FAMILY
Tak hanya Stunting, Zat Besi juga Bermanfaat Mencegah Anemia pada Anak
A. Firdaus
Selasa 19 Desember 2023 / 13:13
Jakarta: Zat besi menjadi salah satu nutrisi yang bisa membantu anak terhindar dari Stunting. Tapi kenapa nutrisi ini begitu penting?
Kata dr. Hans Natanael Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT, zat besi bukan hanya dapat menghindari anak dari stunting, tapi juga penyakit lain. Biasanya diberikan setiap hari ketika anak berusia 4 bulan sampai 2 tahun.
"Bahkan kalau anaknya prematur, dari usia satu bulan tanpa memandang status zat besinya, karena kebanyakan anak-anak Indonesia itu kekurangan zat besi," ungkap dr. Hans.
Zat besi sudah rekomendasikan dan perlu diberikan setiap hari ke anak usia 4 bulan sampai usia 2 tahun. Bahkan kalau anaknya prematur, dari usia satu bulan tanpa memandang status zat besinya, karena kebanyakan anak-anak Indonesia itu kekurangan zat besi.
Baca juga: Masuk Hari Pertama Sekolah, Nutrisi jadi Faktor Kunci Kesiapan si Kecil
Dari data terakhir yang dilihat dr. Hans, sekitar 40 sampai 50 persen anak Indonesia mengalami kekurangan zat besi. Dan, salah satu penyakit yang timbul karena kekurangan zat besi, bisa rentan mengalami anemia.
"Anemia atau kurang darah merah tidak selalu menandakan anak menjadi pucat. Enggak selalu begitu gejala awalnya. Gejala awal anemia pada anak bisa saja tidak nafsu makan," terang dr. Hans.
"Selain itu anak juga enggak mau ngemil, makannya lama, berat badan kenaikannya tidak adekuat. Bahkan mereka jadi suka ngemut yang nyatanya bukan makanan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kata dr. Hans Natanael Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT, zat besi bukan hanya dapat menghindari anak dari stunting, tapi juga penyakit lain. Biasanya diberikan setiap hari ketika anak berusia 4 bulan sampai 2 tahun.
"Bahkan kalau anaknya prematur, dari usia satu bulan tanpa memandang status zat besinya, karena kebanyakan anak-anak Indonesia itu kekurangan zat besi," ungkap dr. Hans.
Zat besi sudah rekomendasikan dan perlu diberikan setiap hari ke anak usia 4 bulan sampai usia 2 tahun. Bahkan kalau anaknya prematur, dari usia satu bulan tanpa memandang status zat besinya, karena kebanyakan anak-anak Indonesia itu kekurangan zat besi.
Baca juga: Masuk Hari Pertama Sekolah, Nutrisi jadi Faktor Kunci Kesiapan si Kecil
Dari data terakhir yang dilihat dr. Hans, sekitar 40 sampai 50 persen anak Indonesia mengalami kekurangan zat besi. Dan, salah satu penyakit yang timbul karena kekurangan zat besi, bisa rentan mengalami anemia.
"Anemia atau kurang darah merah tidak selalu menandakan anak menjadi pucat. Enggak selalu begitu gejala awalnya. Gejala awal anemia pada anak bisa saja tidak nafsu makan," terang dr. Hans.
"Selain itu anak juga enggak mau ngemil, makannya lama, berat badan kenaikannya tidak adekuat. Bahkan mereka jadi suka ngemut yang nyatanya bukan makanan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)