FITNESS & HEALTH

Efek yang Kamu Rasakan Setelah Lakukan Pengangkatan Rahim

Medcom
Selasa 06 Juni 2023 / 15:05
Jakarta: Kejadian viral ABG 15 tahun di Sulawesi Tengah (Sulteng) harus mengalami pengangkatan rahim karena diperkosa 10 orang pelaku. Sebenarnya, apa yang menyebabkan pengangkatan rahim harus dilakukan?

Histerektomi atau pengangkatan rahim adalah operasi pengangkatan rahim, di mana rahim akan “dibuang” dari tubuh. Efek dari pengangkatan rahim pun beragam, mulai dari berhenti menstruasi hingga tidak dapat hamil kembali.

Pengangkatan rahim harus disegerakan jika mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti endometriosis, fibroid, pendarahan berat, hingga kanker. Jika dibiarkan, akan mengalami masalah kesehatan berat dan tentunya bisa berujung merenggut nyawa.
 

Jenis histerektomi


Dalam prosedur pengangkatan rahim ini dapat diangkat sebagian atau seluruhnya. Hal ini tergantung pada seberapa parah penyakit yang diderita oleh wanita. Ada beberapa jenis yang bisa kamu ketahui terkait histerektomi, antara lain:
  • - Histerektomi total, yaitu pengangkatan rahim dan leher rahim. Ini merupakan bentuk operasi yang paling umum dilakukan.
  • - Histerektomi sebagian, pengangkatan tubuh utama rahim, sedangkan leher rahim dibiarkan di tempatnya.
  • - Histerektomi total dengan salpingo-oophorectomy bilateral, yaitu pengangkatan rahim, leher rahim, tuba falopi (salpingectomy), dan ovarium (oophorectomy).
  • - Histerektomi radikal, rahim dan jaringan sekitarnya diangkat, termasuk tuba falopi, vagina bagian atas, ovarium, kelenjar getah bening, dan jaringan lemak. Biasanya, histerektomi radikal dilakukan jika terdapat kanker.


(Operasi angkat rahim atau histerektomi biasanya dilakukan untuk mengatasi berbagai kondisi medis yang menyerang sistem reproduksi pada wanita. Misalnya fibroid rahim, nyeri panggul kronis, hingga kanker. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Risiko efek samping


Meski operasi pengangkatan rahim umumnya memiliki efektivitas yang tinggi dalam mengatasi penyakit, tidak dapat menutup fakta bahwa tetap ada risiko efek samping atau komplikasi di balik prosedur ini. Nah, inilah yang bisa dirasakan setelah mengalami pengangkatan rahim.
 

1. Menopause


Jika rahim diangkat, tentu proses menstruasi akan berhenti. Menopause akan terjadi meskipun kamu belum berumur lanjut usia, jika rahim sudah diangkat.

Kondisi ini dapat menimbulkan beragam gangguan, seperti sulit tidur, hot flashes (munculnya sensasi panas dari dalam tubuh), vagina kering, sakit saat berhubungan seksual, hasrat seksual menurun, sampai perubahan suasana hati yang tidak menentu.
 

2. Infertilitas


Operasi angkat rahim akan menyebabkan infertilitas atau kemandulan. Hal ini tentu akan berdampak pada kondisi mental orang yang menjalaninya, terlebih bagi wanita yang masih ingin memiliki anak.
 

3. Efek samping obat bius


Efek samping yang terjadi tak hanya diakibatkan oleh tindakan operasi, tapi bisa juga karena obat yang digunakan untuk membantu kelancaran prosedur ini. Salah satu obat yang digunakan pada operasi angkat rahim adalah anestesi atau obat bius.

Anestesi dapat menimbulkan beragam efek samping. Efeknya pun seperti sakit tenggorokan, mulut kering, nyeri otot, mengantuk, gatal-gatal, serta mual dan muntah.

Kamu juga bisa merawat diri di rumah setelah melakukan pengangkatan rahim. Menurut dr. Airindya Bella dalam Alodokter menyarankan perawatan di rumah agar lekas membaik, antara lain:
 
  1. - Beristirahat yang cukup dan hindari mengemudi
  2. - Tidak berdiri terlalu lama
  3. - Tidak mengangkat beban berat
  4. - Menggunakan obat pencahar jika terkena sembelit
  5. - Tidak berhubungan seks selama 4-6 minggu atau sampai vagina benar-benar sembuh
  6. - Hindari minuman beralkohol dan rokok


Aulia Putriningtias


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH