FEATURE
Kenalan dengan Hani Fitriani, si Ratu Toa GBK yang Rajin Gelorakan Olahraga Pound
A. Firdaus
Senin 26 Juni 2023 / 07:20
Jakarta: Disambut senyum yang memesona, plus dengan aura yang penuh energi, Medcom.id dan beberapa rekan media bertemu dengan Hani Fitriani. Terlihat sekali, mojang Bandung yang kerap disapa Kak Hani ini rajin berolahraga.
Ya, Hani merupakan instruktur olahraga Pound, atau istilah penyebutannya PoundPro. Hani yang tertarik bergelut di olahraga ini sejak 2019, mengaku sangat bersemangat menggelorakan olahraga Pound ke kaum urban di Jakarta.
Alhasil, Pound kini begitu happening di Ibu Kota, dan Hani mencatat kalau dia punya 200 sampai 250 peserta yang ikut olahraga Pound saat setiap kali ia membuka latihan.
Hani awalnya biasa nge-gym di salah pusat fitnes di Jakarta. Kemudian dia mulai mengikuti olahraga Zumba dan mendapatkan lisensi pada 2018.
"Saya tertarik ke zumba karena lebih unik, lebih bervariasi, dan bisa happy. Maka itu saya ambil lisensi meski saya enggak punya basic dance. Untuk mendapatkan lisensinya pun cukup sehari," ujar Hani.
Tak puas dengan Zumba, Hani mulai terpincut Pound. Menurutnya, Pound memiliki gerakan yang tak hanya fokus pada penurunan berat badan, melainkan juga pembentukan bagian tubuh tertentu, seperti perut, tangan, bokong, hingga paha.

"Saat ini meninggalkan zumba karena saya lebih bersinar di Pound, kalau zumba ibaratnya setiap tikungan ada. Nah, kalau pound jarang, tapi sekarang sudah banyak dengan komunitas. Saya juga menyediakan komunitas wadah untuk mereka yang mau belajar, dan punya panggung," ucap Hani.
Tak butuh waktu lama, Hani pun kembali mendapatkan lisensi Pound dari Amerika-nya langsung. Dan ada kejadian unik dalam proses pendaftaran dalam mendapatkan sertifikat Poundpro.
"Uniknya, ketika saya tidur, suami saya mendaftarkan saya untuk mendapatkan lisensi Pound. Usai itu, saya bisa menggunakan track, koreo, bahkan logo Pound," terang perempuan yang kerap disapa Ratu Toa oleh para pesertanya.
Istri dari Souw Willy ini juga menekankan perbedaan antara Zumba dengan Pound. Meski sama-sama menggunakan musik, hanya saja di zumba, setiap instruktur boleh mencari gaya atau koreo sendiri.
"Sedangkan kalau di pound, semua koreo sudah ditentukan dan tidak boleh mengarang atau improvisasi sendiri. Jadi semua sudah diopackaging dari Amerika. Jadi harus sama, terutama ripstix," jelas Hani.
Olahraga Pound pertama kali dicetuskan oleh Kirsten Potenza asal Amerika Serikat. Menurut Hani, Kirsten menciptakan olahraga ini karena dulunya seorang drumer.
"Kirsten dulu adalah pemain drum, dia mau main drum ternyata enggak ada kursinya. Akhirnya dia bermain drum sambil squat. Di situ dia merasakan kok energi dari bermain drum sambil squat kok banyak yang terbentuk, baik di badan atau pun kaki. Dan akhirnya terciptalah olahraga pound," cerita Hani.
Seperti halnya bermain drum, Pound ini juga menggunakan stik, berwarna hijau yang biasa disebut Ripstix. Bentuknya pun mirip stik drum.

"Untuk stik yang digunakan Pound ini ada ciri khasnya, yaitu di bagian tengah stik ada tulisan pound. Ada beratnya juga dan bisa patah. Fungsinya sendiri untuk membantu membentuk bagian tubuh dengan gerakan," terang Hani.
"Saya sebagai instruktur harus mengedukasi terhadap peserta yang mengikuti olahraga saya, yaitu kalian tidak boleh menggunakan ripstix lain selain ripstix asli dari pound. Enggak usah beli, instrukturnya yang nyediain, tapi kalau mau beli harganya Rp500 ribu. Jadi cukup serahkan KTP sebagai jaminan saat latihan Pound," sambung pencinta baso dan mie ayam ini.
Sejatinya, untuk durasi latihannya yaitu 45 menit. Selama itu akan ada 13 track yang digunakan. Namun, Hani kerap menyisipkan gerakan zumba sebagai pemanasan dan cooling down. Selama itu setidaknya ada 500 hingga 600 kalori yang dikeluarkan.
Hani biasa menggelar latihan Pound di GBK setiap Senin, Rabu, dan Sabtu pagi. Di situ hani bekerjasama dengan komunitas Rocca Space yang biasa menyediakan wadah berbagai macam kelas olahraga, salah satunya Pound.
"Saya juga merambah di Central Park, di MNC setiap Kamis, kalau Jumat saya ada di Taman Anggrek. Kemudian kalau Minggu ada event atau brand yang membutuhkan instruktur," terangnya.

Lantaran padatnya jadwal Hani dalam menggelar latihan, maka ia menghadirkan Hanny and Friends. Wadah ini agar para peserta yang tak bisa latihan saat ia memimpin, bisa dengan para Poundpro lainnya yang memang ingin membuka kelas.
"Saya juga menciptakan komunitas hani and friends. Kalau peserta banyak, saya menyediakan wadah terhadap instruktur baru, yang mau belajar, yang mau punya panggung, dan punya kelas," tuturnya.
Jika kamu tertarik mengikuti olahraga ini, Hani juga memberikan 'siraman rohani' kepada para peserta baru. Menurutnya hal itu penting, karena Pound merupakan olahraga yang tak cukup dilakukan sekali.

"Yang saya share terhadap peserta baru olahraga pound, kalau bisa intensitasnya ditingkatkan, contoh yang seminggu sekali jadi seminggu 2 kali, karena habis pound pada sakit badan," ungkap Hani.
"Olahraga ini memiliki beberapa gerakan seperti squat jump, lunges, mountain climber, hingga burpee yang dipadukan dengan gerakan menabuh drum. Nanti akan ada efek tak bisa jongkok, bagi kamu yang baru pertama kali mengikutinya. Jadi jangan lupa minum obat pegal linu," pungkasnya.
Nama: Hani Fitriani
Tempat tanggal lahir: Bandung 05 juni 1987
Nama suami: Souw Willy
Makanan favorit: mie dan baso
Minuman favorit: minuman manis
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Ya, Hani merupakan instruktur olahraga Pound, atau istilah penyebutannya PoundPro. Hani yang tertarik bergelut di olahraga ini sejak 2019, mengaku sangat bersemangat menggelorakan olahraga Pound ke kaum urban di Jakarta.
Alhasil, Pound kini begitu happening di Ibu Kota, dan Hani mencatat kalau dia punya 200 sampai 250 peserta yang ikut olahraga Pound saat setiap kali ia membuka latihan.
Terpincut Pound
Hani awalnya biasa nge-gym di salah pusat fitnes di Jakarta. Kemudian dia mulai mengikuti olahraga Zumba dan mendapatkan lisensi pada 2018.
"Saya tertarik ke zumba karena lebih unik, lebih bervariasi, dan bisa happy. Maka itu saya ambil lisensi meski saya enggak punya basic dance. Untuk mendapatkan lisensinya pun cukup sehari," ujar Hani.
Tak puas dengan Zumba, Hani mulai terpincut Pound. Menurutnya, Pound memiliki gerakan yang tak hanya fokus pada penurunan berat badan, melainkan juga pembentukan bagian tubuh tertentu, seperti perut, tangan, bokong, hingga paha.

"Saat ini meninggalkan zumba karena saya lebih bersinar di Pound, kalau zumba ibaratnya setiap tikungan ada. Nah, kalau pound jarang, tapi sekarang sudah banyak dengan komunitas. Saya juga menyediakan komunitas wadah untuk mereka yang mau belajar, dan punya panggung," ucap Hani.
Tak butuh waktu lama, Hani pun kembali mendapatkan lisensi Pound dari Amerika-nya langsung. Dan ada kejadian unik dalam proses pendaftaran dalam mendapatkan sertifikat Poundpro.
"Uniknya, ketika saya tidur, suami saya mendaftarkan saya untuk mendapatkan lisensi Pound. Usai itu, saya bisa menggunakan track, koreo, bahkan logo Pound," terang perempuan yang kerap disapa Ratu Toa oleh para pesertanya.
Istri dari Souw Willy ini juga menekankan perbedaan antara Zumba dengan Pound. Meski sama-sama menggunakan musik, hanya saja di zumba, setiap instruktur boleh mencari gaya atau koreo sendiri.
"Sedangkan kalau di pound, semua koreo sudah ditentukan dan tidak boleh mengarang atau improvisasi sendiri. Jadi semua sudah diopackaging dari Amerika. Jadi harus sama, terutama ripstix," jelas Hani.
Sejarah terciptanya olahraga Pound
Olahraga Pound pertama kali dicetuskan oleh Kirsten Potenza asal Amerika Serikat. Menurut Hani, Kirsten menciptakan olahraga ini karena dulunya seorang drumer.
"Kirsten dulu adalah pemain drum, dia mau main drum ternyata enggak ada kursinya. Akhirnya dia bermain drum sambil squat. Di situ dia merasakan kok energi dari bermain drum sambil squat kok banyak yang terbentuk, baik di badan atau pun kaki. Dan akhirnya terciptalah olahraga pound," cerita Hani.
Seperti halnya bermain drum, Pound ini juga menggunakan stik, berwarna hijau yang biasa disebut Ripstix. Bentuknya pun mirip stik drum.

"Untuk stik yang digunakan Pound ini ada ciri khasnya, yaitu di bagian tengah stik ada tulisan pound. Ada beratnya juga dan bisa patah. Fungsinya sendiri untuk membantu membentuk bagian tubuh dengan gerakan," terang Hani.
"Saya sebagai instruktur harus mengedukasi terhadap peserta yang mengikuti olahraga saya, yaitu kalian tidak boleh menggunakan ripstix lain selain ripstix asli dari pound. Enggak usah beli, instrukturnya yang nyediain, tapi kalau mau beli harganya Rp500 ribu. Jadi cukup serahkan KTP sebagai jaminan saat latihan Pound," sambung pencinta baso dan mie ayam ini.
Sejatinya, untuk durasi latihannya yaitu 45 menit. Selama itu akan ada 13 track yang digunakan. Namun, Hani kerap menyisipkan gerakan zumba sebagai pemanasan dan cooling down. Selama itu setidaknya ada 500 hingga 600 kalori yang dikeluarkan.
Hanny and friends
Hani biasa menggelar latihan Pound di GBK setiap Senin, Rabu, dan Sabtu pagi. Di situ hani bekerjasama dengan komunitas Rocca Space yang biasa menyediakan wadah berbagai macam kelas olahraga, salah satunya Pound.
"Saya juga merambah di Central Park, di MNC setiap Kamis, kalau Jumat saya ada di Taman Anggrek. Kemudian kalau Minggu ada event atau brand yang membutuhkan instruktur," terangnya.

Lantaran padatnya jadwal Hani dalam menggelar latihan, maka ia menghadirkan Hanny and Friends. Wadah ini agar para peserta yang tak bisa latihan saat ia memimpin, bisa dengan para Poundpro lainnya yang memang ingin membuka kelas.
"Saya juga menciptakan komunitas hani and friends. Kalau peserta banyak, saya menyediakan wadah terhadap instruktur baru, yang mau belajar, yang mau punya panggung, dan punya kelas," tuturnya.
Siraman rohani
Jika kamu tertarik mengikuti olahraga ini, Hani juga memberikan 'siraman rohani' kepada para peserta baru. Menurutnya hal itu penting, karena Pound merupakan olahraga yang tak cukup dilakukan sekali.

"Yang saya share terhadap peserta baru olahraga pound, kalau bisa intensitasnya ditingkatkan, contoh yang seminggu sekali jadi seminggu 2 kali, karena habis pound pada sakit badan," ungkap Hani.
"Olahraga ini memiliki beberapa gerakan seperti squat jump, lunges, mountain climber, hingga burpee yang dipadukan dengan gerakan menabuh drum. Nanti akan ada efek tak bisa jongkok, bagi kamu yang baru pertama kali mengikutinya. Jadi jangan lupa minum obat pegal linu," pungkasnya.
Nama: Hani Fitriani
Tempat tanggal lahir: Bandung 05 juni 1987
Nama suami: Souw Willy
Makanan favorit: mie dan baso
Minuman favorit: minuman manis
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)