FAMILY
Keguguran Janin tak Hanya Karena Ibunya, Ini Penjelasan Sebabnya!
Aulia Putriningtias
Kamis 22 Februari 2024 / 11:09
Jakarta: Menunggu Si Kecil lahir ke dunia adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh orang tua dan keluarga. Namun, berbagai kejadian di luar dugaan tentunya tak dapat dihindari, termasuk keguguran.
Keguguran atau spontaneus abortion adalah akhir kehamilan tak terduga yang biasanya terjadi pada usia janin kurang dari 20 minggu. Jika keguguran terjadi, biasanya akan menyebabkan perdarahan pada sang ibu.
Menurut dr. Novan Satya Pamungkas, SpOG, Subsp. KFM selaku Dokter Spesialis Obgyn di Rumah Sakit Pondok Indah, penyebab keguguran pada kehamilan tak hanya dari sang ibu saja. Para suami juga bisa menjadi penyebab, hingga genetik yang diturunkan kepada janin.
"Jadi penyebab keguguran itu pasti tidak dari perempuan aja, ternyata kalau kita telusuri data, penyebab keguguran kedua terbesar adalah kelainan genetik pada janin," kata dr. Novan pada media briefing di Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024.
"Janinnya itu enggak normal karena kelainan genetik. Bukan berarti bapak atau ibunya ada masalah genetik, ya. Bisa jadi spermanya atau sel telurnya jelek, ketemu, ya (keguguran)," lanjutnya.
Namun, menurut dr. Novan sendiri memang keguguran pada ibu hamil memiliki banyak latar belakang masalah. Tidak hanya terpaut pada sang ibu. Bahkan, bisa saja alasannya memang tidak diketahui.
"Sayangnya seringkali sulit membuktikan apakah memang keguguran akibat kelainan genetik atau tidak," jelasnya.
Baca juga: Bisa Keguguran, Sebaiknya Bumil Hindari 6 Makanan Ini
Selain itu, keguguran karena kelelahan beraktivitas juga bukan alasan utama mengapa seorang ibu bisa mengalaminya. Karena, jika diteliti lebih dalam, mungkin akan menemukan penyebab pastinya.
"Sebenarnya tidak, ibu (hamil) kecapean itu mitos. Kalau kita teliti lebih dalam itu pasti ada penyebabnya," tegasnya.
Ia pun memberikan informasi mengenai tanda-tanda keguguran yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, antara lain:
- Kram dan nyeri di perut bagian bawah
- Keluarnya cairan dari vagina
- Tidak lagi mengalami gejala kehamilan
- Sakit punggung
- Kontraksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Keguguran atau spontaneus abortion adalah akhir kehamilan tak terduga yang biasanya terjadi pada usia janin kurang dari 20 minggu. Jika keguguran terjadi, biasanya akan menyebabkan perdarahan pada sang ibu.
Menurut dr. Novan Satya Pamungkas, SpOG, Subsp. KFM selaku Dokter Spesialis Obgyn di Rumah Sakit Pondok Indah, penyebab keguguran pada kehamilan tak hanya dari sang ibu saja. Para suami juga bisa menjadi penyebab, hingga genetik yang diturunkan kepada janin.
"Jadi penyebab keguguran itu pasti tidak dari perempuan aja, ternyata kalau kita telusuri data, penyebab keguguran kedua terbesar adalah kelainan genetik pada janin," kata dr. Novan pada media briefing di Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024.
"Janinnya itu enggak normal karena kelainan genetik. Bukan berarti bapak atau ibunya ada masalah genetik, ya. Bisa jadi spermanya atau sel telurnya jelek, ketemu, ya (keguguran)," lanjutnya.
Namun, menurut dr. Novan sendiri memang keguguran pada ibu hamil memiliki banyak latar belakang masalah. Tidak hanya terpaut pada sang ibu. Bahkan, bisa saja alasannya memang tidak diketahui.
"Sayangnya seringkali sulit membuktikan apakah memang keguguran akibat kelainan genetik atau tidak," jelasnya.
Baca juga: Bisa Keguguran, Sebaiknya Bumil Hindari 6 Makanan Ini
Selain itu, keguguran karena kelelahan beraktivitas juga bukan alasan utama mengapa seorang ibu bisa mengalaminya. Karena, jika diteliti lebih dalam, mungkin akan menemukan penyebab pastinya.
"Sebenarnya tidak, ibu (hamil) kecapean itu mitos. Kalau kita teliti lebih dalam itu pasti ada penyebabnya," tegasnya.
Ia pun memberikan informasi mengenai tanda-tanda keguguran yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, antara lain:
- Kram dan nyeri di perut bagian bawah
- Keluarnya cairan dari vagina
- Tidak lagi mengalami gejala kehamilan
- Sakit punggung
- Kontraksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)