Menurut General Coordinator Panpel Persib Budhi Bram Rachman, situasi terjadinya ketegangan pada akhir laga berlangsung spontan. Terutama saat terjadi lemparan botol air mineral serta flare ke dalam lapangan. Pasalnya, penonton yang mayoritas Bobotoh kecewa Persib kalah dalam drama adu penalti.
Untungnya, kejadian tersebut tidak berlangsung lama karena sebagian Bobotoh mencoba untuk menenangkan rekannya bersama petugas keamanan.
"Sejauh ini usai pertandingan tertib karena petugas sigap mengurai massa. Alhamdulillah tidak ada kejadian berarti seusai laga, karena itu semua terjadi secara spontan," kata Budhi.
Baca: Gonzales Cetak Quintrick, Arema Secara Dramatis Melangkah ke Final
Bahkan saat laga memasuki jeda paruh pertama, jumlah penonton semakin membludak. Akibatnya, pintu stadion di antara tribun Barat I dan tribun Utara jebol sehingga Bobotoh masuk ke pinggir lapangan.
"Empat titik penuh. Namun, kurang tahu kalau hitungan di stadion 27 ribu kapasitas tapi diperkirakan yang datang lebih 30 ribu," tutur Budhi.
Sementara itu, disinggung soal skuat PBFC yang diungsikan menggunakan kendaraan taktis, hal tersebut dilakukan berdasarkan prosedur pengamanan dari pihak kepolisian. Pasalnya dengan kondisi yang cukup tegang di akhir laga membuat skuat PBFC tidak mungkin masuk ke ruangan ganti.
"Itu cara bertindak kepolisian tujuannya mungkin biar cepat dievakuasi, antisipasi dari hal-hal tidak diinginkan. Namun sejauh ini tidak ada masalah dan ketegangan hanya sebentar, insiden pelemparan saja dan flare," tutur Budhi.
Video: Persib Gagal ke Final, Ini Kata Djanur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)