COMMUNITY
Pameran 'A Life Less Ordinary', Cerita Perjalanan 15 Tahun Arsitektur Atelier Riri
Medcom
Rabu 15 Oktober 2025 / 07:00
Jakarta: Studio arsitektur asal Indonesia yang didirikan oleh Riri Yakub, Atelier Riri, merayakan 15 tahun kiprahnya di dunia arsitektur dengan menggelar sebuah pameran bertajuk “A Life Less Ordinary”, pada 10 Oktober hingga 22 November 2025.
Berawal dari ruang kecil di bawah tangga yang ditutup tirai tipis, Riri membawa semangat besar. Atelier Riri tumbuh dari mimpi dan ketekunan hingga berkembang menjadi studio yang dikenal melalui karya-karyanya lewat pendekatan yang menghubungkan manusia, ruang, dan keberlanjutan dalam konteks arsitektur kontemporer yang relevan.
“A Life Less Ordinary”, merefleksikan perjalanan hidup dari studio dalam menghasilkan karya yang tak biasa lewat kesadaran, rasa ingin tahu, dan niat yang kuat selama satu setengah dekade terakhir. Pameran ini menampilkan 15 bagian kurasi yang dibagi menjadi tiga section, mewakili tonggak penting dalam perjalanan studio.
Dimulai dari latar belakang pribadi Riri sebelum menjadi arsitek, hingga dokumentasi berbagai karya dan kontribusinya terhadap dunia arsitektur. Beberapa kategori karya yang ditampilkan antara lain houses, boutique housing, commercial, hingga spec house.
Selama pameran, pengunjung akan diajak menyelami latar belakang serta proses kreatif di balik berbagai karya melalui gambar, maket, potongan instalasi multisensori, serta panduan audio yang memperkaya pengalaman. Selain itu, rangkaian acara juga akan dilengkapi dengan talkshow dan workshop.
"Yang paling penting adalah seksi terakhir, yaitu Impact & Contribution. Di sini saya ingin menunjukkan bahwa arsitektur tidak hanya soal membangun, tapi juga berkontribusi untuk lingkungan sosial, budaya, dan pengetahuan," ujar Riri Yakub di lokasi pameran di kawasan Bintaro, Selasa (14/10).
Diketahui, pameran ini diselenggarakan di Kiri House 2.2, rumah pribadi kedua Riri Yakub yang masih dalam tahap pembangunan di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

(Riri Yakub Founder Atelier Riri. Foto: Dok. Istimewa)
Ruang yang belum selesai ini diubah menjadi “galeri sementara”, menjadi latar yang sangat tepat untuk pameran yang berbicara soal proses, kemungkinan, dan pertumbuhan yang belum berhenti.
Tak hanya sebagai refleksi perjalanan hidup, pameran ini juga menampilkan inisiasi dan pandangan masa depan Atelier Riri melalui gerakan ARFOU—sebuah pendekatan kreatif yang menggabungkan karya desain dengan kontribusi sosial.
Melalui ARFOU, Atelier Riri terus mengeksplorasi bagaimana desain dapat memberikan dampak nyata dan inspirasi dalam kehidupan di lingkungan.
Nama Atelier Riri telah dikenal luas lewat karya-karya hunian yang khas dengan pendekatan contemporary design. Beberapa proyek yang tangani dan juga ditampilkan dalam pameran ini antara lain Rumah pribadi Riri yang dibangun pada tahun 2010, menjadi titik balik awal perjalanan Atelier Riri.
Lalu, breathing house yakni hunian berkonsep sustainability aktif dengan rainwater harvesting, atap hijau, dan material low-energy.
"Perjalanan di bidang arsitektur adalah proses panjang yang penuh pembelajaran. Satu dekade pertama itu seperti masa belajar. Di dekade kedua ini, kita mulai bisa melihat benang merah, dan tinggal mengembangkan gambar kerjanya. Dengan tim yang solid dan terus berkembang, Atelier Riri berkomitmen untuk terus menciptakan karya yang bukan hanya relevan secara estetika, namun juga memberikan nilai dan kontribusi nyata untuk masyarakat dan lingkungan," tutup Riri Yakub.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Berawal dari ruang kecil di bawah tangga yang ditutup tirai tipis, Riri membawa semangat besar. Atelier Riri tumbuh dari mimpi dan ketekunan hingga berkembang menjadi studio yang dikenal melalui karya-karyanya lewat pendekatan yang menghubungkan manusia, ruang, dan keberlanjutan dalam konteks arsitektur kontemporer yang relevan.
“A Life Less Ordinary”, merefleksikan perjalanan hidup dari studio dalam menghasilkan karya yang tak biasa lewat kesadaran, rasa ingin tahu, dan niat yang kuat selama satu setengah dekade terakhir. Pameran ini menampilkan 15 bagian kurasi yang dibagi menjadi tiga section, mewakili tonggak penting dalam perjalanan studio.
Dimulai dari latar belakang pribadi Riri sebelum menjadi arsitek, hingga dokumentasi berbagai karya dan kontribusinya terhadap dunia arsitektur. Beberapa kategori karya yang ditampilkan antara lain houses, boutique housing, commercial, hingga spec house.
Selama pameran, pengunjung akan diajak menyelami latar belakang serta proses kreatif di balik berbagai karya melalui gambar, maket, potongan instalasi multisensori, serta panduan audio yang memperkaya pengalaman. Selain itu, rangkaian acara juga akan dilengkapi dengan talkshow dan workshop.
"Yang paling penting adalah seksi terakhir, yaitu Impact & Contribution. Di sini saya ingin menunjukkan bahwa arsitektur tidak hanya soal membangun, tapi juga berkontribusi untuk lingkungan sosial, budaya, dan pengetahuan," ujar Riri Yakub di lokasi pameran di kawasan Bintaro, Selasa (14/10).
Diketahui, pameran ini diselenggarakan di Kiri House 2.2, rumah pribadi kedua Riri Yakub yang masih dalam tahap pembangunan di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

(Riri Yakub Founder Atelier Riri. Foto: Dok. Istimewa)
Ruang yang belum selesai ini diubah menjadi “galeri sementara”, menjadi latar yang sangat tepat untuk pameran yang berbicara soal proses, kemungkinan, dan pertumbuhan yang belum berhenti.
Tak hanya sebagai refleksi perjalanan hidup, pameran ini juga menampilkan inisiasi dan pandangan masa depan Atelier Riri melalui gerakan ARFOU—sebuah pendekatan kreatif yang menggabungkan karya desain dengan kontribusi sosial.
Melalui ARFOU, Atelier Riri terus mengeksplorasi bagaimana desain dapat memberikan dampak nyata dan inspirasi dalam kehidupan di lingkungan.
Nama Atelier Riri telah dikenal luas lewat karya-karya hunian yang khas dengan pendekatan contemporary design. Beberapa proyek yang tangani dan juga ditampilkan dalam pameran ini antara lain Rumah pribadi Riri yang dibangun pada tahun 2010, menjadi titik balik awal perjalanan Atelier Riri.
Lalu, breathing house yakni hunian berkonsep sustainability aktif dengan rainwater harvesting, atap hijau, dan material low-energy.
"Perjalanan di bidang arsitektur adalah proses panjang yang penuh pembelajaran. Satu dekade pertama itu seperti masa belajar. Di dekade kedua ini, kita mulai bisa melihat benang merah, dan tinggal mengembangkan gambar kerjanya. Dengan tim yang solid dan terus berkembang, Atelier Riri berkomitmen untuk terus menciptakan karya yang bukan hanya relevan secara estetika, namun juga memberikan nilai dan kontribusi nyata untuk masyarakat dan lingkungan," tutup Riri Yakub.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)