\ 1966: Lahirnya Romario Sang Mesin Gol Brasil
Romario. (ROBERTO SCHMIDT / AFP)
Romario. (ROBERTO SCHMIDT / AFP)

Pada Hari Ini

1966: Lahirnya Romario Sang Mesin Gol Brasil

Bola pada hari ini
Kautsar Halim • 29 Januari 2017 09:22
medcom.id, Jakarta: Legenda sepak bola Brasil Romario lahir di Rio de Janeiro pada hari ini, Minggu 29 Januari 1966 silam. Dirinya dinobatkan sebagai pemain terbaik FIFA pada 1994 lantaran piawai dalam mencetak gol.
 
Terhitung, sudah 1.000 gol yang ia cetak sepanjang karier. Jumlah tersebut termasuk dari penampilannya ketika menjadi pemain muda serta beragam laga tidak resmi.
 
Romario mengawali karier senior bersama klub lokal Vasco da Gama pada 1985. Namanya baru dikenal dunia sebagai mesin gol setelah mengadu nasib di klub-klub besar Eropa, termasuk di antaranya PSV Eindhoven, Barcelona, dan Valencia.

Klik: Persib Masih Berhasrat Datangkan Pemain Asing

Sepanjang tahun 2000 atau ketika bergabung untuk yang kedua kalinya bersama Vasco da Gama, Romario menorehkan prestasi menawan di Brasil. Saat itu, ia menjadi top skorer dengan mengoleksi 65 gol dari 71 pertandingan di semua kompetisi.
  Penghargaan sebagai pemain Terbaik FIFA 1994 tak lepas dari kontribusi Romario ketika membela Barcelona dan timnas Brasil. Koleksi 30 golnya membuat Barca merebut titel La Liga, kemudian ia sempat mencetak lima gol ketika mengantarkan Brasil menjuarai Piala Dunia.
 
Pencapaian sebagai pencetak seribu gol baru muncul pada 2007, atau ketika Romario membela Vasco da Gama untuk yang keempat kali. Gol penentu penghargaan itu lahir lewat titik putih penalti ketika membantu Vasco menghadapi Sport Recife di liga domestik.

Klik: Inter Milan Rengkuh Tujuh Kemenangan Beruntun


FIFA sebagai induk sepak bola tertinggi di dunia juga sempat mengakui torehan seribu gol tersebut. Akan tetapi, jumlah tersebut tak lepas dari hitungan pribadi milik Romario.Meski begitu, tetap saja ia dikenal sebagai pencetak gol paling subur di dunia setelah Pele dan Ronaldo.
 
Romario memutuskan pensiun pada 2008 setelah menjadi pemain dan pelatih bagi Vasco da Gama. Namun, keputusan itu berubah setahun kemudian lantaran ayahnya meminta Romario mengantarkan gelar juara untuk klub di kampung halamannya, America. Setelah misi itu tercapai, Romario benar-benar gantung sepatu dan berprofesi sebagai politisi sampai sekarang. (tdifh/wikipedia)
 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KAU)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif