Jakarta: Kelahiran prematur adalah saat bayi lahir sebelum waktunya biasanya sebelum 37 minggu kehamilan. Kondisi ini bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi keluarga.
Bayi yang lahir lebih awal sering kali belum siap sepenuhnya untuk dunia luar. Sebab organ-organnya seperti jantung, paru-paru, dan otak masih dalam tahap perkembangan akhir di dalam rahim.
Kondisi ini membuat mereka rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, mulai dari kesulitan bernapas hingga risiko infeksi yang lebih tinggi. Bahkan bisa memengaruhi pertumbuhan serta perkembangan mereka di masa depan.
Dilansir dari BabyCenter, otak, paru-paru, hati, dan organ lain bayi terus berkembang pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Jadi bayi yang lahir prematur belum memiliki kesempatan untuk organ-organ tersebut berkembang sepenuhnya.
Mereka mungkin mengalami kesulitan bernapas, mengatur suhu tubuh, dan menyusu. Mereka mungkin mengalami masalah penglihatan, pendengaran, dan masalah pada usus serta sistem saraf. Bayi prematur juga mungkin mengalami keterlambatan perkembangan.
Bayi yang lahir sebelum 32 minggu memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah bertanggung jawab atas sekitar 17 persen kematian bayi sebelum usia satu tahun.
Meskipun kelahiran prematur dapat menyebabkan masalah kesehatan serius atau bahkan fatal bagi bayi, banyak kemajuan teknologi telah dibuat untuk membantu merawat bayi prematur. Namun, banyak bayi prematur yang kemudian dapat hidup sehat.
Jika melahirkan prematur, bayi akan ditangani oleh tim tenaga medis, termasuk neonatologist. Tergantung seberapa dini bayi prematur lahir. Mereka mungkin perlu tinggal di unit perawatan intensif neonatal (NICU) untuk beberapa minggu atau bulan.
Secara tradisional, orang tua diberitahu untuk mengharapkan bayi tinggal di NICU hingga tanggal kelahiran yang diperkirakan. Beberapa bayi dipulangkan lebih awal yang lain lebih lambat.
Di NICU, bayi akan dipantau secara terus-menerus. Mereka akan ditimbang setidaknya sekali sehari. Ini adalah tanda baik ketika bayi prematur mulai menambah berat badan secara stabil.
Berikut tes untuk mendeteksi masalah yang mungkin timbul pada bayi akibat kelahiran prematur:
· Tes darah untuk kuning, gula darah rendah, infeksi, dan kadar gas darah.
· USG untuk memeriksa pendarahan di otak.
· Ekokardiogram untuk memeriksa kelainan jantung.
· Tes pendengaran standar.
· Screening bayi standar untuk penyakit seperti PKU dan hipotiroidisme.
· Pemeriksaan retinopati prematuritas (ROP) untuk memeriksa mata bayi.
· Tes urine untuk menentukan apakah ginjal bayi berfungsi dengan baik dan apakah bayi.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Bayi yang lahir lebih awal sering kali belum siap sepenuhnya untuk dunia luar. Sebab organ-organnya seperti jantung, paru-paru, dan otak masih dalam tahap perkembangan akhir di dalam rahim.
Kondisi ini membuat mereka rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, mulai dari kesulitan bernapas hingga risiko infeksi yang lebih tinggi. Bahkan bisa memengaruhi pertumbuhan serta perkembangan mereka di masa depan.
Dilansir dari BabyCenter, otak, paru-paru, hati, dan organ lain bayi terus berkembang pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Jadi bayi yang lahir prematur belum memiliki kesempatan untuk organ-organ tersebut berkembang sepenuhnya.
Mereka mungkin mengalami kesulitan bernapas, mengatur suhu tubuh, dan menyusu. Mereka mungkin mengalami masalah penglihatan, pendengaran, dan masalah pada usus serta sistem saraf. Bayi prematur juga mungkin mengalami keterlambatan perkembangan.
Bayi yang lahir sebelum 32 minggu memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah bertanggung jawab atas sekitar 17 persen kematian bayi sebelum usia satu tahun.
Meskipun kelahiran prematur dapat menyebabkan masalah kesehatan serius atau bahkan fatal bagi bayi, banyak kemajuan teknologi telah dibuat untuk membantu merawat bayi prematur. Namun, banyak bayi prematur yang kemudian dapat hidup sehat.
Jika melahirkan prematur, bayi akan ditangani oleh tim tenaga medis, termasuk neonatologist. Tergantung seberapa dini bayi prematur lahir. Mereka mungkin perlu tinggal di unit perawatan intensif neonatal (NICU) untuk beberapa minggu atau bulan.
Secara tradisional, orang tua diberitahu untuk mengharapkan bayi tinggal di NICU hingga tanggal kelahiran yang diperkirakan. Beberapa bayi dipulangkan lebih awal yang lain lebih lambat.
Di NICU, bayi akan dipantau secara terus-menerus. Mereka akan ditimbang setidaknya sekali sehari. Ini adalah tanda baik ketika bayi prematur mulai menambah berat badan secara stabil.
Berikut tes untuk mendeteksi masalah yang mungkin timbul pada bayi akibat kelahiran prematur:
· Tes darah untuk kuning, gula darah rendah, infeksi, dan kadar gas darah.
· USG untuk memeriksa pendarahan di otak.
· Ekokardiogram untuk memeriksa kelainan jantung.
· Tes pendengaran standar.
· Screening bayi standar untuk penyakit seperti PKU dan hipotiroidisme.
· Pemeriksaan retinopati prematuritas (ROP) untuk memeriksa mata bayi.
· Tes urine untuk menentukan apakah ginjal bayi berfungsi dengan baik dan apakah bayi.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)