Jakarta: Mendengar seseorang menelan sperma mungkin sedikit aneh bagi orang lain. Namun ada beberapa kalangan selebritas pernah secara terang-terangan melakukan hal tersebut.
Dalam tinjauan dr. Rizal Fadli via Halodoc diungkapkan bahwa menelan sperma juga bukan untuk membuat seseorang jadi hamil.
Dalam penjelasannya, menelan air mani tidak menyebabkan kehamilan. Hal ini karena faktanya, jika sperma ditelan, sperma atau air mani akan mengikuti rute yang sama seperti makanan. Sehingga ia tidak akan bertemu dengan sel telur yang ada di dalam organ reproduksi wanita.
Dan perlu kamu ketahui juga bahwa kehamilan hanya bisa terjadi saat sperma bertemu dengan sel telur, tepatnya melalui hubungan seks vaginal.
"Mengingat itu adalah cairan tubuh, itu bisa menjadi risiko Infeksi Menular Seksual (IMS) yang terkontaminasi," kata Dr Evan Goldstein, DO, seorang ahli proktologi yang berspesialisasi dalam kesehatan seksual pria di Bespoke Surgical.
"IMS seperti klamidia, gonore, dan HPV (serta HIV) adalah risiko yang mungkin terjadi," sambung Goldstein lagi.
.jpg)
(Melansir Urology Health, IMS yang disebabkan oleh bakteri seperti klamidia, gonore, sifilis, dan trikomoniasis bisa disembuhkan dengan terapi obat antibiotik. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Tapi risiko IMS tidak secara khusus disebabkan karena menelan sperma saja. "Tidak peduli apakah kamu menelan atau memuntahkannya, risikonya berasal dari ejakulasi yang terjadi dalam mulut," tulis Justin Lehmiller, Ph.D., seorang peneliti di Kinsey Institute dalam postingannya di tahun 2014.
Kemudian ada risiko kesehatan potensial lainnya jika menelan sperma, yaitu jika seseorang memiliki alergi sperma.
Secara medis ini dikenal sebagai Hypersensitivity to Human Semen (HSS). Sekali lagi, ini tidak hanya berkaitan dengan menelan sperma, tetapi paparan sperma secara keseluruhan di mulut.
"Gejala HSS dapat bervariasi, tetapi paling tidak, biasanya melibatkan kemerahan, pembengkakan, dan gatal-gatal di area genital yang dimulai dalam waktu satu jam setelah paparan air mani," jelas Lehmiller.
"Namun, beberapa wanita mengalami gejala yang lebih parah. Dan setidaknya beberapa mengalami reaksi anafilaksis, yang berpotensi mematikan," tukas Lehmiller.
Anafilaksis adalah reaksi dapat terjadi dalam hitungan detik atau menit sejak terpapar alergen.
Gejala termasuk ruam kulit, mual, muntah, kesulitan bernapas, dan syok.
Seperti yang dijelaskan Nelson Bennett, MD, ahli urologi di Northwestern Memorial, kepada Men's Health, sperma mengandung sekitar 80 persen air.
"Sperma juga mengandung protein dan asam amino," kata Bennett. "Ini memiliki fruktosa dan glukosa (keduanya gula), seng, kalsium, vitamin C, dan beberapa nutrisi lainnya."
Menurut Healthline, tinjauan studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam Journal of Andrology menemukan bahwa konsentrasi protein rata-rata pada sperma adalah 5.040 miligram (mg) per 100 ml.
Dan karena rata-rata ejakulasi mengeluarkan sekitar 5 mL sperma, itu berarti ada sekitar 252 mg protein dalam satu kali ejakulasi.
Raka Lestari
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dalam tinjauan dr. Rizal Fadli via Halodoc diungkapkan bahwa menelan sperma juga bukan untuk membuat seseorang jadi hamil.
Dalam penjelasannya, menelan air mani tidak menyebabkan kehamilan. Hal ini karena faktanya, jika sperma ditelan, sperma atau air mani akan mengikuti rute yang sama seperti makanan. Sehingga ia tidak akan bertemu dengan sel telur yang ada di dalam organ reproduksi wanita.
Dan perlu kamu ketahui juga bahwa kehamilan hanya bisa terjadi saat sperma bertemu dengan sel telur, tepatnya melalui hubungan seks vaginal.
Lalu, apakah menelan sperma berbahaya?
"Mengingat itu adalah cairan tubuh, itu bisa menjadi risiko Infeksi Menular Seksual (IMS) yang terkontaminasi," kata Dr Evan Goldstein, DO, seorang ahli proktologi yang berspesialisasi dalam kesehatan seksual pria di Bespoke Surgical.
"IMS seperti klamidia, gonore, dan HPV (serta HIV) adalah risiko yang mungkin terjadi," sambung Goldstein lagi.
.jpg)
(Melansir Urology Health, IMS yang disebabkan oleh bakteri seperti klamidia, gonore, sifilis, dan trikomoniasis bisa disembuhkan dengan terapi obat antibiotik. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Tapi risiko IMS tidak secara khusus disebabkan karena menelan sperma saja. "Tidak peduli apakah kamu menelan atau memuntahkannya, risikonya berasal dari ejakulasi yang terjadi dalam mulut," tulis Justin Lehmiller, Ph.D., seorang peneliti di Kinsey Institute dalam postingannya di tahun 2014.
Kemudian ada risiko kesehatan potensial lainnya jika menelan sperma, yaitu jika seseorang memiliki alergi sperma.
Secara medis ini dikenal sebagai Hypersensitivity to Human Semen (HSS). Sekali lagi, ini tidak hanya berkaitan dengan menelan sperma, tetapi paparan sperma secara keseluruhan di mulut.
"Gejala HSS dapat bervariasi, tetapi paling tidak, biasanya melibatkan kemerahan, pembengkakan, dan gatal-gatal di area genital yang dimulai dalam waktu satu jam setelah paparan air mani," jelas Lehmiller.
"Namun, beberapa wanita mengalami gejala yang lebih parah. Dan setidaknya beberapa mengalami reaksi anafilaksis, yang berpotensi mematikan," tukas Lehmiller.
Anafilaksis adalah reaksi dapat terjadi dalam hitungan detik atau menit sejak terpapar alergen.
Gejala termasuk ruam kulit, mual, muntah, kesulitan bernapas, dan syok.
Terbuat dari apakah sperma?
Seperti yang dijelaskan Nelson Bennett, MD, ahli urologi di Northwestern Memorial, kepada Men's Health, sperma mengandung sekitar 80 persen air.
"Sperma juga mengandung protein dan asam amino," kata Bennett. "Ini memiliki fruktosa dan glukosa (keduanya gula), seng, kalsium, vitamin C, dan beberapa nutrisi lainnya."
Menurut Healthline, tinjauan studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam Journal of Andrology menemukan bahwa konsentrasi protein rata-rata pada sperma adalah 5.040 miligram (mg) per 100 ml.
Dan karena rata-rata ejakulasi mengeluarkan sekitar 5 mL sperma, itu berarti ada sekitar 252 mg protein dalam satu kali ejakulasi.
Raka Lestari
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)