Hujan. DOK Medcom
Hujan. DOK Medcom

Guru Besar IPB Ungkap Sumber Mikroplastik di Air Hujan Jakarta

Renatha Swasty • 20 Oktober 2025 14:24
Jakarta: Temuan air hujan di Jakarta mengandung mikroplastik (MP) memunculkan kekhawatiran baru terhadap pencemaran lingkungan di perkotaan. Guru Besar IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Etty Riani, mengatakan fenomena ini secara ilmiah memang sangat mungkin terjadi.
 
Mikroplastik, terutama yang berukuran sangat kecil atau nanoplastik memiliki massa sangat ringan sehingga mudah terangkat ke atmosfer.
 
“Partikel ini bisa berasal dari berbagai sumber di darat seperti gesekan ban mobil, pelapukan sampah plastik yang kering dan terbawa angin, hingga serat pakaian berbahan sintetis,” papar Etty melalui keterangan tertulis, Senin, 20 Oktober 2025. 

Saat partikel mikroplastik berada di udara, ia dapat terbawa arus angin dan akhirnya turun kembali ke bumi bersama air hujan. Hujan berperan seperti pencuci udara. 
 
"Mikroplastik yang melayang di atmosfer akan menyatu dengan tetesan air hujan. Karena ukurannya sangat kecil, partikel itu tidak terlihat, sehingga seolah-olah air hujan bersih,” ujar Etty.
 
Ia menuturkan sumber mikroplastik di udara perkotaan seperti Jakarta sangat beragam, mulai dari degradasi berbagai jenis sampah plastik, gesekan ban kendaraan, hingga pakaian sintetis. Sementara itu, faktor lingkungan seperti suhu tinggi dan kondisi udara kering turut mempercepat proses pelapukan plastik serta memudahkan partikel halus tersebut beterbangan ke atmosfer.
 
“Tingginya penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi akar masalah. Dari bangun tidur hingga tidur lagi, manusia tidak lepas dari plastik. Akhirnya, plastik akan terurai menjadi mikroplastik dan nanoplastik,” ujar dia. 
 
Etty menekankan perlu ada langkah nyata dari pemerintah dan masyarakat. Ia mendorong upaya perubahan gaya hidup menuju pola yang lebih ramah lingkungan. 
 
“Kita perlu hidup lebih sederhana dan kembali ke alam. Kurangi penggunaan plastik, hindari produk perawatan tubuh yang mengandung mikroplastik, dan biasakan memilah sampah sejak dari rumah,” ujar dia. 
 
Dia juga menekankan pentingnya penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dan pemberian sanksi bagi pihak yang tidak mendukung kebijakan pengurangan plastik. 
 
“Plastik bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga kesehatan. Di dalamnya ada bahan aditif berbahaya yang bisa memicu gangguan hormonal dan meningkatkan risiko kanker,” ujar dia. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan