FITNESS & HEALTH

Masih Sering Keliru! Ini 5 Perbedaan Telat Menstruasi dan Gejala Hamil

Aulia Putriningtias
Selasa 16 Desember 2025 / 15:55
Jakarta: Ladies, masih banyak dari kita yang belum memahami betul perbedaan telat menstruasi dan gejala hamil. Meskipun sama-sama terlambat siklus menstruasinya, ternyata perbedaanya cukup signifikan, loh!

Perbedaan telat menstruasi dan gejala hamil sangat perlu diketahui oleh semua orang, khususnya pada wanita. Karena masih banyak wanita yang ketakutan akan hamil ketika terlambat menstruasi. Padahal, terlambat menstruasi bukan cuma soal kehamilan.

Sebelumnya, kita perlu tahu ovulasi dulu. Ovulasi adalah bagian dari siklus menstruasi yang melibatkan pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium). Masa ovulasi biasanya terjadi sekitar 2 minggu sebelum dimulainya periode haid selanjutnya.

 

Setelah sel telur dilepaskan, tubuh mulai memproduksi hormon progesteron. Hormon ini berperan untuk mempertahankan kehamilan jika sel telur dibuahi. Namun, bila tidak terjadi pembuahan, produksi hormon progesteron akan menurun dan menyebabkan dinding rahim luruh atau menstruasi.

Jangan terlalu takut! Kamu bisa mengecek perbedaan antara telat menstruasi dan gejala hamil. Dilansir dalam beberapa sumber, inilah perbedaannya, antara lain:
 

1. Nyeri payudara


Penyebab nyeri payudara saat hamil dan pms (premenstrual syndrome) adalah peningkatan hormon progesteron dalam tubuh untuk mempersiapkan pembuahan. Namun, pada menstruasi akan terjadi saat menstruasi atau 1-2 hari sebelum haid saja.

Berbeda dengan gejala hamil, nyeri payudara terjadi sekitar 1-2 minggu setelah ovulasi. Jadi, dari segi waktu pun sangat berbeda, yang mana kita perlu mengetahui kapan waktu ovulasi kita.
 

2. Kram perut



(Kram perut saat haid (dismenore) disebabkan kontraksi otot rahim yang dipicu hormon prostaglandin untuk meluruhkan dinding rahim. Foto: Dok. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Kram perut menjadi salah satu masalah yang sering terjadi ketika menstruasi dan gejala hamil. Namun, yang membedakan adalah durasi waktunya. Saat memasuki pramenstruasi, gejala ini bisa muncul pada 24–48 jam menjelang menstruasi. Rasa sakitnya akan berkurang saat menstruasi muncul. 

Pada wanita hamil, kram perut ringan seperti menstruasi akan datang dan pergi selama beberapa hari. Kram ini tak hanya dirasakan di perut, tetapi juga punggung bagian bawah.
 

3. Kebiasaan makan


Jika kamu menyadari, nafsu makan ketika menjelang menstruasi akan mengalami peningkatan. Berbeda dengan gejala hamil yang mengalami penurunan nafsu makan drastis, bahkan enggan mencium bau makanan, meskipun sebelumnya menyukai santapan tersebut.
 

4. Kelelahan


Ketika menstruasi, biasanya kita mengeluh kelelahan. Kelelahan pada wanita menstruasi biasanya dikarenakan aktivitas fisik yang berat atau mengalami sindrom pramenstruasi (PMS) dan biasanya akan menghilang saat menstruasi dimulai. 

Namun, pada wanita yang hamil, biasanya merasa mudah lelah pada awal-awal masa kehamilan dan akan membaik saat memasuki trimester kedua. Hal ini terjadi akibat tingginya kadar progesteron dalam tubuh. 
   

5. Mual dan muntah


Pada wanita hamil, mual dan muntah bisa terjadi sepanjang hari dan bertahan selama bulan pertama hingga keempat kehamilan. Gejala ini bisa disertai dengan meningkatnya ketajaman indra penciuman, sehingga lebih sering mengalami penurunan nafsu makan.

Sementara pada wanita yang telat menstruasi, biasanya mereka cenderung tidak mengalami mual atau muntah. Selain itu, mereka juga tidak terdapat perubahan pada indra penciumannya, sehingga ini bisa berpengaruh terhadap keinginan makan.

Itulah beberapa perbedaan dari wanita yang telat menstruasi dan gejala hamil. Jadi, Sobat Medcom yang wanita, jangan lagi keliru telat menstruasi sudah pasti akan hamil, ya! Jika kamu mengalami telat menstruasi, terutama untuk lebih dari 3-6 bulan, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH