FITNESS & HEALTH

Waspadai Bahaya Menyemprotkan Parfum di Sekitar Si Kecil

Mia Vale
Minggu 19 Januari 2025 / 22:00
Jakarta: Pada zaman sekarang ini, parfum merupakan salah satu jenis kosmetik yang wajib dimiliki. Pasalnya, dengan menyemprotkan parfum, tampilanmu akan semakin sempurna, seperti dandanan oke, outfit stylist, harum pula. Wah, benar-benar paket komplet! 

Tapi ingat, saat menyemprotkan parfum kamu, jangan dekat anak-anak, ya, terlebih dekat bayi yang baru lahir. Lho, kenapa?

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh JAMA Network Open, parfum dan produk wewangian dapat secara diam-diam membahayakan kesehatan, khususnya anak-anak. Penelitian ini menyoroti sekelompok bahan kimia yang dikenal sebagai ftalat. 

Bahan kimia ini umum ditemukan dalam parfum populer, cat kuku, dan produk perawatan rambut, produk plastik, kemasan makanan, dan bahkan makanan kita sendiri. Dan memang, kita sulit untuk menghindari paparannya. Jadi, meskipun parfum itu wangi dan mahal, namun menyemprotkannya di depan si kecil bisa berbahaya. 
 

Bahaya ftalat bagi anak



(Ia mengatakan risiko iritasi atau kerusakan kulit akibat penggunaan parfum di dekat bayi sama dengan risiko anak kecil lainnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Kekhawatirannya terletak pada efek jangka panjang dan multigenerasi dari bahan kimia ini pada tubuh. Ftalat telah dikaitkan dengan berbagai hasil yang berbahaya, termasuk resistensi insulin, penyakit kardiovaskular, bahkan masalah perkembangan pada anak-anak. 

Studi JAMA menemukan bahwa kadar ftalat dalam urine yang lebih tinggi pada remaja dikaitkan dengan peningkatan risiko hiperaktif sebesar 25 persen. Selain itu, kelompok penelitian yang sama menemukan bahwa anak-anak ini juga memiliki kinerja yang lebih buruk dalam mata pelajaran seperti matematika.

Seolah-olah itu tidak cukup mengkhawatirkan, penelitian juga menunjukkan bahwa ftalat dapat mengganggu sistem endokrin, mengganggu hormon yang mengatur segalanya mulai dari pertumbuhan hingga kesehatan reproduksi kita. Tak heran bila para ahli merasa khawatir. 

Pasalnya, mengutip laman ABC.net, hormon yang diproduksi oleh kelenjar seperti tiroid dan hipofisis mengatur fungsi-fungsi penting, termasuk metabolisme, suasana hati, dan reproduksi. Ftalat, bersama dengan bahan kimia lain seperti paraben, diklasifikasikan sebagai bahan kimia pengganggu endokrin (EDC).

Andrea Gore, seorang profesor farmakologi dan toksikologi di University of Texas di Austin mengatakan kepada Washington Post, "Bahan kimia dapat mengganggu sperma atau sel telur, yang berpotensi memengaruhi kesehatan anak yang belum lahir." 

Satu lagi, menurut penelitian yang dikutip dari web National Library of Medicine America, menunjukkan bahwa jika anak laki-laki terpapar ftalat, kadar testosteronnya akan lebih rendah. Sedangkan anak perempuan akan mengalami pubertas dini.

Baca juga: 5 Tips Membedakan Parfum Asli atau Palsu
 

Parfum bagi paru-paru bayi


Profesor Shyamali Dharmage, kepala bidang alergi dan kesehatan paru-paru di Fakultas Kependudukan dan Kesehatan Global Universitas Melbourne. Profesor Dharmage mengatakan, memang “tidak ada bukti kuat” mengenai efek berbahaya parfum khususnya pada bayi baru lahir. 

Namun, mereka lebih mungkin terkena dampaknya dibandingkan orang dewasa, karena paru-paru mereka masih dalam tahap perkembangan.
 

Parfum dan iritasi kulit bayi


Kekhawatiran lainnya adalah parfum atau wewangian dapat merusak kulit bayi baru lahir. Ia mengatakan risiko iritasi atau kerusakan kulit akibat penggunaan parfum di dekat bayi sama dengan risiko anak kecil lainnya. 

“Ada risiko yang sama jika anak kecil mengalami iritasi akibat parfum pada kulit,” jelas Dr Orchard. Jadi orang tua harus melindungi anak-anak mereka dari kontak dengan bahan kimia yang tidak perlu. Karena pada dasarnya segala sesuatu adalah hal baru bagi bayi.

Para ahli menyarankan untuk melakukan perubahan kecil dan berkelanjutan guna meminimalkan paparan terhadap bahan kimia berbahaya ini. Salah satu caranya adalah dengan beralih ke produk perawatan pribadi bebas ftalat. 

Ya, beralih ke produk perawatan kulit dan kecantikan yang lebih bersih dan alami dapat sangat membantu dalam meminimalkan paparan. Biasan membaca daftar bahan dengan saksama. Ingat, beberapa produk mungkin mencantumkan "pewangi" tanpa menyebutkan bahan kimia yang digunakan, termasuk ftalat, yang tidak selalu disebutkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH