FITNESS & HEALTH
Kenali Gejala Demensia, Salah Satunya Kesulitan Berkomunikasi
Medcom
Jumat 07 April 2023 / 18:11
Jakarta: Sebagian besar orang beranggapan bahwa demensia memiliki arti serupa dengan penyakit alzheimer. Namun, anggapan tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Pengidap alzheimer hampir semuanya mengalami demensia, tetapi tidak semua orang yang mengalami demensia juga mengidap alzheimer.
Demensia merupakan istilah yang menggambarkan sekelompok gejala yang meliputi keterampilan berpikir hingga berujung penurunan daya ingat. Gejala ini berkembang secara progresif sehingga fungsi otak tidak langsung mengalami penurunan secara drastis.
Demensia sendiri tidak tergolong sebagai penyakit, tetapi kumpulan gejala. Bahkan, demensia merupakan kondisi yang bukan disebabkan oleh bertambahnya usia, meski mayoritas pengidapnya adalah para lansia.
Jika dibiarkan, kondisi ini akan semakin memburuk sebelum gejala demensia muncul. Dilansir dari Docdoc, berikut beberapa gejala demensia:
Hilangnya ingatan, kepikunan, dan penuaan menjadi gejala yang paling umum dari demensia. Biasanya berawal dari lupa meletakkan barang pribadi hingga lupa alamat untuk pulang ke rumahnya. Gejala ini dapat semakin buruk seiring berjalannya waktu.
Pengidap demensia kerap kesulitan dalam mencari atau merangkai kata-kata yang tepat untuk mengomunikasikan keinginannya. Apabila hal ini bertambah parah, mereka akan lebih mudah marah hingga frustasi.
Biasanya pengidap demensia akan lebih sulit untuk membuat perencanaan dan mengatur suatu hal. Selain itu, pengidap demensia juga kesulitan untuk mengerjakan pekerjaan yang rumit. Hal ini bisa bermula dari kesulitan melakukan hal-hal sederhana, seperti menyiapkan makanan atau mencuci pakaian.
Bukan hanya kehilangan daya ingat, pengidap demensia kerap kali mengalami kebingungan ataupun disorientasi ketika melakukan suatu pekerjaan.
Tidak hanya perubahan dari sisi kognitif, pengidapnya juga mengalami sejumlah perubahan mental atau psikis. Hal ini karena berkurangnya kemampuan otak untuk berpikir, beralasan, dan mengingat sesuatu secara jelas.
Ketika terdapat kecurigaan dari beberapa gejala di atas, kamu dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke seorang spesialis.
Jessica Gracia Siregar
(FIR)
Demensia merupakan istilah yang menggambarkan sekelompok gejala yang meliputi keterampilan berpikir hingga berujung penurunan daya ingat. Gejala ini berkembang secara progresif sehingga fungsi otak tidak langsung mengalami penurunan secara drastis.
Demensia sendiri tidak tergolong sebagai penyakit, tetapi kumpulan gejala. Bahkan, demensia merupakan kondisi yang bukan disebabkan oleh bertambahnya usia, meski mayoritas pengidapnya adalah para lansia.
Jika dibiarkan, kondisi ini akan semakin memburuk sebelum gejala demensia muncul. Dilansir dari Docdoc, berikut beberapa gejala demensia:
1. Ingatan semakin menghilang
Hilangnya ingatan, kepikunan, dan penuaan menjadi gejala yang paling umum dari demensia. Biasanya berawal dari lupa meletakkan barang pribadi hingga lupa alamat untuk pulang ke rumahnya. Gejala ini dapat semakin buruk seiring berjalannya waktu.
2. Sulit merangkai kata
Pengidap demensia kerap kesulitan dalam mencari atau merangkai kata-kata yang tepat untuk mengomunikasikan keinginannya. Apabila hal ini bertambah parah, mereka akan lebih mudah marah hingga frustasi.
3. Kesulitan mengerjakan hal rumit
Biasanya pengidap demensia akan lebih sulit untuk membuat perencanaan dan mengatur suatu hal. Selain itu, pengidap demensia juga kesulitan untuk mengerjakan pekerjaan yang rumit. Hal ini bisa bermula dari kesulitan melakukan hal-hal sederhana, seperti menyiapkan makanan atau mencuci pakaian.
4. Kebingungan
Bukan hanya kehilangan daya ingat, pengidap demensia kerap kali mengalami kebingungan ataupun disorientasi ketika melakukan suatu pekerjaan.
5. Perubahan psikis
Tidak hanya perubahan dari sisi kognitif, pengidapnya juga mengalami sejumlah perubahan mental atau psikis. Hal ini karena berkurangnya kemampuan otak untuk berpikir, beralasan, dan mengingat sesuatu secara jelas.
Ketika terdapat kecurigaan dari beberapa gejala di atas, kamu dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke seorang spesialis.
Jessica Gracia Siregar
(FIR)