FITNESS & HEALTH

Apakah Konsumsi Banyak Vitamin C Bisa Mengubah Kulit Secara Fisik?

Mia Vale
Minggu 28 Desember 2025 / 15:00
Jakarta: Diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology, penelitian menemukan bahwa kadar vitamin C di kulit sangat mirip dengan kadar di dalam darah (plasma). Peningkatan asupan melalui makanan kaya vitamin C terbukti meningkatkan konsentrasi vitamin C baik dalam darah maupun kulit. 

Studi ini mengikuti 24 orang dewasa sehat di Aotearoa Selandia Baru dan Jerman. Peserta yang meningkatkan kadar vitamin C plasma mereka dengan mengonsumsi dua buah kiwi SunGold yang kaya vitamin C setiap hari menunjukkan peningkatan yang jelas dalam vitamin C di dalam kulit mereka.

Peningkatan ini dikaitkan dengan kulit yang lebih tebal (produksi kolagen) dan pembaruan lapisan kulit terluar yang lebih besar. 
 
Penulis utama, Profesor Margreet Vissers dari Mātai Hāora -- Pusat Biologi dan Kedokteran Redoks di Departemen Patologi dan Kedokteran Molekuler, menggambarkan hasil tersebut sebagai hal yang mengejutkan. 

"Kekuatan hubungan antara ketebalan kulit dan asupan vitamin C sangat meyakinkan," jelasnya melalui Science Daily.
 

Vitamin C berpindah dari darah ke kulit 


Menurut Profesor Vissers, hubungan antara vitamin C dalam darah dan vitamin C di kulit sangat menonjol dibandingkan dengan organ lain. Tim peneliti juga menemukan bahwa vitamin C yang beredar dalam aliran darah mencapai setiap lapisan kulit dan mendukung fungsi kulit yang lebih sehat. 

Dengan kata lain, Prof. Vissers dan tim-lah yang menunjukkan bahwa vitamin C dalam sirkulasi darah menembus semua lapisan kulit dan dikaitkan dengan peningkatan fungsi kulit. 

Studi ini menunjukkan bahwa sel-sel kulit sangat efisien dalam menyerap vitamin C dari darah, dengan penyerapan ke lapisan epidermis terluar tampaknya menjadi prioritas.
 

Perubahan pola makan 



(Buah kiwi sangat kaya akan vitamin C dan dapat memenuhi sebagian besar bahkan seluruh kebutuhan vitamin C harianmu dalam satu buah. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Para peserta diminta untuk mengonsumsi dua buah Kiwi Gold setiap hari selama delapan minggu. Ini memberikan setara dengan 250 mikrogram vitamin C. 

Lalu tim peneliti mengumpulkan sampel kulit sebelum dan sesudah intervensi, dengan analisis terpisah yang memungkinkan kami untuk melihat lapisan basal kulit di Christchurch dan lapisan kulit dermal luar serta uji fungsi kulit di Jerman. 

Peserta Jerman direkrut dan diuji oleh Institut SGS Fresenius di Hamburg, yang memiliki kemampuan teknis untuk mengumpulkan sampel dari lapisan kulit dermal luar (lapisan "atap" lepuh). 

Institut tersebut mengevaluasi regenerasi kulit menggunakan pengukuran ultrasonik ketebalan kulit, elastisitas, perlindungan UV, dan pembaharuan sel epidermis untuk menilai fungsi kulit secara keseluruhan.
 

Peningkatan kolagen dan pembaruan kulit 


Salah satu temuan paling signifikan adalah peningkatan ketebalan kulit yang terukur di antara para peserta, yang menunjukkan peningkatan produksi kolagen bersamaan dengan regenerasi sel epidermis yang lebih cepat. 

"Selain kiwi SunGold, kami menyarankan bahwa meningkatkan asupan vitamin C dalam makanan Anda akan menghasilkan penyerapan vitamin C yang efektif ke semua bagian kulit," jelas Profesor Vissers. 

Dan para peneliti memperkirakan manfaat serupa dari makanan kaya vitamin C lainnya, terutama buah-buahan dan sayuran segar seperti jeruk, beri, paprika, dan brokoli. 
   

Asupan harian sangat penting 


Mempertahankan kadar vitamin C yang stabil dalam darah sangat penting, karena tubuh tidak menyimpan vitamin tersebut dalam jangka panjang. Profesor Vissers mencatat bahwa individu sehat dapat mencapai kadar plasma optimal dengan sekitar 250 mg vitamin C per hari. 

Yang penting, menjaga kadar plasma tetap optimal, yakni berkisar sekitar 250 mg per hari. Namun, karena tubuh tidak menyimpan vitamin tersebut, direkomendasikan 5 porsi atau lebih per hari, setiap hari, dari makanan yang disebutkan di atas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH