FITNESS & HEALTH
Ini 5 Alasan Mengapa Operasi Pengangkatan Rahim Dilakukan
Medcom
Selasa 06 Juni 2023 / 14:22
Jakarta: Kejadian viral ABG 15 tahun di Sulawesi Tengah (Sulteng) harus mengalami pengangkatan rahim karena diperkosa 10 orang pelaku. Sebenarnya, apa yang menyebabkan pengangkatan rahim harus dilakukan?
Histerektomi atau pengangkatan rahim adalah operasi pengangkatan rahim, di mana rahim akan “dibuang” dari tubuh. Efek dari pengangkatan rahim pun beragam, mulai dari berhenti menstruasi hingga tidak dapat hamil kembali.
Jenis histerektomi pun beragam. Hal ini tergantung terhadap alasan dilakukannya histerektomi dan seberapa aman rahim dan sistem reproduksi sekitarnya jika tak diangkat. Berikut adalah empat jenis histerektomi, antara lain:
- Histerektomi total, yaitu pengangkatan rahim dan leher rahim. Ini merupakan bentuk operasi yang paling umum dilakukan.
- Histerektomi sebagian, pengangkatan tubuh utama rahim, sedangkan leher rahim dibiarkan di tempatnya.
- Histerektomi total dengan salpingo-oophorectomy bilateral, yaitu pengangkatan rahim, leher rahim, tuba falopi (salpingectomy), dan ovarium (oophorectomy).
- Histerektomi radikal, rahim dan jaringan sekitarnya diangkat, termasuk tuba falopi, vagina bagian atas, ovarium, kelenjar getah bening, dan jaringan lemak. Biasanya, histerektomi radikal dilakukan jika terdapat kanker.
Operasi histerektomi umumnya perlu dilakukan ketika seorang perempuan mengalami masalah kesehatan tertentu. Terutama bahi mereka yang memiliki masalah berkaitan dengan organ reproduksi.
Operasi ini biasanya akan dilakukan jika kamu mengalami hal-hal ini, antara lain:
Endometriosis adalah pertumbuhan sel-sel endometrium berlebih yang juga dapat diatasi dengan pengangkatan rahim. Bentuk endometriosis yang cukup parah dapat menyebabkan nyeri, ketidaksuburan, serta terganggunya siklus menstruasi.
Perdarahan berat pada vagina dapat terjadi akibat adanya gangguan hormon dalam tubuh, atau kondisi lain seperti infeksi, fibroid, atau kanker. Pengangkatan rahim jadi jalan terakhir jika terus menerus mengalami pendarahan.
Fibroid merupakan tumor berserat yang tumbuh di sekitar rahim. Tumor tersebut umumnya bersifat jinak, tapi berpotensi menyebabkan rasa sakit dan perdarahan pada vagina. Apabila sudah tergolong parah, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur histerektomi sebagai alternatif.
Penderita kanker leher rahim, kanker rahim, kanker ovarium, dan kanker endometrium adalah orang-orang dengan risiko yang lebih tinggi untuk melakukan histerektomi. Bagi yang memiliki kanker stadium lanjut, sangat disarankan untuk melakukan operasi ini.
Adenomiosis merupakan kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh di dalam dinding otot rahim. Kondisi ini mungkin tidak menunjukkan gejala, tapi rahim wanita bisa tumbuh sampai 2-3 kali ukuran normal.
Kondisi tersebut bisa membuat seorang wanita mengalami sakit berlebihan. Rasa sakit ini lebih sakit saat mengalami menstruasi dan nyeri panggul. Jika tidak bisa dikendalikan rasa sakitnya, dokter menyarankan untuk melakukan operasi ini.
Tentu semua wanita tak ingin mengalami hal ini. Jika kamu mendapati kejadian ini, dr. Airindya Bella dalam Alodokter menyarankan perawatan di rumah agar lekas membaik, antara lain:
- Beristirahat yang cukup dan hindari mengemudi.
- Tidak berdiri terlalu lama.
- Tidak mengangkat beban berat.
- Menggunakan obat pencahar jika terkena sembelit.
- Tidak berhubungan seks selama 4-6 minggu atau sampai vagina benar-benar sembuh.
- Hindari minuman beralkohol dan rokok.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Histerektomi atau pengangkatan rahim adalah operasi pengangkatan rahim, di mana rahim akan “dibuang” dari tubuh. Efek dari pengangkatan rahim pun beragam, mulai dari berhenti menstruasi hingga tidak dapat hamil kembali.
Jenis histerektomi pun beragam. Hal ini tergantung terhadap alasan dilakukannya histerektomi dan seberapa aman rahim dan sistem reproduksi sekitarnya jika tak diangkat. Berikut adalah empat jenis histerektomi, antara lain:
- Histerektomi total, yaitu pengangkatan rahim dan leher rahim. Ini merupakan bentuk operasi yang paling umum dilakukan.
- Histerektomi sebagian, pengangkatan tubuh utama rahim, sedangkan leher rahim dibiarkan di tempatnya.
- Histerektomi total dengan salpingo-oophorectomy bilateral, yaitu pengangkatan rahim, leher rahim, tuba falopi (salpingectomy), dan ovarium (oophorectomy).
- Histerektomi radikal, rahim dan jaringan sekitarnya diangkat, termasuk tuba falopi, vagina bagian atas, ovarium, kelenjar getah bening, dan jaringan lemak. Biasanya, histerektomi radikal dilakukan jika terdapat kanker.
Operasi histerektomi umumnya perlu dilakukan ketika seorang perempuan mengalami masalah kesehatan tertentu. Terutama bahi mereka yang memiliki masalah berkaitan dengan organ reproduksi.
Operasi ini biasanya akan dilakukan jika kamu mengalami hal-hal ini, antara lain:
1. Endometriosis
Endometriosis adalah pertumbuhan sel-sel endometrium berlebih yang juga dapat diatasi dengan pengangkatan rahim. Bentuk endometriosis yang cukup parah dapat menyebabkan nyeri, ketidaksuburan, serta terganggunya siklus menstruasi.
2. Pendarahan berat
Perdarahan berat pada vagina dapat terjadi akibat adanya gangguan hormon dalam tubuh, atau kondisi lain seperti infeksi, fibroid, atau kanker. Pengangkatan rahim jadi jalan terakhir jika terus menerus mengalami pendarahan.
3. Fibroid
Fibroid merupakan tumor berserat yang tumbuh di sekitar rahim. Tumor tersebut umumnya bersifat jinak, tapi berpotensi menyebabkan rasa sakit dan perdarahan pada vagina. Apabila sudah tergolong parah, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur histerektomi sebagai alternatif.
4. Kanker
Penderita kanker leher rahim, kanker rahim, kanker ovarium, dan kanker endometrium adalah orang-orang dengan risiko yang lebih tinggi untuk melakukan histerektomi. Bagi yang memiliki kanker stadium lanjut, sangat disarankan untuk melakukan operasi ini.
5. Adenomiosis
Adenomiosis merupakan kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh di dalam dinding otot rahim. Kondisi ini mungkin tidak menunjukkan gejala, tapi rahim wanita bisa tumbuh sampai 2-3 kali ukuran normal.
Kondisi tersebut bisa membuat seorang wanita mengalami sakit berlebihan. Rasa sakit ini lebih sakit saat mengalami menstruasi dan nyeri panggul. Jika tidak bisa dikendalikan rasa sakitnya, dokter menyarankan untuk melakukan operasi ini.
Tentu semua wanita tak ingin mengalami hal ini. Jika kamu mendapati kejadian ini, dr. Airindya Bella dalam Alodokter menyarankan perawatan di rumah agar lekas membaik, antara lain:
- Beristirahat yang cukup dan hindari mengemudi.
- Tidak berdiri terlalu lama.
- Tidak mengangkat beban berat.
- Menggunakan obat pencahar jika terkena sembelit.
- Tidak berhubungan seks selama 4-6 minggu atau sampai vagina benar-benar sembuh.
- Hindari minuman beralkohol dan rokok.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)