FITNESS & HEALTH

Apa Itu WHO SPECS 2030?

Yatin Suleha
Kamis 09 Oktober 2025 / 20:47
Jakarta: SPECS 2030 adalah inisiatif yang diluncurkan WHO pada 2024. Inisiatif ini bertujuan mengatasi kesalahan refraksi yang tidak terkoreksi, penyebab utama terjadinya gangguan penglihatan di seluruh dunia.

SPECS 2030 mendukung negara-negara anggota WHO mencapai Target Kesehatan Penglihatan 2030 yang terkait dengan kelainan refraksi, yaitu peningkatan 40% poin cakupan efektif koreksi refraksi (effective Refractive Error Coverage/ eREC) pada tahun 2030.

 

5 pilar strategis SPECS 2030


1. S: Services (Layanan) - Meningkatkan akses kepada layanan refraksi

2. P: Personnel (Personal) - Meningkatkan kapasitas tenaga medis untuk memberikan layanan refraksi

3. E: Education (Edukasi) - Menyampaikan edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan mata dan kebutuhan alat bantu penglihatan

4. C: Cost (Biaya) - Menurunkan biaya layanan refraksi dan alat bantu penglihatan agar lebih terjangkau

5. S: Surveillance and Research (Pengawasan dan Riset) - Penguatan data, penelitian, dan monitoring agar kebijakan dapat lebih efektif

 

4 pendekatan utama



(Dr. Prihandriyo Sri Hijranti, M.Epid, selaku Ketua Tim Kesehatan Gigi Mulut dan Indra juga turut hadir dalam acara SPECS 2030. Foto: Dok. Istimewa)

Untuk memastikan pelaksanaan yang efektif di tingkat global dan nasional, WHO SPECS 2030 mengusung 4 pendekatan utama dalam membangun kemitraan dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
 

1. Penguatan kerangka normatif


WHO akan mengembangkan sumber daya tambahan berdasarkan pedoman teknis yang telah ada di bidang kesehatan mata. Melalui konsultasi dengan pakar internasional, inisiatif ini mendukung negara anggota dan mitra global dalam melaksanakan hasil yang ditetapkan dalam WHO SPECS 2030.
 

2. Pembentukan Jaringan Global SPECS


WHO membentuk wadah kolaboratif bagi lembaga antar-pemerintah, organisasi non-pemerintah, institusi akademik, sektor swasta, dan yayasan filantropi untuk mendorong advokasi dan aksi bersama, berbagi pengalaman, serta
memperluas jejaring profesional. 

Fokusnya mencakup peningkatan kesadaran dan permintaan layanan, penguatan tenaga kerja, serta integrasi layanan dan rantai pasok produk.
 

3. Dialog dengan sektor swasta


WHO akan memfasilitasi dialog dengan pelaku industri optik, farmasi, teknologi, penyedia layanan kesehatan swasta, dan perusahaan asuransi guna mendorong kontribusi nyata dari sektor swasta dalam memperluas cakupan layanan kelainan refraksi, terutama di negara dengan sumber daya rendah dan menengah.
 

4. Keterlibatan di tingkat regional dan nasional


WHO akan memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan lembaga kesehatan di berbagai wilayah untuk mempercepat implementasi komitmen global. 

Upaya ini mencakup dialog kebijakan, lokakarya nasional, serta kegiatan peningkatan kapasitas dan kesadaran publik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH