Sesar aktif di wilayah Jateng. DOK Metro TV Jateng & DIY
Sesar aktif di wilayah Jateng. DOK Metro TV Jateng & DIY

Peneliti BRIN Temukan Potensi Sesar Aktif di Semarang, Kendal dan Demak

Renatha Swasty • 29 Agustus 2025 18:04
Jakarta: Tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan potensi sesar aktif di Jawa Tengah, tepatnya wilayah Semarang, Kendal dan Demak. Sesar ini memiliki potensi menimbulkan gempa cukup kuat di masa depan.
 
Penemuan ini terungkap dari hasil penelitian geologi dan geospasial tim BRIN dengan memanfaatkan data Digital Elevation Model (DEM) serta pengamatan morfologi di lapangan. Meski penelitian ini masih terus berlanjut, tetapi indikasi adanya sesar aktif mengharuskan masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan bencana gempa bumi.
 
Periset Bidang Paleoseismologi BRIN, Sonny Aribowo, menuturkan analisis dilakukan melalui data seismisitas, geodesi serta geologi untuk memastikan keberadaan sesar tersebut. Berdasarkan hasil interpretasi data DEM dengan resolusi 8 meter milik Badan Informasi Geospasial ditemukan adanya perbedaan ketinggian signifikan yang membentang dari Semarang ke Kendal hingga Demak yang menunjukkan adanya bidang sesar.

“Oke, setelah itu kita melakukan interpretasi dari data DEM, dari Badan Informasi Geospasial dengan resolusi 8 meter, kita lihat ada perbedaan tinggi yang signifikan antara kota Semarang yang menerus ke arah Kendal dan ke arah timur ke arah Demak dengan batas bagian platform dataran utara Pulau Jawa. Nah, itu yang kita kejar. Kemudian dari lokasi-lokasi yang menunjukkan batas morfologi tinggian dan dataran di daerah Demak ini kita menemukan indikasinya ya,” papar Sonny dikutip dari akun YouTube Metro TV Jateng & DIY dikutip Jumat, 29 Agustus 2025.
 
Menurutnya, indikasi sesar aktif ini ditandai dengan zona hancuran atau diping yang mengarah ke selatan. Lapisan batuan terlihat menumpang di atas lapisan muda yang belum terlitifikasi sempurna. Kondisi ini memberi tanda adanya patahan naik, yang menjadi salah satu ciri sesar aktif.
 
Baca juga: 8 Kecamatan di Kota Bandung Rawan Gempa dari Sesar Lembang  

“Indikasinya kalau kita lihat bahwa ada bidang sesar ini seperti zona hancuran dengan arah diping ke selatan, diping itu maksudnya bidang kemiringan patahannya ke selatan, lalu di atasnya itu seperti ada batuan yang menumpang. Kalau kita lihat ini bidangnya begini dan ada bidang batuan yang atas,” kata Sonny. 
 
Dia mengatakan penelitian ini masih terus berlanjut untuk menentukan panjang jalur sesar dan segmentasinya. Selain itu, tim BRIN akan melakukan pengambilan sampel lapisan batuan untuk melihat sejarah perulangan gempa.
 
“Hanya saja penelitian ini masih terus berlanjut, jadi nantinya kita akan mencoba mengambil sampel dari tiap lapisan ini untuk melihat sejarah perulangan gempa atau ulang tahun gempa, bahasa sederhana seperti itu,” tutur dia. 
 
Sonny menekankan informasi ini bukan untuk menimbulkan ketakutan, melainkan sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat. Ia juga mengimbau pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, mulai dari masyarakat, akademisi, serta pemerintah. Menurutnya, Indonesia sebagai negara rawan gempa harus terus belajar dari negara lain yang telah berhasil menerapkan sistem mitigasi gempa yang baik.
 
"Setidaknya kita harus punya edukasi mengenai gempa bumi, karena memang kita hidup di Indonesia yang rawan gempa bumi dan juga kita mesti banyak belajar dari banyak negara yang memang rawan gempa bumi, tetapi mereka mampu melakukan mitigasi yang baik,” pesan Sonny. (Bramcov Stivens Situmeang)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan