FITNESS & HEALTH
Berkenalan dengan Varian Covid LF.7, yang Makin Melonjak di Indonesia
Mia Vale
Minggu 26 Oktober 2025 / 10:37
Jakarta: Tercatat belakangan ini, kasus covid-19 di Indonesia mulai meningkat. Berdasarkan data Kemenkes, pertengahan Oktober 2025, persentase hadil tes positif dari berkisar 1 persen menjadi lebih 4 persen.
Atau dari 258 yang diperiksa, 11 orang di antaranya terkonfirmasi positif. Dan salah satu varian yang cukup banyak menyerang adalah covid LF.7, yakni mencaoai 29 persen kasus pada bulan Agustus 2025.
Menukil laman Alodokter, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman mengatakan varian covid LF.7 mirip seperti flu biasa.
Varian LF.7 merupakan subvarian Omicron, yang lebih ringan dari varian Delta. Lantas, apa yang harus kita ketahui mengenai varian LF.7?
Varian ini telah ditetapkan sebagai "varian dalam pemantauan" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menunjukkan bahwa saat ini sedang dipantau secara ketat dan belum menjadi "Varian yang Memprihatinkan".
Dengan gejala ringan yang mirip dengan flu biasa atau flu ringan, WHO menganggap risiko kesehatan masyarakat yang ditimbulkan oleh NB.1.8.1 "rendah" di seluruh dunia.
Selain itu, tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau angka kematian yang lebih tinggi daripada strain sebelumnya.
(Varian LF.7 ini tergolong risiko rendah atau low risk, artinya tak lebih berbahaya dari varian lainnya. Jadi, Kemenkes dalam laporannya mengingatkan agar tidak perlu panik. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Adapun gejala dari varian covid-19 LF.7 yang harus kamu perhatikan, menurut laman resmi covid19india.org, yakni:
Melalui INSACOG dan organisasi lainnya, Kementerian Kesehatan Uni terus memantau situasi. Fasilitas medis terkemuka telah didesak untuk meningkatkan persediaan ventilator, pasokan oksigen, dan tenaga terampil.
Ibu hamil, lansia, dan orang dengan kondisi medis bawaan (seperti diabetes, kanker, atau penyakit jantung) harus terus melakukan langkah-langkah sederhana, termasuk mengenakan masker di area tertutup dan sering mencuci tangan.
Varian COVID-19 LF.7 dapat diobati dengan cara-cara berikut:
- Perawatan suportif, pada sebagian besar kasus, yang dibutuhkan hanyalah perawatan suportif, yang meliputi istirahat, cairan, dan obat-obatan bebas untuk meredakan gejala.
- Obat antivirus, pada kasus yang parah, kortikosteroid atau obat antivirus mungkin disarankan.
- Pemantauan, orang-orang yang berisiko tinggi, seperti lansia atau mereka yang memiliki gangguan medis, harus memantau gejala mereka dengan cermat dan mencari pertolongan jika gejalanya memburuk.
Kemenkes mengimbau untuk melakukan pencegahan potensi paparan dengan cara:
- Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
- Menerapkan etika batuk/bersin untuk menghindari penularan kepada orang lain
- Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun (CTPS) atau menggunakan hand sanitizer
- Menggunakan masker bagi masyarakat jika jika berada di kerumunan atau sedang sakit seperti batuk, pilek, atau demam
- Segera ke dokter apabila mengalami gejala infeksi saluran pernapasan dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko
- Bagi pelaku perjalanan, jika mengalami sakit selama perjalanan, sampaikan kepada awak atau personel alat angkut, maupun kepada petugas kesehatan di pelabuhan/ bandar udara/Pos Lintas Batas Negara (PLBN) setempat
Ingat, varian ini juga tergolong risiko rendah atau low risk, artinya tak lebih berbahaya dari varian lainnya. Jadi, Kemenkes dalam laporannya mengingatkan agar tidak perlu panik.
Yang terpenting tetap menjaga protokol kesehatan. Dan bila mengslami gejala seperti di atas, tidak ada salahnya untuk cek covid-19. Atau lakukan vaksinasi bila kamu masih khawatir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Atau dari 258 yang diperiksa, 11 orang di antaranya terkonfirmasi positif. Dan salah satu varian yang cukup banyak menyerang adalah covid LF.7, yakni mencaoai 29 persen kasus pada bulan Agustus 2025.
Menukil laman Alodokter, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman mengatakan varian covid LF.7 mirip seperti flu biasa.
Varian LF.7 merupakan subvarian Omicron, yang lebih ringan dari varian Delta. Lantas, apa yang harus kita ketahui mengenai varian LF.7?
Varian LF.7 covid-19
Varian ini telah ditetapkan sebagai "varian dalam pemantauan" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menunjukkan bahwa saat ini sedang dipantau secara ketat dan belum menjadi "Varian yang Memprihatinkan".
Dengan gejala ringan yang mirip dengan flu biasa atau flu ringan, WHO menganggap risiko kesehatan masyarakat yang ditimbulkan oleh NB.1.8.1 "rendah" di seluruh dunia.
Selain itu, tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau angka kematian yang lebih tinggi daripada strain sebelumnya.
(Varian LF.7 ini tergolong risiko rendah atau low risk, artinya tak lebih berbahaya dari varian lainnya. Jadi, Kemenkes dalam laporannya mengingatkan agar tidak perlu panik. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Adapun gejala dari varian covid-19 LF.7 yang harus kamu perhatikan, menurut laman resmi covid19india.org, yakni:
- - Pilek
- - Sakit kepala
- - Batuk
- - Sakit tenggorokan
- - Hidung tersumbat
- - Kelelahan
- - Nyeri otot
Kekhawatiran terkait varian covid-19 LF.7
Melalui INSACOG dan organisasi lainnya, Kementerian Kesehatan Uni terus memantau situasi. Fasilitas medis terkemuka telah didesak untuk meningkatkan persediaan ventilator, pasokan oksigen, dan tenaga terampil.
Ibu hamil, lansia, dan orang dengan kondisi medis bawaan (seperti diabetes, kanker, atau penyakit jantung) harus terus melakukan langkah-langkah sederhana, termasuk mengenakan masker di area tertutup dan sering mencuci tangan.
Pengobatan varian covid-19 LF.7
Varian COVID-19 LF.7 dapat diobati dengan cara-cara berikut:
- Perawatan suportif, pada sebagian besar kasus, yang dibutuhkan hanyalah perawatan suportif, yang meliputi istirahat, cairan, dan obat-obatan bebas untuk meredakan gejala.
- Obat antivirus, pada kasus yang parah, kortikosteroid atau obat antivirus mungkin disarankan.
- Pemantauan, orang-orang yang berisiko tinggi, seperti lansia atau mereka yang memiliki gangguan medis, harus memantau gejala mereka dengan cermat dan mencari pertolongan jika gejalanya memburuk.
Pencegahan paparan covid-19 dan variannya
Kemenkes mengimbau untuk melakukan pencegahan potensi paparan dengan cara:
- Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
- Menerapkan etika batuk/bersin untuk menghindari penularan kepada orang lain
- Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun (CTPS) atau menggunakan hand sanitizer
- Menggunakan masker bagi masyarakat jika jika berada di kerumunan atau sedang sakit seperti batuk, pilek, atau demam
- Segera ke dokter apabila mengalami gejala infeksi saluran pernapasan dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko
- Bagi pelaku perjalanan, jika mengalami sakit selama perjalanan, sampaikan kepada awak atau personel alat angkut, maupun kepada petugas kesehatan di pelabuhan/ bandar udara/Pos Lintas Batas Negara (PLBN) setempat
Baca Juga :
Pulang Ibadah Haji Waspadai Risiko Covid-19
Ingat, varian ini juga tergolong risiko rendah atau low risk, artinya tak lebih berbahaya dari varian lainnya. Jadi, Kemenkes dalam laporannya mengingatkan agar tidak perlu panik.
Yang terpenting tetap menjaga protokol kesehatan. Dan bila mengslami gejala seperti di atas, tidak ada salahnya untuk cek covid-19. Atau lakukan vaksinasi bila kamu masih khawatir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0093 [51]
