FITNESS & HEALTH
Menatap Gawai yang Berlebihan jadi Pemicu, Ini 6 Tips Mencegah Mata Kering
Medcom
Rabu 19 Juli 2023 / 18:06
Jakarta: Mata kering atau dry eye merupakan kelainan multifaktorial dari lapisan air mata yang menimbulkan gejala berupa rasa tidak nyaman, gangguan penglihatan dan ketidakstabilan lapisan air mata. Kelainan ini berpotensi merusak permukaan mata.
Dry eye dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan gawai digital yang berlebihan. Menurut penelitian yang termuat di National Library of Medicine, gejala mata kering yang parah lebih umum terjadi pada kalangan yang menggunakan layar elektronik selama lebih dari empat jam per hari.
Data dari Headphones Addict juga mengungkapkan, rata-rata durasi tatap layar masyarakat Indonesia menggunakan ponsel menjadi yang terlama di dunia, yakni 5 jam 39 menit per hari. Sedangkan screen time masyarakat Indonesia melalui berbagai peranti berlayar elektronik baik TV, komputer, tablet, ponsel, dan lainnya berada di peringkat ke-11 terlama di dunia: 7 jam 42 menit.
Dry eye dapat terjadi akibat tiga mekanisme:
1. Kerusakan kelenjar Meibom pada kelopak mata atau Meibomian Gland Dysfunction (MGD).
2. Penguapan air mata berlebih atau Evaporative Dry Eye (EDE).
3. Penurunan produksi air mata atau Aqueous Deficient Dry Eye (ADDE).
MGD menjadi penyebab tersering mata kering. Apalagi pada populasi Asia, persentase MGD-nya ternyata lebih besar dibandingkan kelompok penduduk di wilayah lain, yakni berkisar 46-70 persen. Selain itu, beberapa studi juga mendapati bahwa kalangan dengan durasi tatap layar lebih dari empat jam ternyata lebih berisiko mengalami MGD.
“Sebagai gangguan mata kronis, dry eye membutuhkan penanganan jangka panjang. Terapinya pun sangat bervariasi tergantung keluhan, mekanisme penyebab, dan derajat dry eye yang dialami penderita," ungkap Dr. Nina Asrini Noor, SpM, Dokter Spesialis Mata JEC Eye Hospitals and Clinics.
"Karenanya, perlu adanya pemeriksaan diagnostik yang menyeluruh agar penderita mendapatkan penanganan dry eye yang tepat,” sambungnya.
Untuk mencegah dan mengatasi dry eye, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Menggunakan kacamata komputer atau lensa khusus yang dapat membantu mencegah dry eye akibat menatap layar komputer terlalu lama.
2. Menghindari paparan angin kering, udara dingin atau panas berlebihan yang dapat mengeringkan mata.
3. Menggunakan tetes mata atau obat-obatan lain sesuai resep dokter untuk mengatasi gejala dry eye.
4. Menjaga kebersihan mata dan kelopak mata dengan rutin membersihkannya menggunakan air hangat atau larutan khusus.
5. Mengurangi konsumsi alkohol dan rokok yang dapat memperburuk kondisi dry eye.
6. Menjaga asupan nutrisi yang baik untuk kesehatan mata, seperti vitamin A, C, E dan omega-3.
Jika kamu mengalami gejala dry eye yang tidak kunjung membaik atau bahkan bertambah parah, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Fauzi Pratama Ramadhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Dry eye dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan gawai digital yang berlebihan. Menurut penelitian yang termuat di National Library of Medicine, gejala mata kering yang parah lebih umum terjadi pada kalangan yang menggunakan layar elektronik selama lebih dari empat jam per hari.
Data dari Headphones Addict juga mengungkapkan, rata-rata durasi tatap layar masyarakat Indonesia menggunakan ponsel menjadi yang terlama di dunia, yakni 5 jam 39 menit per hari. Sedangkan screen time masyarakat Indonesia melalui berbagai peranti berlayar elektronik baik TV, komputer, tablet, ponsel, dan lainnya berada di peringkat ke-11 terlama di dunia: 7 jam 42 menit.
Dry eye dapat terjadi akibat tiga mekanisme:
1. Kerusakan kelenjar Meibom pada kelopak mata atau Meibomian Gland Dysfunction (MGD).
2. Penguapan air mata berlebih atau Evaporative Dry Eye (EDE).
3. Penurunan produksi air mata atau Aqueous Deficient Dry Eye (ADDE).
MGD menjadi penyebab tersering mata kering. Apalagi pada populasi Asia, persentase MGD-nya ternyata lebih besar dibandingkan kelompok penduduk di wilayah lain, yakni berkisar 46-70 persen. Selain itu, beberapa studi juga mendapati bahwa kalangan dengan durasi tatap layar lebih dari empat jam ternyata lebih berisiko mengalami MGD.
“Sebagai gangguan mata kronis, dry eye membutuhkan penanganan jangka panjang. Terapinya pun sangat bervariasi tergantung keluhan, mekanisme penyebab, dan derajat dry eye yang dialami penderita," ungkap Dr. Nina Asrini Noor, SpM, Dokter Spesialis Mata JEC Eye Hospitals and Clinics.
"Karenanya, perlu adanya pemeriksaan diagnostik yang menyeluruh agar penderita mendapatkan penanganan dry eye yang tepat,” sambungnya.
Untuk mencegah dan mengatasi dry eye, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Menggunakan kacamata komputer atau lensa khusus yang dapat membantu mencegah dry eye akibat menatap layar komputer terlalu lama.
2. Menghindari paparan angin kering, udara dingin atau panas berlebihan yang dapat mengeringkan mata.
3. Menggunakan tetes mata atau obat-obatan lain sesuai resep dokter untuk mengatasi gejala dry eye.
4. Menjaga kebersihan mata dan kelopak mata dengan rutin membersihkannya menggunakan air hangat atau larutan khusus.
5. Mengurangi konsumsi alkohol dan rokok yang dapat memperburuk kondisi dry eye.
6. Menjaga asupan nutrisi yang baik untuk kesehatan mata, seperti vitamin A, C, E dan omega-3.
Jika kamu mengalami gejala dry eye yang tidak kunjung membaik atau bahkan bertambah parah, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Fauzi Pratama Ramadhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)