India, pada Senin 26 April, mencatat rekor global untuk peningkatan kasus virus korona harian selama lima hari berturut-turut. Sementara kematian akibat covid-19 juga melonjak sepanjang masa selama 24 jam terakhir. Dengan 352.991 kasus baru, total beban kasus di India telah melampaui 17 juta.
Kematian naik dengan rekor 2.812 menjadi total 195.123 jiwa. Rumah sakit yang penuh sesak di Delhi dan di tempat lain menolak pasien setelah kehabisan pasokan oksigen medis dan tempat tidur. "Saat ini rumah sakit itu dalam situasi krisis yang ekstrem," kata Juru Bicara Rumah Sakit Sir Ganga Ram.
Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak semua warga untuk divaksinasi dan berhati-hati. Sementara rumah sakit dan dokter telah mengeluarkan pemberitahuan mendesak yang mengatakan mereka tidak dapat menangani pasien yang terburu-buru.
Orang-orang mengatur tandu dan tabung oksigen di luar rumah sakit ketika mereka dengan putus asa meminta pihak berwenang untuk menerima pasien. "Setiap hari, situasinya sama, kami dibiarkan dengan oksigen selama dua jam. Kami hanya mendapat jaminan dari pihak berwenang," kata seorang dokter di televisi.
Di beberapa kota yang paling parah terkena dampak, termasuk ibu kota, mayat dibakar di fasilitas darurat yang menawarkan layanan kremasi massal yang meninggal akibat pandemi.

Saluran televisi NDTV menyiarkan gambar tiga petugas kesehatan di negara bagian Bihar timur sedang menarik tubuh di sepanjang tanah dalam perjalanan ke kremasi, saat petugas yang mengangkat kehabisan tenaga.
Memilukan
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan situasi covid-19 di India sangat memilukan lantaran peningkatan kasus terjadi selama sembilan minggu berturut-turut.
"Secara global, pandemi covid-19 terus meningkat. Kasus sekarang meningkat selama sembilan minggu berturut-turut, dan kematian meningkat selama enam minggu berturut-turut. Singkatnya, ada hampir banyak kasus di seluruh dunia minggu lalu seperti dalam lima bulan pertama pandemi," ujar Tedros.
Namun, ia sedikit lega karena ada di beberapa tempat mengalami penurunan kasus. "Sangat menyenangkan melihat sedikit penurunan kasus dan kematian di beberapa wilayah. Tetapi banyak negara masih mengalami penularan yang intens, dan situasi di India sangat memilukan," tuturnya.
Lonjakan dalam beberapa hari terakhir telah melihat keluarga pasien lari ke media sosial untuk meminta pasokan oksigen dan lokasi tempat tidur rumah sakit yang tersedia. Kondisi itu telah memaksa Ibu Kota New Delhi untuk memperpanjang penguncian selama seminggu.