Berdasarkan pengalamannya itu, Arnis meyakini bahwa kualitas produk yang dimiliki Indonesia tidak kalah bersaing dengan merek-merek yang ada di luar negeri. Apalagi, Indonesia merupakan negara kaya terutama dari sisi sumber daya alam, adat istiadat, dan budaya. Guna memaksimalkannya, tak lupa Arnis juga menerapkan konsep digitalisasi dalam bisnisnya.
"Saya juga mau mengedepankan merek di Indonesia. Tidak kalah dengan merek di luar. Kain Nusantara itu tidak kalah dengan merek-merek yang sudah ada. Jadi ketika Sabuya maju saya juga mau memajukan pengrajin-pengrajin lokal," tukasnya.
Berbeda dengan Arnis, CEO Halal Plaza Hadi Kuncoro menggeluti bidang yang menawarkan jasa melalui teknologi digital. Melalui platform bisnisnya, Hadi siap membantu para pelaku usaha atau para pedagang untuk memperluas jangkauan bisnis secara digital dengan harapan laju bisnis bisa lebih maksimal.
Melalui Halal Plaza, Hadi menjembatani produk barang dan jasa dari para pelaku UMKM kepada sejumlah
channel yang nantinya bisa diakses masyarakat melalui jaringan digital, baik melalui situs maupun
marketplace. Berangkat dari pengalaman berbisnisnya, ia menekankan para pedagang harus mengubah pola pikir ketika berbicara soal digital dan teknologi.
Hadi pun mengajak para UMKM tidak hanya menjajakan barang dan jasanya di kios atau secara
offline tapi juga secara digital. Dirinya menyayangkan masih banyak anggapan digitalisasi hanya untuk kalangan anak muda atau generasi milenial. "Padahal tidak karena teknologi itu banyak level dan tingkatannya dan saat ini sangat mudah pemakaiannya," ucap Hadi.
Menurutnya teknologi bukan lagi barang mahal karena saat ini hanya melalui
smartphone pelaku usaha atau pelaku UMKM bisa memasarkan produk atau jasa kepada masyarakat secara daring. "Justru di era teknologi ini kesempatan kita untuk memperbesar dan memperlebar pasar sehingga kesempatan bisa lebih luas lagi," ucapnya.
"Jadi bukan hanya menunggu pembeli datang ke toko. Saya ingin mengajak teman-teman (pelaku usaha UMKM) jangan takut dan yuk mulai dengan membuka pola pikir bahwa teknologi itu adalah mudah," tuturnya.
Owner Al Kahfi Store Nasir Anas mengaku mengintegrasikan bisnis ke ranah digital cukup menguntungkan dan membuka peluang yang lebih besar lagi. Pernyataannya bukan isapan jempol semata karena ia sudah menerapkan konsep bisnis berbasis digital di bisnis yang ia bangun yang bergerak di produk rumah tangga dan produk menarik lainnya.
"Saya hadirkan untuk penjualan khusus di bidang alat rumah tangga. Seperti alat makan dengan contoh produk sendok, garpu makan, dan sendok teh merek Doll yang sudah terkenal dengan kualitas bahannya yang terbuat dari stainless yang tebal menjadikannya kuat, awet, dan mudah dibersihkan," kata Nasir, dikutip dari postingan blog pribadinya.
Al Kahfi Store merupakan toko
online yang berdiri di pertengahan 2014 dengan toko
online pertamanya berada di
marketplace Indonesia. Sempat mengubah beberapa nama dari anastore hingga Hufadagency, akhirnya nama kembali menjadi Al Kahfi Store dan mulai memperkenalkan toko
online di Tokopedia pada Mei 2015.