COMMUNITY
BMKG Ingatkan Gempa Megathrust, Ini Mitigasi yang Harus Dilakukan!
Aulia Putriningtias
Rabu 14 Agustus 2024 / 16:16
Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan gempa megathrust 'tinggal tunggu waktu' untuk mengguncang Indonesia. Sebenarnya, bagaimana mitigasi yang baik untuk masyarakat?
Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan oleh beberapa sebab. Mulai dari tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), aktivitas gunung api atau runtuhan bangunan.
Dalam kasus gempa bumi, istilah megathrust kerap muncul. Banyak masyarakat yang memahami megathrust sebagai sesuatu yang mempunyai kekuatan sangat besar dan bisa menimbulkan tsunami.
Zona-zona Megathrust sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Di Indonesia ada beberapa zona megathrust yang berada di subduksi aktif, yakni:
- Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba Subduksi Banda.
- Subduksi Lempeng Laut Maluku.
- Subduksi Sulawesi.
- Subduksi Lempeng Laut Filipina.
- Subduksi Utara Papua.
Baru-baru ini, BMKG mengumumkan bahwa gempa megathrust hanya tinggal menunggu saja. Prediksi gempa megathrust di Indonesia ini didasarkan pada analisis zona seismik gap di beberapa wilayah, termasuk Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.
Belum lagi, dua wilayah tersebut memang sudah ratusan tahun tidak terjadi gempa. Jadi, menurut pihak BMKG, berisiko tinggi mengalami megathrust gempa pada dua zona tersebut.
Meskipun megathrust digambarkan sebagai gempa yang besar hingga memicu tsunami, kita perlu untuk tetap mengerti mitigasi gempa seperti apa. Ini berguna untuk persiapan-persiapan darurat.
Persiapan paling utama adalah Sobat Medcom perlu untuk menyiapkan tas darurat. Dilansir dalam kanal BMKG, penting untuk memasukkan kotak P3K, senter atau lampu baterai, makanan suplemen, dan air. Jangan lupa untuk memisahkan surat-surat berharga agar dapat langsung diambil jika terjadi darurat.
Bagaimana ketika gempa sedang terjadi? Ada beberapa pergerakan yang harus dilakukan sesuai dengan kondisi, antara lain:
Ketika di dalam ruangan, pastikan kamu berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan jendela kaca. Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari ke luar ruangan.
Jika ada sesuatu yang menyala seperti kompor, segera matikan. Jangan gunakan lift atau eskalator. Sebaiknya menggunakan tangga saja. Kemudian, jangan berdiri di dekat tiang, pohon atau sumber listrik atai gedung yang mungkin roboh.
Sebaiknya jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri bahu jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.
Itulah perlindungan awal atau mitigasi yang harus dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi risiko megathrust gempa. Meskipun tidak tahu akan datang kapan, wajib untuk masyarakat mengetahui tentang mitigasi gempa ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan oleh beberapa sebab. Mulai dari tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), aktivitas gunung api atau runtuhan bangunan.
Dalam kasus gempa bumi, istilah megathrust kerap muncul. Banyak masyarakat yang memahami megathrust sebagai sesuatu yang mempunyai kekuatan sangat besar dan bisa menimbulkan tsunami.
Zona-zona Megathrust sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Di Indonesia ada beberapa zona megathrust yang berada di subduksi aktif, yakni:
- Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba Subduksi Banda.
- Subduksi Lempeng Laut Maluku.
- Subduksi Sulawesi.
- Subduksi Lempeng Laut Filipina.
- Subduksi Utara Papua.
Baru-baru ini, BMKG mengumumkan bahwa gempa megathrust hanya tinggal menunggu saja. Prediksi gempa megathrust di Indonesia ini didasarkan pada analisis zona seismik gap di beberapa wilayah, termasuk Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.
Belum lagi, dua wilayah tersebut memang sudah ratusan tahun tidak terjadi gempa. Jadi, menurut pihak BMKG, berisiko tinggi mengalami megathrust gempa pada dua zona tersebut.
Bagaimana mitigasi gempa yang disarankan?
Meskipun megathrust digambarkan sebagai gempa yang besar hingga memicu tsunami, kita perlu untuk tetap mengerti mitigasi gempa seperti apa. Ini berguna untuk persiapan-persiapan darurat.
Persiapan paling utama adalah Sobat Medcom perlu untuk menyiapkan tas darurat. Dilansir dalam kanal BMKG, penting untuk memasukkan kotak P3K, senter atau lampu baterai, makanan suplemen, dan air. Jangan lupa untuk memisahkan surat-surat berharga agar dapat langsung diambil jika terjadi darurat.
Bagaimana ketika gempa sedang terjadi? Ada beberapa pergerakan yang harus dilakukan sesuai dengan kondisi, antara lain:
1. Ketika di dalam ruangan
Ketika di dalam ruangan, pastikan kamu berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan jendela kaca. Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari ke luar ruangan.
Jika ada sesuatu yang menyala seperti kompor, segera matikan. Jangan gunakan lift atau eskalator. Sebaiknya menggunakan tangga saja. Kemudian, jangan berdiri di dekat tiang, pohon atau sumber listrik atai gedung yang mungkin roboh.
2. Ketika di dalam mobil
Sebaiknya jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri bahu jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.
Itulah perlindungan awal atau mitigasi yang harus dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi risiko megathrust gempa. Meskipun tidak tahu akan datang kapan, wajib untuk masyarakat mengetahui tentang mitigasi gempa ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)