FITNESS & HEALTH
Apakah Mendengkur Selalu Dikatakan Tidur Nyenyak?
Raka Lestari
Sabtu 30 Oktober 2021 / 11:09
Jakarta: Banyak orang yang menganggap bahwa ketika tidur mendengkur, maka tidurnya bisa dikatakan pulas. Padahal sebenarnya, mendengkur ketika sedang tidur belum tentu menjadi tanda tidur yang nyenyak. Mendengkur ketika tidur bisa menjadi pertanda kondisi lainnya seperti obstructive sleep apnea (OSA) atau gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur.
“Biasanya pada pasien OSA itu ditandai dengan mendengkur. Dan ketika mendengkur itu ternyata ada henti napas,” ujar Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp.THT-KL (K), FICS, dokter spesialis THT - bedah kepala & leher konsultan laring faring yang berpraktik di RS Pondok Indah, dalam acara media discussion.
Menurut dr. Fauziah, ketika mendengkur maka kualitas tidur akan terganggu. Dan ketika tidur berkualitas tidak terjadi, perbaikan dari sel-sel tubuhmu terganggu.
"Padahal, di masa covid-19 seperti sekarang imunitas sangat dibutuhkan. Ketika kita tidurnya tidak benar maka proses imun ini tidak terjadi,” ujar dr. Fauziah.
“Gejala OSA ini ada gejala malam dan gejala siang. Pada malam hari biasanya suara mendengkurnya keras, semakin lama semakin keras. Biasanya pasangannya mengamati bahwa suara dengkuran ini kadang-kadang hilang. Dan ternyata hilangnya itu diikuti dengan gerakan perut yang paradoks,” kata dr. Fauziah.
Artinya perut seperti bernapas, namun kalau dilihat sebenarnya dia tidak bernapas. Diikuti dengan batuk-batuk atau tersedak.
"Pada anak kecil biasanya tidur mereka akan gelisah karena dia akan mencari posisi yang nyaman buat bernapas. Atau pada orang tua juga sering ke kamar mandi karena ada gangguan dari hormon tertentu yaitu ADH yang menyebabkan gangguan berkemih,” tambah dr. Fauziah.
“Sedangkan gejala siang hari, biasanya karena tidurnya terputus-putus oleh batuk, tersedak, bolak-balik ke kamar mandi. Akibatnya akan terjadi fragmentasi pada kualitas tidurnya. Sehingga keesokan harinya dia bangun tidak segar,” jelas dr. Fauziah.
Gejala siang hari lainnya, menurut dr. Fauziah adalah, adanya rasa kantuk di siang hari atau daytime sleepiness. Kadang-kadang menjadi lupa atau konsentrasinya susah.
"Pada anak kecil biasanya prestasi di kelasnya akan turun. Pada anak yang masih sangat kecil biasanya dia akan jadi hiperaktif. Mudah sekali marah atau tantrum, atau bahkan tertidur ketika aktivitas di siang hari,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Biasanya pada pasien OSA itu ditandai dengan mendengkur. Dan ketika mendengkur itu ternyata ada henti napas,” ujar Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp.THT-KL (K), FICS, dokter spesialis THT - bedah kepala & leher konsultan laring faring yang berpraktik di RS Pondok Indah, dalam acara media discussion.
Menurut dr. Fauziah, ketika mendengkur maka kualitas tidur akan terganggu. Dan ketika tidur berkualitas tidak terjadi, perbaikan dari sel-sel tubuhmu terganggu.
"Padahal, di masa covid-19 seperti sekarang imunitas sangat dibutuhkan. Ketika kita tidurnya tidak benar maka proses imun ini tidak terjadi,” ujar dr. Fauziah.
Gejala OSA
“Gejala OSA ini ada gejala malam dan gejala siang. Pada malam hari biasanya suara mendengkurnya keras, semakin lama semakin keras. Biasanya pasangannya mengamati bahwa suara dengkuran ini kadang-kadang hilang. Dan ternyata hilangnya itu diikuti dengan gerakan perut yang paradoks,” kata dr. Fauziah.
Artinya perut seperti bernapas, namun kalau dilihat sebenarnya dia tidak bernapas. Diikuti dengan batuk-batuk atau tersedak.
"Pada anak kecil biasanya tidur mereka akan gelisah karena dia akan mencari posisi yang nyaman buat bernapas. Atau pada orang tua juga sering ke kamar mandi karena ada gangguan dari hormon tertentu yaitu ADH yang menyebabkan gangguan berkemih,” tambah dr. Fauziah.
“Sedangkan gejala siang hari, biasanya karena tidurnya terputus-putus oleh batuk, tersedak, bolak-balik ke kamar mandi. Akibatnya akan terjadi fragmentasi pada kualitas tidurnya. Sehingga keesokan harinya dia bangun tidak segar,” jelas dr. Fauziah.
Gejala siang hari lainnya, menurut dr. Fauziah adalah, adanya rasa kantuk di siang hari atau daytime sleepiness. Kadang-kadang menjadi lupa atau konsentrasinya susah.
"Pada anak kecil biasanya prestasi di kelasnya akan turun. Pada anak yang masih sangat kecil biasanya dia akan jadi hiperaktif. Mudah sekali marah atau tantrum, atau bahkan tertidur ketika aktivitas di siang hari,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)