Olahraga. DOK Freepik
Olahraga. DOK Freepik

Olahraga di Usia 45 Tahun ke Atas Bisa Turunkan Risiko Demensia Hingga 45%

Renatha Swasty • 24 November 2025 11:05
Jakarta: Sudah bukan rahasia lagi kalau aktif berolahraga tidak hanya baik untuk tubuh, tapi juga buat otak. Olahraga bisa meningkatkan aliran darah ke otak, membantu otak tetap lentur, dan menurunkan peradangan kronis. Semua itu dipercaya bisa menjaga fungsi kognitif, termasuk menurunkan risiko demensia.
 
Tetapi, apakah olahraga tetap bermanfaat di segala usia? Atau cuma efektif saat masih muda? Lalu, bagaimana kalau seseorang memiliki risiko genetik tinggi terhadap demensia, apakah olahraga tetap memberi efek positif?  Yuk, simak penjelasannya berikut ini, dikutip dari Science Alert.
 
Sebuah penelitian terbaru dari Framingham Heart Study di Amerika Serikat memberikan jawaban cukup jelas. Studi ini menegaskan tetap aktif secara fisik, terutama di usia 45 tahun ke atas bisa memberikan perlindungan signifikan terhadap risiko demensia, bahkan bagi mereka yang memiliki faktor genetik tertentu.

Penelitian ini melibatkan 4.290 peserta dari generasi kedua Framingham Heart Study yang memulai pengamatan sejak 1971. Para peserta melaporkan aktivitas fisik mereka, mulai dari aktivitas ringan sehari-hari sampai olahraga berat. Berdasarkan usia saat pertama kali dinilai, mereka dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, usia dewasa (26-44 tahun), usia pertengahan (45-64 tahun), dan usia dewasa lanjut (65 tahun ke atas).
 
Penelitian ini menunjukkan fakta menarik, tetap aktif bergerak di usia 45 tahun ke atas bisa menurunkan risiko demensia secara signifikan. Bahkan, orang yang rutin berolahraga di usia pertengahan hingga lanjut punya peluang 41-45 persen lebih kecil terkena demensia dibandingkan dengan mereka yang jarang bergerak.
 
Yang lebih menarik lagi, studi ini juga menyoroti faktor genetik APOE ε4 atau gen yang dikenal bisa meningkatkan risiko Alzheimer. Ternyata, orang dengan gen ini tetap bisa mendapat manfaat dari olahraga di usia lanjut, meski pada usia pertengahan efeknya lebih terasa bagi mereka yang tidak memiliki gen risiko tersebut.
 
Para peneliti menegaskan olahraga bermanfaat di usia berapa pun. Jadi, meski kamu baru mulai aktif di usia 50 atau 60 tahun, itu tetap bisa membantu menjaga kesehatan otak dan menurunkan risiko demensia. 
 
Aktivitas fisik tidak harus ekstrem, sekadar jalan cepat, naik-turun tangga, berkebun, atau melakukan hobi yang melibatkan gerakan tubuh juga sudah memberi dampak positif.
 
Meski begitu, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Aktivitas fisik yang dilaporkan sebagian besar berdasarkan cerita peserta sendiri, sehingga ada kemungkinan bias ingatan. Selain itu, studi ini sebagian besar melibatkan orang keturunan Eropa yang tinggal di satu kota, sehingga hasilnya mungkin berbeda bila diterapkan di populasi lain. Faktor lingkungan, pola makan, dan gaya hidup juga bisa memengaruhi hasilnya.
 
Tidak ada kata terlambat untuk mulai bergerak. Olahraga sehari-hari bisa menjaga otak tetap aktif, menurunkan risiko demensia, dan meningkatkan energi serta mood. Jadi, mulai sekarang, setiap langkah kecil bermanfaat untuk kesehatan di masa depan! (Syifa Putri Aulia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan