FITNESS & HEALTH

Dokter: Putuskan Rantai Stunting Pada Anak, Meski Ibu Mengalaminya

Aulia Putriningtias
Rabu 07 Februari 2024 / 13:03
Jakarta: Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Boy Abidin Sp.OG (K) mengatakan bahwa rantai stunting bisa diputus, meski seorang ibu mengalaminya. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan pencegahan stunting.

"Oh bisa, bisa banget diputus rantai stuntingnya," tegas dr. Boy saat ditemui di Jakarta pada media gathering 'Generasi Sehat Bebas Stunting' dari Darya-Varia, Selasa, 6 Februari 2024.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada seribu hari pertama kehidupan. Ini dapat menghambat perkembangan kognitif dan motorik, penurunan kapasitas intelektual, dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa depan.

Menurut estimasi UNICEF, prevalensi stunting di Indonesia sangat tinggi, yaitu 31,8 persen pada tahun 2021. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia dan Afrika. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Menurut dr. Boy, tidak mustahil untuk memutuskan rantai stunting di keluarga. Meskipun stunting dialami oleh seorang ibu, tidak boleh berhenti untuk berusaha. Penanganan baik sejak dalam kandungan akan membantu Si Kecil tak alami stunting.

Baca juga: Pemberian Air Putih Berlebihan Bisa Berisiko Stunting pada Anak

"Kalau ibu sudah terlanjur stunting, bukan berarti berhenti di sana (anak akan ikut stunting). Kita putus rantai stuntingnya, jangan sampai generasi selanjutnya stunting lagi," jelas dr. Boy.

Penanganan stunting tak hanya melulu soal nutrisi pada anak. Bahkan, sejak ibu remaja, mengandung buah hati, hingga melahirkan, akan memengaruhi terjadi atau tidaknya stunting. Maka dari itu, penting untuk pemantauan langsung dari tenaga profesional.

Stunting akan memengaruhi perkembangan kognitif pada seseorang. Jika seorang ibu memang dinyatakan mengalami stunting, cara agar memutus rantai tersebut adalah dengan memberikan bimbingan dan edukasi. Hal ini akan membawa mereka mengerti dan menerapkan untuk memutus rantai stunting.

"Jadi, sebaiknya ibunya dibimbing dan diberi edukasi, agar generasi selanjutnya rantai stunting bisa diputus. Jadi, mempersiapkan anak untuk tidak stunting. Jangan pesimis," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH