FITNESS & HEALTH

Perlu Tahu, Beginilah Proses Penuaan Otak Seiring Bertambahnya Usia

Mia Vale
Minggu 16 Maret 2025 / 12:17
Jakarta: Otak merupakan organ yang menjadi pusat aktivitas manusia. Otak kita tidak stagnan, sepanjang hidup, banyak perubahan terjadi sebagai akibat dari faktor genetik, hormonal, dan lingkungan yang menyertai tonggak emosional, intelektual, dan fisik, jelas Prashant Natteru, M.D., seorang ahli saraf di Mayo Clinic Health System di La Crosse, WI.

Kabar baiknya, meskipun beberapa wilayah otak dimungkinkan menurun seiring bertambahnya usia, otak yang sehat akan sangat plastis, dan wilayah lain mungkin mengimbanginya. 

Untuk itu, yuk, pelajari bagaimana otak kita menua dan tonggak umum untuk mempersiapkan apa yang mungkin terjadi pada kita atau anak-anak kamu.
 

Masa kanak-kanak 


Setelah lahir, otak menerima informasi melalui rangsangan seperti mekanis (sentuhan, tekstur), kimiawi (rasa dan bau), dan visual (misalnya, cahaya) untuk membantu jalur sensorik, termasuk penglihatan dan pendengaran, berkembang. 

"Reseptor sensorik kita terus-menerus diaktifkan dan otak belajar bagaimana menafsirkan semua informasi ini dari lingkungan," ujar Agenor Limon, Ph.D., seorang profesor madya di Mitchell Center for Neurodegenerative Diseases, University of Texas Medical Branch, kepada Prevention. Dalam beberapa tahun pertama kehidupan, lebih dari satu juta koneksi saraf baru terbentuk setiap detik. 
 

Masa remaja 



(Aartsen menulis bahwa penurunan kemampuan kognitif dapat dimulai setelah usia paruh baya, tetapi paling sering terjadi pada usia yang lebih tinggi (70 tahun atau lebih). Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Sistem limbik, yang mengendalikan emosi dan pencarian penghargaan, sangat aktif selama tahun-tahun ini, itulah sebabnya remaja mungkin memilih untuk melakukan hal-hal yang mereka tahu berbahaya jika teman-teman mereka melakukannya. 

Dengan kata lain, mereka sudah bisa berpikir ada tanggung jawab dan risiko atas tindakan yang mereka lakukan. Artinya, otak jauh lebih peka terhadap sensasi jangka pendek daripada konsekuensi jangka panjang. Otak remaja juga terbuka untuk mempelajari perilaku baru.
 

Masa dewasa awal 


Korteks prefrontal akhirnya mulai bekerja saat kita berusia pertengahan hingga akhir 20-an. Bagian terakhir otak yang mengalami kematangan ini bertanggung jawab atas fungsi eksekutif seperti pengambilan keputusan, pengendalian impuls, penalaran, dan mempertimbangkan konsekuensi. 

Menurut Charlotte Markey, Ph.D., ketua departemen ilmu kesehatan di Rutgers University di Camden, keterampilan ini muncul pada saat yang kritis dalam perkembangan kebanyakan orang. Ini dikarenakan mereka kerap menjalin hubungan yang serius, memulai kehidupan profesional, dan memiliki anak.

Baca juga: Kesehatan Mental dan Otak Terjaga dengan Konsumsi 6 Makanan Ini
 

Kehamilan dan pascapersalinan 


Otak bumil itu nyata! Wanita mungkin mengalami gejala seperti mudah lupa dan tidak bisa fokus. Perubahan kadar estrogen dan progesteron sangat drastis, dan kedua hormon ini memengaruhi neurotransmitter yang memengaruhi fungsi otak. Tapi kondisi ini akan membaik seiring dengan stabilnya hormon.
 

Menopause 


Wanita yang memasuki masa perimenopause mungkin mengalami kabut otak atau hilang ingatan yang terkait dengan penurunan kadar estrogen. Untungnya, perubahan ini biasanya bersifat sementara, dan terapi hormon dapat membantu membalikkannya.
 

Kedewasaan yang matang 


Seiring bertambahnya usia, perubahan kognitif ringan yang merupakan bagian normal dari penuaan, dapat memengaruhi area seperti memori dan penalaran bagi sebagian orang. Misal, kontrol penghambatan, yang memungkinkan kita berpikir sebelum bertindak, dapat menurun. 

Itulah sebabnya orang dewasa yang lebih tua mungkin cenderung membuat komentar yang terkadang kita anggap tidak pantas. Beberapa orang juga mungkin kehilangan sedikit fleksibilitas, yang berarti mereka mungkin lebih lambat menemukan kata atau mengingat nama. 

Kita mungkin tidak belajar semudah saat kita masih anak-anak, tetapi kita masih bisa belajar. Faktanya, penelitian telah menemukan bahwa dalam bidang seperti kosakata, penalaran verbal, dan matematika, kemampuan kita tetap sama (atau meningkat) seiring bertambahnya usia. Terlebih lagi, dengan mempraktikkan perilaku gaya hidup sehat, kita dapat mendukung kesehatan otak sepanjang hidup.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH