Namun, apa jadinya jika wanita dilarang menonton sepak bola secara langsung di stadion? Ya, situasi tersebut terjadi di Iran. Sejak revolusi Islam pecah pada 1979, wanita berusia 17 tahun dilarang masuk stadion sepak bola. Alasannya, kehadiran wanita dianggap bisa memancing tindakan-tindakan tak terpuji dari para penonton pria.
Namun, pada hari ini, 24 April 2006, ada angin segar bagi fan wanita di Iran. Sebab, Presiden Iran, Mahmoud Ahamadinejad mencabut larangan tersebut. Ia menganggap, kehadiran wanita justru akan mengurangi tindakan tak elok dari fan pria.
Ia juga menyarankan agar para wanita yang ingin menyaksikan langsung sepak bola mendapatkan area khusus. Dengan kata lain, penonton wanita tidak campur dengan para suporter pria.
Baca: Tanpa Ibrahimovic, MU Tetap Perkasa di Hadapan Burnley
Akan tetapi, melalui petinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, keputusan Ahmadinejad itu ditentang. Ia tetap menganggap bahwa tidak boleh wanita menyaksikan langsung pertandingan sepak bola yang dimainkan oleh pemain pria. Akhirnya, desakan untuk memberlakukan larangan wanita ke stadion kembali aktif.
Namun, seiring berjalannya waktu timnas wanita Iran terus berkembang. Akan tetapi, mereka harus tetap tampil tertutup. Bahkan, rambut tidak boleh terlihat saat berlaga di lapangan. (TDIFH)
Video: Antonie Griezmann Cetak Gol ke-100 di La Liga Spanyol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)