FAMILY
Moms, Jangan Diabaikan Asupan Mikronutrien selama Kehamilan
A. Firdaus
Rabu 02 Juli 2025 / 11:15
Jakarta: Ibu hamil di Indonesia masih menghadapi tantangan serius terkait kekurangan mikronutrien. Laporan Kementerian Kesehatan dan UNICEF berjudul Maternal Nutrition in Indonesia 2023 menyebutkan bahwa, hampir 49% ibu hamil mengalami anemia dan 17,3% menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Kondisi-kondisi ini berdampak pada periode penting 1000 hari pertama kehidupan, dimulai sejak kehamilan, yang sangat menentukan kualitas hidup seseorang di masa depan.
Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa investasi pada nutrisi selama 1000 hari pertama kehidupan dapat meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan, dan produktivitas, serta membantu memutus rantai malnutrisi.
Studi juga menunjukkan bahwa intervensi nutrisi memberikan pengembalian investasi yang tinggi, dengan dampak jangka panjang berupa penurunan biaya kesehatan dan peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Baca juga: Ibu Hamil Punya Peran Penting Tekan Prevalensi Stunting
Menyoroti kebutuhan mendesak akan mikronutrien pada ibu hamil di Indonesia, dr. Boy Abidin, Sp.OG (K), Subspesialis Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi, mengatakan, tantangan kesehatan serius yang dihadapi ibu hamil di Indonesia menunjukkan bahwa asupan mikronutrien masih belum menjadi prioritas.
"Kekurangan asam folat aktif (metafolin), zat besi, vitamin D, dan kalsium sangat terkait dengan peningkatan risiko komplikasi kehamilan seperti anemia, preeklampsia, hingga cacat tabung saraf yang dampaknya bisa seumur hidup," kata dr. Boy saat sesi edukasi The Science Behind dengan tema: Perawatan Kesehatan Mandiri – Mendukung Kesehatan Selama Kehamilan yang dinisiasi Bayer.
Lengkapnya asupan mikronutrien selama kehamilan tidak bisa diabaikan, karena masing-masing nutrien memiliki peran spesifik untuk mendukung perkembangan janin yang optimal.
Asam folat aktif (metafolin) penting untuk pembentukan otak dan sumsum tulang belakang; zat besi membantu mencegah anemia melalui pembentukan hemoglobin; kalsium dan vitamin D bekerja sama untuk membangun tulang dan gigi yang kuat. DHA mendukung perkembangan otak dan mata; vitamin A menjaga kesehatan mata dan kulit; sementara seng berperan dalam pertumbuhan sel secara keseluruhan.
"Perawatan kesehatan mandiri yang komprehensif, mulai dari pemahaman mendalam hingga pemenuhan asupan yang cukup, adalah kunci. Ketika seorang ibu hamil dapat mengendalikan asupan nutrisinya, ia tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga melakukan investasi kesehatan terbaik bagi masa depan anaknya," tambah dr. Boy Abidin, Sp.OG (K).
1000 hari pertama kehidupan merupakan periode krusial untuk membangun fondasi kesehatan dan perkembangan seumur hidup. Nutrisi dan perawatan yang tepat pada masa ini sangat memengaruhi kemampuan anak untuk tumbuh, belajar, dan berkembang
secara optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kondisi-kondisi ini berdampak pada periode penting 1000 hari pertama kehidupan, dimulai sejak kehamilan, yang sangat menentukan kualitas hidup seseorang di masa depan.
Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa investasi pada nutrisi selama 1000 hari pertama kehidupan dapat meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan, dan produktivitas, serta membantu memutus rantai malnutrisi.
Studi juga menunjukkan bahwa intervensi nutrisi memberikan pengembalian investasi yang tinggi, dengan dampak jangka panjang berupa penurunan biaya kesehatan dan peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Baca juga: Ibu Hamil Punya Peran Penting Tekan Prevalensi Stunting
Menyoroti kebutuhan mendesak akan mikronutrien pada ibu hamil di Indonesia, dr. Boy Abidin, Sp.OG (K), Subspesialis Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi, mengatakan, tantangan kesehatan serius yang dihadapi ibu hamil di Indonesia menunjukkan bahwa asupan mikronutrien masih belum menjadi prioritas.
"Kekurangan asam folat aktif (metafolin), zat besi, vitamin D, dan kalsium sangat terkait dengan peningkatan risiko komplikasi kehamilan seperti anemia, preeklampsia, hingga cacat tabung saraf yang dampaknya bisa seumur hidup," kata dr. Boy saat sesi edukasi The Science Behind dengan tema: Perawatan Kesehatan Mandiri – Mendukung Kesehatan Selama Kehamilan yang dinisiasi Bayer.
Lengkapnya asupan mikronutrien selama kehamilan tidak bisa diabaikan, karena masing-masing nutrien memiliki peran spesifik untuk mendukung perkembangan janin yang optimal.
Asam folat aktif (metafolin) penting untuk pembentukan otak dan sumsum tulang belakang; zat besi membantu mencegah anemia melalui pembentukan hemoglobin; kalsium dan vitamin D bekerja sama untuk membangun tulang dan gigi yang kuat. DHA mendukung perkembangan otak dan mata; vitamin A menjaga kesehatan mata dan kulit; sementara seng berperan dalam pertumbuhan sel secara keseluruhan.
"Perawatan kesehatan mandiri yang komprehensif, mulai dari pemahaman mendalam hingga pemenuhan asupan yang cukup, adalah kunci. Ketika seorang ibu hamil dapat mengendalikan asupan nutrisinya, ia tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga melakukan investasi kesehatan terbaik bagi masa depan anaknya," tambah dr. Boy Abidin, Sp.OG (K).
1000 hari pertama kehidupan merupakan periode krusial untuk membangun fondasi kesehatan dan perkembangan seumur hidup. Nutrisi dan perawatan yang tepat pada masa ini sangat memengaruhi kemampuan anak untuk tumbuh, belajar, dan berkembang
secara optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)