 
Ia menekankan pentingnya membangkitkan mental juara agar sanggup menghadapi tantangan kehidupan ke depan. Di dalam kelas reprogramming program, peserta akan mempelajari belief system yang bisa diubah melalui proses sistematis.
 
"Untuk mengubahnya membutuhkan 91 hari dan harus dilakukan secara berulang-ulang," ujar dia. 
   

Kelahiran Psikodinamika dari keresahan

Poppy mengungkapkan lembaga yang didirikannya sejak 2007 di Aceh ini lahir dari keresahan melihat pendekatan pelatihan SDM yang kurang humanis. Pada saat itu, pelatihan lebih fokus pada hasil kerja tanpa memahami proses psikologis yang dialami individu.
 
"Bagaimana mereka belajar untuk mencapai hasil, tapi kurang memahami sebuah proses. Nah, saya melihat dari sumbernya sih seperti itu," beber dia.
 
Pendirian Psikodinamika di Aceh juga dilatarbelakangi kondisi pasca konflik dan tsunami. Poppy melihat betapa pentingnya pendekatan psikologis agar ketika menghadapi tantangan, masyarakat mampu bangkit segera dan secara mental sudah kuat dalam menjalankan kehidupan.
 
“Kemudian pada waktu itu juga. Itu kan kita kan ngebangunnya di Aceh Jadi pada saat itu juga Aceh lagi baru aja selesai konflik dan juga ada sebuah peristiwa yang berkaitan dengan tsunami. Jadi mengakar dari hal itu betapa pentingnya pendekatan secara psikologis apabila sebuah negara menghadapi tantangan mereka itu mampu untuk bangkit segera,” ujar Poppy. (Bramcov Stivens Situmeang)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan