Penelitian terbaru yang dipimpin Neuropatolog dari Universitas New Mexico, Dr. Elaine Bearer, mengungkap bagaimana partikel mikroplastik bisa masuk ke dalam otak dan berpotensi memperparah gangguan kognitif pada penderita demensia.
“Selama ini kita belum benar-benar tahu apa yang sedang kita hadapi, kita juga baru menyadari bahwa mikroplastik dan nanoplastik bisa ikut berperan dalam kerusakan otak, karena dahulu sebelumnya tidak bisa terdeteksi.” kata Bearer dikutip dari laman Science Alert, Rabu, 22 Oktober 2025.
Demensia vaskular terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Gangguan ini bisa disebabkan oleh stroke ringan berulang, penebalan pembuluh darah, atau perdarahan kecil di otak.
Meskipun sudah dikenal sejak abad ke-19, demensia vaskular sering kali “kalah pamor” dari Alzheimer. Padahal, banyak kasus menunjukkan gejala yang saling tumpang tindih antara keduanya.
Bearer mengusulkan sistem klasifikasi baru untuk jenis demensia ini, berdasarkan perubahan yang terlihat pada jaringan pembuluh darah otak. Ia menggunakan teknik mikroskopi terbaru yang memungkinkan deteksi partikel plastik berukuran sangat kecil di dalam otak.
Salah satu temuan yang cukup mencengangkan adalah keberadaan partikel plastik dalam pembuluh darah otak, khususnya di area subkortikal putih yang berperan penting dalam fungsi berpikir dan memori.
“Nanoplastik di otak adalah hal baru dalam studi penyakit otak,” ujar Bearer.
Dia menjelaskan jumlah partikel plastik tersebut cenderung lebih banyak ditemukan pada otak penderita demensia dibandingkan dengan individu tanpa gangguan serupa. Hal ini menimbulkan dugaan plastik bisa saja berkontribusi dalam kerusakan otak atau memperparah kondisi yang sudah ada.
Yang menarik, Bearer juga menemukan beberapa pola kerusakan yang muncul pada demensia vaskular juga terlihat pada Alzheimer, termasuk penumpukan protein amiloid beta. Artinya, dua jenis demensia yang selama ini dianggap berbeda, mungkin memiliki asal-usul biologis yang serupa.
Temuan ini membuka jalan untuk memahami bagaimana mikroplastik tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga bisa memengaruhi sistem saraf manusia. Meski masih memerlukan banyak penelitian lanjutan, apa yang terungkap sejauh ini cukup menjadi pengingat tubuh manusia jauh lebih rentan ketimbang yang dibayangkan. (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id